Virtual Dream Plaza – Menelisik Rotasi Jutaan Rasi Bintang
“Melalui album ‘无限渴望‘, Virtual Dream Plaza ingin menciptakan pelipur lara sejenak, setelah setahun sebelumnya ia begitu totalitas menciptakan begitu banyak album konseptual yang sangat radikal merobek batasan, yang tentu telah menguras psikis dan pikirannya.”
Ada sebuah pemandangan cukup menarik, pada chart tahunan album terbaik 2016, yang telah disusun oleh situs rate your music. Jika anda mengatur parameter untuk mengurutkan album berdasarkan variabel “top”, terdapat 2 album yang hanya memiliki penilai di bawah 1000 orang, namun sanggup menembus predikat 20 album terbaik di tahun tersebut. Album yang pertama merupakan album “Castelos & Ruínas” milik rapper kritis asal Rio De Janeiro, Brazil, BK yang hanya memiliki 774 penilai, namun dengan rata-rata rating mencapai 3.78. Sedangkan album ke-2 adalah album milik Virtual Dream Plaza berjudul “无限渴望” yang memiliki 970 penilai, namun dengan nilai rata-rata rating mencapai angka 3.76. Entah apa jadinya bila keduanya memiliki penilai yang berjumlah ribuan, tidak menutup kemungkinan mereka dapat menggeser posisi “Bottomless Pit” dari Death Grips, “The Life of Pablo” milik West, narasi gelap “Atrocity Exhibition” dari keresahan Brown, atau jajaran album berpengaruh lainnya yang dirilis pada tahun yang sama.
Sayangnya BK tidak berada dalam naungan PGLang Entertainment, Griselda Records, atau label hip-hop apapun yang mampu memberikan jaminan kebebasan artistik dan ketenaran di meja yang bersamaan, sehingga namanya sulit untuk menembus pasar pragmatis. Sedangkan permasalahan Virtual Dream Plaza berhadapan dengan pemilihan ceruk genre musik yang sangat segmented, tepatnya menapaki jalur sub-musik internet bawah tanah yang bergerak di bidang ambient, vaporwave, mallsoft, slushwave, dan lainnya. Tetapi mungkin, “无限渴望” merupakan kasus khusus dimana tidak ada nilai keeksentrikan yang menonjol di sana, karena album ini hanya murni bergerak dalam koridor ambient yang berlapiskan melodi minor piano yang tenang, dan akor piano yang berotasi dengan lemah gemulai.

Sebagian mungkin dapat mengasosiasikannya sebagai alunan musik menenangkan yang cocok untuk menemani lamunan sembari menatap jutaan rasi bintang di tengah malam, atau mungkin asosiasinya dapat diperpanjang untuk menerawang suatu hal bersifat kosmis. Timbul sedikit kerancuan apakah album ini dapat dikategorikan slushwave murni, karena efek phaser disini seperti diredam secara sonik, dan fungsinya diletakan paling mendasar dalam lapisan instrumen, seperti layaknya buih-buih kecil yang timbul dari dasar laut. Tetapi bentuknya dapat berubah menjadi Galileo (cincin saturnus) ketika titik koordinasinya bersinggungan terhadap lengkingan synth. Karena penghayatan secara kabur, kombinasi keduanya terdengar halus berwujud gas, dan berputar mengitari piano. Tetapi jika konsentrasi ditingkatkan sebenarnya terdapat partikel-partikel kasar berukuran kecil yang tersedimentasi di sana.
Mungkin saja Virtual Dream Plaza ingin menciptakan pelipur lara sejenak, setelah setahun sebelumnya ia begitu totalitas menciptakan begitu banyak album konseptual yang sangat radikal merobek batasan, yang tentu telah menguras psikis dan pikirannya. Tidak ada pengekangan secara bentuk segmentasi musik di sini, semuanya dibebaskan untuk melayang, melakukan pengulangan lalu bergerak secara inkremental seperti layaknya jutaan bintang yang berotasi di atas sana. Anda tidak dapat melihat lintasan dan perubahan gerak rotasinya dalam satu malam, tetapi lambat kemudian mereka akan bergeser menciptakan pola baru yang tidak disadari.
Baca Juga : Apa Enaknya Musik Slushwave?