20 Album Dalam 5 Menit – Hyperpop
Mendefinisikan hyperpop saat ini mungkin akan terdengar rumit, multi tafsir, dan sangat ambigu. Apakah itu sebuah genre musik? Salah satu slogan kampanye pemasaran playlist milik Spotify? Prinsip dan filosofi berkarya? Tetapi yang jelas pada saat awal hyperpop mulai terbentuk sekitar tahun 2012-2013, hyperpop merupakan istilah untuk pergerakan musik yang terjadi di jejaring Internet. Beberapa musisi kamar tidur (sebutan yang lebih ekstrem untuk musisi independen) merekam dan membuat musiknya secara mandiri lalu mendistribusikannya melalui platform seperti Soundcloud atau mendiskusikannya melalui platform Discord.
Mereka membuat jenis musik yang sangat meluas dan tidak terpaku pada pakem genre musik tertentu. Mereka dapat berpindah haluan atas nama kebebasan bereksperimen, mengayun dari gaya EDM, emo, pop, R&B, pop punk, rock, dan metal. Tetapi ada beberapa unsur yang mengikat bahwa hampir sebagian besar produser dan pembuat karya akan menggunakan pendekatan gaya produksi rumahan kualitas lo-fi, lebih banyak memaksimalkan gaya instrumental elektronik, melodi-melodi sangat cerah, beat yang energik nan lincah, serta lirik-lirik yang sangat terasa klise dan optimisme berlebihan untuk penikmat pop sekalipun.
Tetapi kali ini kita tidak membicarakan panjang lebar mengenai segala macam problematika dan momen penting yang terjadi dalam perjalanan genre ini, melainkan hanya sebatas memberikan 20 rekomendasi album hyperpop yang dapat dijadikan pertimbangan untuk masuk ke dalam playlist harian. Jika masih dirasa tidak memahami esensi dari hyperpop, deskripsi album-album di bawah ini mungkin dapat membantu memberikan pencerahan sedikit demi sedikit, hingga menemukan esensi hyperpop secara keseluruhan.
Rakky Ripper – Neptune Diamond
Upaya akulturasi budaya telah membuat nama Rakky Ripper dicap sebagai aset terbesar hyperpop dari Spanyol. Tingkat musik feminim yang ditekan begitu ekstrim dan skala pitch vokal yang dinaikan adalah hasil pengaruh dari gaya musik bubblegum bass. Hentakan bass raksasa dan melodi terlampau ceria menjadi alasan mengapa dilabeli sebagai hyperpop.
100 Gecs – 1000 Gecs
Mereka menjadi nama besar dalam hyperpop, dan sekaligus mendapat berbagai cercaan dan gatekeeping dari penggila musik. Mereka dibenci karena membuat setiap sudut musiknya terlihat vulgar. Manis dan catchy, tetapi terlalu cadas dan rancak untuk musik pop. Metal, pop punk, dan ska dipadukan dengan vokal auto-tune dan kecepatan hyper, apa itu bisa terbayangkan?
Underscores – Fishmonger
Setidaknya ada segelintir musisi hyperpop yang dapat membunyikan akor pada gitar dengan benar. Tetapi itu sedikit mempengaruhi dalam memoles produksi suaranya yang lebih kasar. Bahkan terkadang vokal lebih terasa memiliki efek distorsi berlimpah dibandingkan departemen gitar. Tetapi alurnya cukup membingungkan antara terombang-ambing dalam nostalgia semu pop punk era 2000’an dan kelembutan pop akustik.
M1v – Revolution Revolution
Bukti bahwa hyperpop telah terlampau luas untuk memayungi berbagai jenis musik yang berbeda. M1v akan mengecoh sebanyak 2 kali, mulai dari bagian artwork yang tampak seperti jenis lolicore dan sering disalahartikan sebagai seniman phonk. Padahali M1v hanya menggerakan emo rap pada tingkat kemanisan yang berlebihan dari unsur hyperpop.
Zarya – Сила
Lupakan bakat kemurnian vokal beroktaf-oktaf layaknya Whitney Houston atau Aretha Franklin. Anda harus terbiasa dengan banyaknya manipulasi pitch vokal yang berlimpah dilapisi efek nyeleneh dan cenderung “menyelewengkan” seni murni. Meski secara alur album berantakan, tetapi ini bukan mahakarya hyperpop yang diproduksi dari bilik kamar menggunakan FL Studio secara tunggal.
Gameboi – Climax
Gameboi telah menjadi begitu naratif dalam menjelaskan keresahannya di sini, dimana kebanyakan dari hyperpop hanya membuatnya terlihat sederhana dan cenderung dangkal dalam mengutarakan makna lirik. Dengan gaya vokal yang lebih redup dan ketukan ganjil glitch pop, Gameboi telah membuat jembatan ritme sinkopasi yang dipenuhi rasa patah hati.
saoirse dream – star★☆
Mungkin terasa seperti memakan gula dalam jangka waktu lama. Ketika kesenangan dan kegembiraan yang terus dieksploitasi, telah memunculkan pertanyaan apakah pada akhirnya orang memuntahkannya karena terus dijejali hal yang sama? Transisi nya begitu amatir dan topik lirik yang terlampau klise, tetapi tentu saja keamatiran dan hal klise adalah pilar-pilar berharga dalam hyperpop.
Fraxiom – Music
Fraxiom telah menjadi pemicu hormon dopamine yang sangat berlebihan. Gaya produksinya yang lebih serius digabungkan dengan segala elemen musik elektronik yang bernuansa utopis, tentu mampu mengikat siapa saja pada mimpi optimisme yang sedang berkhayal mengenai suatu tempat bernama surga.
Kmoe – An Internet Love Story
Apa ini menjadi semacam terowongan atau kapsul penjelajah masa depan? Kmoe membuat desain suara edm futuristik yang begitu mengkilap dan mewah. Album ini lebih memberikan otoritas pada bagian synth dan letupan beat elektronik sebagai pemandu aransemen.
That Kid – Superstar
Mixtape ini menjadi katalisator bagi masalahnya sekaligus menjadi sarana terapeutis yang efektif. The Kid hanya melapisi efek pada sekitaran vokal, tetapi tidak merubah timbre vokal R&B nya dengan pembawaan yang lebih dewasa. Mungkin The Kid hanya memakai segala bentuk preset standar dari berbagai jenis musik elektronik, tetapi penempatan eksekusi telah membuatnya menjadi lebih dinamis dan tidak membosankan.
Slayyyter – Slayyyter
Album yang cocok bagi mereka yang melewatkan masa keemasan Napster dan kejayaan Winamp di era 2000’an. Saat itu untuk kultur pop didera oleh rasa shock culture gaya vulgar dan horni dari jebolan diva seperti Britney Spears dan Kylie Minogue. Konsep desain suaranya pun disesuaikan pada era tersebut. Distorsi pada vokal dan pemilihan jenis ketukan dari gaya drum & bass yang korslet adalah pondasinya.
diana starshine – POP 3
Sebuah album cover Charli XCX, sosok yang dielu-elukan sebagai inisiator yang membawa hyperpop ke ranah komersil. Kejeniusan komposisi musik mungkin berada dalam genggaman Charli, tetapi antusiasme berlebihannya tidak sedikitpun padam di sini. Ketukan deconstructed club berbentuk post-modernisme, lebih berpihak menciptakan pijakan kesenangan dibanding mencipta kerusuhan sebagaimana fungsionalitas awal jenis musik ini.
Chase Icon – The Girlfriend Experience
Wajah datar dengan kontras warna abu-gelap pada cover sedikit meningkatkan impresi serupa pada album “Deep River” milik Hikaru Utada. Tetapi jelas ini bukan album pop pesakitan dan pelepas unek-unek. Justru aura mistress dan seorang villainess yang tangguh dan sangat membara. 10 menit yang terlampau singkat untuk tampil kebal dan hebat dalam mengatasi apapun secara dingin.
PAS TASTA – GOOD POP
Mengingat bahwa kultur musik j-pop memegang peranan vital dalam perkembangan hyperpop, album ini jelaslah mengembalikan kodrat generasi awal hyperpop. Manipulasi daripada karakter suara yang moe atau semacamnya dan karakter suara daripada lekukan garis bass yang begitu hangat.
Dynastic – I Know There’s Something Left for You
Tentunya sebuah album yang membuat para purist emo semakin geram, di tengah pertikaian mereka yang sedang berusaha meluruskan bahwa emo rap bukanlah bagian dari mereka. Meski datang dalam produksi yang tumpang tindih, tetapi sebagaimana karakter awal hyperpop, sebagai mesin pencetak chorus catchy yang melekat.
Recovery Girl – Grit Ur Teeth
Ada yang mengatakan bahwa digicore merupakan hyperpop dengan versi yang lebih kasar dan mentah secara produksi, serta gaya menyanyi yang mengadopsi teknik semi rapping. Itulah kira-kira gambaran yang terjadi di sini. Vokal high pitch bahkan hampir menyentuh areal nightcore sebuah karya yang dicap menjijikan bagi para puritan.
Dorian Electra – Flamboyant
Hyperpop bahkan melebihi punk itu sendiri. Mereka begitu terbuka menjadi wadah bagi kaum queer berekspresi, disaat punk yang semakin over populasi oleh maskulinitas dan homofobia. Dorian Electra salah satu musisi hyperpop dengan pembahasan lirik yang membahas isu tersebut secara mendalam dan serius.
FROMTHEHEART – “Things Happen, It’s OK!”
Impresi awal yang sangat pas untuk mengenalkan apa itu hyperpop. Album yang tidak bisa terlepas dari gelembung kata dan frasa seperti “ceria”, “melodi bersinar”, dan “optimis”. FROMTHEHEART juga mengikat secara kuat dengan gaya produksi yang begitu tegas dan ketat di sini.
Frost Children – Sprial
Apakah album ini berfungsi sebagai sebuah upaya eskapisme atau justru merobek luka lama secara sadis? Terlepas dari persoalan dilematis tersebut, Frost Children menghidangkan eksperimen musik yang luas dan melodi begitu berwarna. Dari rentang ambient pop, emo, future bass, dan synth punk semua tersedia, sehingga begitu banyak topeng emosi yang tersebar di sini.
Alice gas – Sorry 4 Being Famous
Akan ada masanya hyperpop melebihi batas kecepatan wajar seperti ini. Sepertinya kumpulan lagu di sini cocok dijadikan sebagai lagu tantangan dalam permainan virtual ritem yang diatur dalam mode ekstrim. Jika berpikir eurobeat sudah cukup cepat, tunggu sampai mendengar Alice Gas hanya menggunakannya sebagai gigi dua lalu melesat kencang dalam ketukan gabber bertenaga 200 bpm dan berkelok dalam sinkopasi drum n bass yang memusingkan.
Baca Juga : Apa Enaknya Musik Slushwave?