AbstrakProgressive RockRockZeuhl

ZWOYLD – Zeuhl Yang Tersamarkan Dalam Bentuk Musik Fusion

“Dalam catatan ke-2 nya bertajuk “ZGOND”, ZWOYLD menyembunyikan elemen asli zeuhl di kolong bayang-bayang fusi jazz dan psych-rock yang kini turut merambah pada elemen funk.”

Zeuhl dengan eksklusivisme dan pengasingan diri telah merevolusi setiap langkahnya menjadi buih-buih dalam industri musik yang bisa meletus dan terlupakan kapan saja tanpa tersisa. Memang sulit atau bahkan mustahil meyakinkan orang bahwa skena zeuhl merupakan salah satu catatan sejarah yang berpengaruh secara artistik dalam pergerakan peta dunia musik progressive rock, khususnya di wilayah Prancis.

Akan tetapi itu merupakan konsekuensi sepadan atas kebebasan berekspresi absolut yang mereka idam-idamkan selama ini. Sebagai pendatang baru, ZWOYLD setidaknya beritikad untuk mengurangi gejolak tensi negasi dan prasangka curiga orang dikala pertama kali menceburkan diri dalam bentuk seni yang terkesan abstrak dan berpandangan nihilis terhadap keindahan bersifat romantisme ini. 

“200 000” selaku debut, cukup berhasil merealisasikan gagasan awal, namun ZWOYLD semakin bergairah memangkas habis-habisan nilai eksentrik zeuhl, pada album studio ke-2 nya bertajuk “ZGOND”. Taktik yang digunakan masih serupa dengan menyembunyikan elemen asli zeuhl di kolong bayang-bayang fusi jazz dan psych-rock yang kini turut merambah pada elemen funk, sehingga orang menerka bahwa album ini tidak memiliki perbedaan signifikan terhadap album-album lain yang diberi label “fusion jazz”.

Simak saja pada kedua lagu awal, yang sangat bertumpu pada aksi akrobatik gitar yang silih berganti melempar melodi perenungan, sengatan lick-lick yang menggelitik, hingga kekuatan ritmis dan solo yang meluap-luap dalam aroma psychedelic, funk, blues, hingga rock – mengingatkan terhadap aksi Hendrix yang mengubah musik blues berperilaku atonal.

ZWOYLD-ZGOND-Cover

Perubahan yang datang tidak bergerak secara tiba-tiba dan sangat dapat diantisipasi, dikarenakan ledakan pergeserannya hanya memiliki sifat serta berukuran mikroskopik. Lagu dengan sifat “avant-garde sentris” baru terlihat pada “Jolitude” selaku lagu ke-3. Diawali dengan melodi gitar flamboyan, getaran bass hangat, serta decitan kibor – secara tiba-tiba para personil menginjak transmisi dan merubah panorama keseluruhan lagu menjadi sebuah parade kebisingan futuristik. Melodi bertransformasi menjadi serangkaian molekul yang bergerak cepat, acak dan konslet memberi kode keras pada pesawat ulang alik dalam keadaan bahaya.

Saksofon yang tiba-tiba muncul terkekeh menelan seluruh benda yang berusaha melintasi dan membawanya pada dimensi irama musik zeuhl sebenarnya – sesuatu yang melekat pada nilai-nilai astronomis serta daftar vokal tribalistik mencekam. Cukup sudah mendisrupsi diri secara berkala pada lagu “Rivaler” yang semakin erat merengkuh atap musik funk rock, kini ZWOYLD kembali memprogram ulang dirinya pada mode jamming di penghujung album. 

Setelah meninggalkan selubung yang begitu gelap dan mencengkam, seluruh punggawa lebih mencurahkan sisi emosionalnya pada “Titi Quanti”. Penekanan drum lebih sederhana dan dengan sekuat tenaga tidak menggunakan ketangkasan secara berlebihan untuk meninggalkan poros awal. Lapisan kibor lebih berpijar dan melodius, namun interaksinya terhadap gitar berada dalam koridor relasi yang kohesif sekaligus bertolak belakang pada situasi tertentu. Perpindahan melodi berbelit-belit masih menempel, tetapi porsinya condong menjadi larut pada getaran merdu yang melelehkan perasaan tegang.  

Baca Juga : ZWOYLOD – Zeuhl Sebagai Musik Penghubung Kesinambungan & Keacakan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share via
Copy link