2023HyperpopReviews

100 Gecs – 10,000 Gecs – Review

100-Gecs-10.000-Gecs.

Ketika 100 Gecs meluncurkan debutnya dengan judul “1000 Gecs” itu menjadi semacam fenomena tersendiri bagi pengikut tren budaya pop Internet. Kolektif yang terdiri atas duo Dylan Brady dan Laura Les tersebut langsung disembah oleh sejumlah golongan pecinta musik. Pengultusan pertama kali jelas datang dari para kutu buku dan musik enthusiast bawah tanah, yang memuja-memuja ketangkasan mereka menciptakan beragam belokan elemen musik yang terbentang mulai dari pop electronic glitch, pop-punk, metal ke dalam satu wadah berjulukan hyperpop.

Golongan jemaat lain datang dari partisipan kiri pecinta seni pop yang muak dengan industri ini dan berpaling mencari musisi-musisi alternative pop yang masih dipenuhi jiwa seni murni tanpa ada campur tangan pemikiran komersialisme. Suatu kehormatan memang, namun nampak sekaligus sebagai beban bagi 100 Gecs, karena harus memuaskan ekspetasi dan dahaga orang-orang yang telah menaruh ekspetasi tinggi terhadap kelanjutan kiprah mereka. Ketika 100 Gecs melepas album studio ke-2 nya dengan judul “10.000 Gecs”, impresinya masih serupa, dimana mereka masih meletakan setup perubahan instrumen musik yang tidak selaras baik perpindahan secara horizontal (per segmen lagu), maupun vertikal (per lagu).

Tetapi secara paradoks mereka lebih merapikan tikungannya, disaat harus menyediakan pergeseran di luar ekspektasi. “Dumbest Girl Alive” selaku tembakan salvo sudah mewanti dengan keras dalam perpaduan riffing melodic death metal, suara pop digitalisasi 2010’an, hingga dengungan efek bergaya “Astroworld”. Melodi vokal pun menohok, dalam menyembingkan nilai catchyness dan tidak terjerumus pada level cheesy. “Hollywood Baby” seperti tersapu ke dalam arena rock secara fondasi struktur, namun justru di sini tertuang rasa elemen pop-punk secara garis vokal maupun pemilihan melodi yang cerah.

Harus diakui, mereka lebih banyak meningkatkan level distorsi dan mengeras pada ranah-ranah metallic seperti “Billy Know Jamie” yang tadinya hanya beranggapan tengah menginterpolasi gaya nu-metal, Bizkit sampai pada pertengahan lagu terhimpit gaya breakdown deathcore yang seolah menampar keras Lil Pump, tentang bagaimana caranya menulis musik keras. Secara deskriptif, “100.000 Gecs” nampak didominasi elemen metal, tetapi sejatinya tidak demikian.

Keceriaan dan kepolosan seorang bocah yang bermain sembari menunggu truk mobil es krim lewat masih tersaji di sini, ketika “Frog on the Floor” tampaknya seperti meminjam melodi musik anak-anak. Mereka piawai membungkus keresahan ke dalam sifat polos nan absurdnya yang terkadang terjadi pada kehidupan sehari-hari dan salah satu lagu yang dapat mewakili ini adalah “I Got Tooth my Removed” yang mencoba untuk menggambarkan ketidak sanggupan untuk menahan rasa sakit berhari-hari dan mencoba melepaskannya. Mereka menganalogikannya seperti seorang bocah yang terkena serangan sakit gigi.

Kekhawatiran mereka tidak mampu lagi bersenang-senang dan sembrono melempar berbagai ide gilanya dikarenakan telah diakusisi oleh pihak label mayor, sirna di sini. Mereka masih menabrakan kepolosan, kemurnian, dengan nilai absurditas yang menimbulkan berbagai interpretasi. Ini seperti seorang bocah kecil yang melukis alat kelamin dalam tembok dan seandainya orang-orang tidak diberitahu siapa pelukisnya, sebagian menganggapnya sebagai watak keluguan dan ketidaktahuan, sementara yang lainnya akan menganggap sebagai suatu upaya seksis.     

Rating : 7.5 / 10

Lagu yang direkomendasikan : Dumbest Girl Alive, Hollywood Baby, Frog On The Floor, Billy Knows Jamie, I Got My Tooth Removed

Baca Juga : Otoboke Beaver – Super Champon – Review

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share via
Copy link