Detroit Techno Dalam 5 Album!
Detroit Techno mempunyai segudang kisah menarik untuk diceritakan. Suara yang dihasilkan bukan hanya sekedar merupakan sekumpulan lagu elektronik yang dimainkan untuk bersenang-senang dan berdansa. Tetapi musik Techno merupakan luapan hasil pemikiran dari sekelompok pemuda yang menceritakan situasi dan kondisi Detroit lewat musik elektronik.
History
Detroit merupakan kota yang pernah dicap sebagai area terburuk dari dataran Amerika. Pasca perang dunia ke-2 proses penyerahan kekuasaan Detroit yang dilakukan pemerintah menyebabkan peristiwa kerusuhan besar-besaran pada dekade 60’an. Peristiwa kerusuhan tersebut dikenal dengan nama “White Mass Exodus” dan telah menyengserakan banyak warga Detroit.
Kerusuhan tersebut telah menimbulkan berbagai dampak negatif seperti meningkatnya angka pembunuhan hingga sektoral industri dan pabrik ditutup secara masal. Populasi penduduk Detroit menurun secara drastis dari yang awal 2 juta jiwa menjadi 700 ribu jiwa. Sebagian besar warga yang masih menetap di area Detroit hidup dalam kemiskinan dan penderitaan. Pada masa tersebut orang tidak jarang menyebut Detroit sebagai sebuah kota besar namun memiliki mentalitas layaknya sebuah kota kecil.
Detroit & Technology
Sebagian besar keluarga miskin di Detroit bekerja sebagai buruh pabrik di kota tersebut. Karena sektoral industri dan pabrik merupakan sektoral utama yang berkembang pesat di Detroit. Anak-anak yang tumbuh pada era tersebut hampir semuanya memiliki orang tua yang berprofesi sebagai buruh pabrik. Kemudian anak-anak tersebut tumbuh dengan mendengarkan kisah-kisah orang tuanya yang bekerja di pabrik. Setiap harinya Ayah dan Ibu mereka selalu bercerita bahwa setiap hari mereka bekerja bersama robot dan alat-alat canggih lainnya.
Kisah tersebut menjadi gerbang pembuka bagi anak-anak Detroit unuk mulai tertarik dengan hal-hal yang berbau teknologi dan robot. Kisah tersebut secara tidak langsung membentuk landasan utama mengenai elemen musik yang ada dalam Detroit Techno. Memberikan sebuah jawban mengapa musik Detroit Techno sangat erat hubungannya dengan hal-hal yang berbau dengan teknologi dan kehidupan di masa depan.
Tetapi dari kisah yang diceritakan di atas masih ditemukan missing link yang belum diungkap. Yaitu tentang cerita mengenai bagaimana bisa bocah-bocah Detroit tertarik dengan musik. Kemudian bagaimana cara budaya musik elektronik masuk ke Detroit. Hingga muncul pertanyaan terbesar yaitu bagaimana sekumpulan bocah Detroit menggunakan pengalaman dan kisahnya untuk membuat musik yang influential ini. Semua kisah tersebut akan diceritakan lewat 5 album essensial Detroit Techo di bawah ini.
1. Cybotron – Enter
Semua kisah brilliant Detroit Techno bermula dari seorang DJ legendaris asal Detroit, “The Electrifying Mojo“. Mojo saat itu bekerja sebagai DJ di salah satu stasiun Radio di Detroit. Kemudian dia memperkenalkan selera musik elektroniknya pada pendengar setia radionya. Mojo memutar beragam musik elektronik kesukaanya mulai dari P-Funk, Kraftwerk, Italo-Disco, hingga musik disco New York. Apa yang dilakukan oleh Mojo secara tidak langsung telah membuat 3 sekawan asal Benville tertarik dengan musik-musik elektronik. Juan Atkins, Derrick May and Eddie Fowlkes yang kelak dikenal dengan sebutan ‘Belleville Three‘ memulai petualangannya dengan membuat musik elektroniknya sendiri.
Singkat cerita Juan Atkins kemudian bertemu dengan teman kuliahnya, Richard Davies. Davies merubah Atkins menjadi seorang penulis lagu bertema futuristik. Keduanya terpengaruh dengan buku karangan Alvin Toffle, hingga musik elektronik futuristik semacam Kraftwerk. Kecocokan selera musik keduanya kemudian menghasilkan sebuah project musik bernama Cybotron. Tidak lama Cybotron kemudian merilis album debutnya berjudul Enter pada tahun 1983. Album Enter ini disinyalir merupakan awal dari kemunculan Detroit Techno.
Jika pada lagu terdahulunya berjudul ‘Alley of the Mind’. Cybotron hanya memadukan unsur funky bassline dari funkadelic dan nuansa futuristik dari Kraftwerk. Album Enter memiliki pattern yang membuat batas perbedaan antara Cybotron dan para influencernya tersebut. Juan Atkins mengangkat peran drum mesin Roland TR-808 menjadi lebih sentral pada keseluruhan album. Hal tersebut kemudian dilakukan oleh para musisi Detroit Techno pada era setelahnya. Kemudian elemen synth pada album Enter memberikan nuansa futuristik yang tidak hanya sekedar memberi gambarn masa depan. Tetapi menjelaskan bahwa masa depan sudah ada di depan mata dengan mendengarkan album ini.
Enter mungkin menjadi landmark pertama dari sound Detroit Techno. Tetapi secara keseluruhan elemen musiknya masih banyak terpengaruh dari elemen musik luar. Enter banyak terpengaruh elemen-elemen dari soul, disco, pop, & funk sehingga secara teknis belum seutuhnya disebut sebuah album Detroit Techno. Ketika album ini dirilis, term dari Techno sendiri juga belum ditemukan. Tetapi Enter secara tidak langsung menemukan pattern-pattern sound dari Detroit Techno. Pattern sound tersebut yang kemudian disempurnakan di kemudian hari.
2. Various Artists – Techno! The New Dance Sound of Detroit
Tidak lama setelah album Enter dirilis, Juan Atkins mendirikan labelnya sendiri yang bernama Metroplex. Kemudian pada tahun 1984 Cybotron merilis lagu berjudul ‘Techno City’. Lagu ini merupakan awal kemunculan dari term ‘Techno’ yang melekat hingga sekarang. Juan terinspirasi dari sebuah buku berjudul The Third Wave karangan seorang futurists, Alvin Toffle. Dalam buku tersebut Atkins menemukan penjelasan mengenai Techno Rebels. Kemudian Atkins mengambil kata Techno dari frasa tersebut.
Kemunculan kata Techno tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan rilisnya sebuah album kompilasi pada tahun 1988. Album kompilasi berjudul Techno! The New Dance Sound of Detroit seperti memberikan statement bahwa Techno lahir di Detroit. Masih ingat dengan kedua kawan Juan, yaitu Derrick May and Eddie Fowlkes?. Keduanya membantu Juan Atkins dalam membuat album kompilasi ini. Derrick May berperan sebagai produser, sedangkan Eddie Fowlkes sebagai mixer dan mastering. Keduanya juga menulis beberapa lagu bernuansa Detroit Techno & dimasukan ke dalam album.
Teman dari Derrick May yaitu Kevin Saunderson turut berpatisipasi dalam album kompilasi ini. Kevin Saunderson yang sebelumnya mendirikan Inner City memasukan lagu andalannya berjudul ‘Big Fun’. Pada awal kemunculannya, album ini tidak memenuhi ekspetasinya secara penjualan. Meski dirilis oleh laber luar namun pada awalnya album ini menemui kegagalannya secara komersial. Tetapi perlahan album ini menyita perhatian industri musik terhadap Juan, Derrick, Eddie, dan Samuel.
Selain itu album kompilasi ini menjadi album pertama yang memperkenalkan sound Detroit Techno ke tanah Eropa. Terutama memperkenalkan di beberapa negara sepertI Inggris, Belgia, dan Jerman. Tanggapan mengenai album ini cukup positif, dimana album tersebut juga mempengaruhi scene musik elektronik yang ada di ketiga negara tersebut. Bisa dibilang album ini selain menjadi blueprint bagi sound Detroit Techno. Tetapi turut menyebarkan musik ini ke pangsa yang lebih global. Sehingga memperkenalkan sound Detroit Techno ke pelosok daerah lain selain Detroit.
3. Underground Resistance – Revolution For Change
Kembali pada tanah kelahirannya di Detroit. Sekitar akhir 80’an hingga awal 90’an muncullah sekumpulan musisi baru. Mereka tertarik dengan musik yang dihasilkan oleh First Wave Detroit Techno. Kemudian mencoba untuk memutasi formula sound Techno semula dengan style mereka sendiri. Pada titik ini munculah sebuah pergerakan yang dinamakan Second Wave Detroit Techno. Dari sekian banyak produser baru bermunculan ada beberapa nama yang suaranya paling vital. Mad Mike Banks, Robert Hood, and Jeff Mills 3 pemuda yang sentral dalam pergerakan scene Detroit Techno Second Wave.
Ketiganya tergabung dalam sebuah project bernama X-101 dan membuat beberapa lagu. Tidak lama mereka kemudian membuat project baru bernama Underground Resistance (UR). Pada tahun 1989 hingga 1990 UR sempat merilis beberapa lagu dan EP. Tetapi pada tahun 1991 UR merilis sebuah album kompilasi berjudul Revolution For Change. Album kompilasi ini menjadikan UR patut diperhitungkan sebagai artist Detroit Techno yang berpengaruh pada awal dekade 90’an.
Secara konsep musik, album ini merepresentasikan keseluruhan dari karakteristik utama sound Techno. Pengunaan instrumen drum mesin dan synth dari generasi awal seperti Roland TR-808, Roland TB-303 Bassline generator & Synth Yamaha DX7. Sementara dari struktur musik, setiap lagu menghasilkan pattern beat dance yang repetitif dan dimainkan pada time signature basic 4/4 tanpa banyak perubahan. Kemudian setiap lagu dimainkan pada tempo berkisar di angka 120 hingga 150 BPM. Materi album ini juga dikomposisi dengan menggunakan tenknik looping terutama pada bassline dan drum. Membuat secara komposisional, album ini merupakan cikal bakal dari lahirnya sound minimalistik Techno.
Tetapi yang menjadi pembeda antara album ini dengan album techno sebelumnya adalah atmosfir dan aesthetic yang dipancarkan dari album ini. Album ini tidak memiliki nuansa futuristik. Melainkan lebih memberikan panorama akan suasana keseharian dari kota Detroit. Hiruk pikuk kota Detroit yang lengkap dengan persoalan ekonomi, sosial dan politiknya tergambarkan secara utuh pada album ini. Sehingga jika seandainya album ini dijadikan sampling oleh Public Enemy atau ParIs (California MC) mungkin akan terdengar relevan. Terlepas dari hal tersebut, album ini juga membuka mata bahwa Techno tidak hanya sekedar menggambarkan nuansa futuristik, dan invasi robot. Tetapi bisa juga dijadikan alat untuk menggambarkan suasana yang sedang terjadi pada masa sekarang.
4. Carl Craig – Landcrusing
Musisi lainnya yang memiliki peran vital dalam pergerakan Second Wave Detroit Techno adalah Carl Craig. Carl Craig disebut sebut sebagai salah satu musisi paling inovatif yang dimiliki oleh scene Second Wave Detroit Techno. Diusianya yang ke 21 tahun, Carl Craig sudah mendirikan labelnya sendiri yang diberi nama Planet E. Sebelum Carl Craig merilis lagu dengan namanya sendiri, Carl Craig menggunakan nama panggung ‘69‘. ’69’ sempat merilis beberapa lagu pada rentan tahun 1991-1993 sebelum akhirnya Carl Craig memutuskan untuk menggunakan namanya sendiri sebagai nama panggungnya.
Carl Craig kemudian merilis album debutnya berjudul Landcrusing pada tahun 1995. Album ini dirilis di bawah naungan label Blanco Y Records sebuah anak perusahan dari Warner UK. ‘Landcrusing’ menjadi bukti bahwa pendapat Carl Craig sebagai musisi paling inovatif di scene ini bukan omong kosong belaka. Perjalanan malam dari Landcrusing telah melahirkan gagasan pertukaran lintas-budaya genre musik yang berbeda. Carl craig memadukan elemen krautrock, synhtwave, dan sound asli dari Detroit Techno. Perpaduan ketiga unsur tersebut tidak hanya memberikan kesan-kesan futuristik. Tetapi juga mampu menghasilkan elemen-elemen synth yang melankolis.
Landcrusing memiliki struktur musik 180 derajat berbeda dari UR. Jika sebelumnya UR lebih banyak berfokus dengan teknik looping dan memproduksi beat dance 4/4 yang repeatable. Landcrusing membuka jalan baru bagi sound Techno dengan pendekatan yang berbeda. Ditangan Carl Craig musik Techno bisa menghasilkan elemen-elemen musik yang lebih beragam dan memberikan spektrum pada sound Detroit Techno.
5. Omar-S – Just Ask The Lonely
Menyambut era 2000 terlihat bahwa scene musik elektronik di Detroit membawa dampak positif. Festival-festival musik elektronik di Detroit yang semula tidak terlalu banyak dikunjungi. Berkat boomingnya scene Detroit techno membuat antusiasme masyarakat Detroit terhadap musik elektronik meningkat. Festival demi festival musik elektronik di Detroit lambat laun mulai digelar. Mulai dari festival musik gratisan di Hart Plaza, hingga festival besar musik elektronik yang rutin di gelar tahunan yaitu festival Movement di Detroit.
Keterbukaan Detroit terhadap scene musik elektronik lainnya di luar Techno sangat mempengaruhi scene Detroit Techno itu sendiri. Hal ini berimbas pada artist dan musisi baru yang membuat karya musik dengan pendekatan jauh lebih eksperimental dari dua gelombang Detroit techno sebelumnya. Menggabungkan unsur Techno dengan elemen musik lain seperti funk, groove, nu jazz bukanlah hal yang aneh pada masa ini. Hingga pada titik ini munculah apa yang disebut dengan gerakan Third Wave Detroit Techno atau modern Detroit Techno. Dari sini mulailah bermunculan pendatang-pendatang baru yang membawa ide-idenya untuk membuat sound Detroit Techno versi mereka sendiri.
Omar-S bisa dibilang salah satu artist yang paling sentral dalam pergerakan scene Detroit Techno di era 2000’an. Omar-S memulai karirnya dengan merilis album studio perdananya berjudul Just Ask For Lonely pada tahun 2005. Just Ask For Lonely membuktikan bahwa masih ada artist Detroit Techno yang konsisten merilis musik Techno tanpa kehilangan arah karena terlalu banyak memadukan beragam elemen di luar musik Techno. Ask For Lonely mengembalikan sound Techno ke bentuk awal, dimana Omar-S mengedepankan teknik looping dengan drum mesin yang dimainkan secara simpel dan minimalistik.
Namun bukan berati album ini hanya merupakan sekedar album carbon copy dari para pendahulunya. Meskipun Omar-S berpegang teguh pada fondasi awal sound Techno namun dia mengemasnya dengan cara yang berbeda. Omar-S menambahkan double kick pada sektor drum, selain itu meski keseluruhan album mampu menghasilkan beat-beat dance yang bouncy. Tetapi semuanya dibangun di atas chord-chord piano yang jazzy dan terdengar lebih moody. Omar-S mungkin tidak terlalu tertarik untuk menghasilkan output musik yang terdengar eksperimental dan kontemporer. Tetapi Omar-S memperkenalkan musik Detroit Techno era 80’an kepada generasi abad-21 dengan caranya sendiri lewat album Just Ask The Lonely ini.
Baca Juga : Yesnowave & 5 Netlabel Essential lainnya