AmbientBlack MetalDark AmbientDSBMInterview

Urthshroud – Proyek DSBM Yang Mengagungkan Nilai Spontanitas dan Absurditas

“Kali ini kami berkesempatan untuk berdiskusi bersama Colin Marston mengenai Urthshroud, proyek depressive black metal / ambient yang dibentuknya pada tahun 2021 lalu. Pada tahun yang sama, Urthshroud juga melepas album debutnya berjudul “Eternal Forecast of Sorrow”.”

Dunia nyata, dimana tempat kita tinggal selayaknya seperti sebuah altar pemujaan bagi keseragaman dan dikuasai oleh suatu ideologi. Orang-orang yang hidup dalam ruang lingkup terbatas dengan dalih melindungi diri dari ancaman marabahaya secara tidak langsung menyempitkan makna kehidupan merupakan sebuah kebenaran hanya jika dilihat dari apa yang timbul dalam corong mereka. Tidak ada tempat bagi si pemikir kritis yang tengah mencoba bergerak mencari kebenaran tersembunyi yang masih tersebar di udara namun tidak dapat terlihat oleh sembarang pasang mata.

Ketika ada yang berusaha untuk melayangkan kritik bahwa ada sebuah kesalahan dan kekeliruan dalam eksistensialisme yang sudah dijalankan oleh “sang pemuncak rantai” selama puluhan abad. Mereka mengeraskan hatinya, membuang jauh-jauh falsafah pesimistis kritis dari egonya yang merasa terancam, dan menunding itu hanyalah sebagai tindakan amoral yang berusaha menggulingkan tatanan sistem lama.

Rasanya sudah saatnya menambahkan satu hal baru ke dalam teori Kapitalisme yang diajarkan Sekolah Frankfurt dalam mengklasifikasikan model Kapitalisme ke dalam 3 bentuk utama (Kapitalisme Liberal, Kapitalisme Monopolis, dan Kapitalisme Negara). Bahwa saat ini telah bangkit sebuah gerakan Kapitalisme baru dengan daya eksploitasi lebih masif, skala global, dan bahkan memiliki rule of game lebih terstruktur dan digerakan begitu rapi dengan bersemayam di balik atas nama budaya dan sosial.

Berusaha menyingkirkan perbedaan dan teori kritis dengan memasung, memotong, serta memenggalnya atas seruan kebenaran semu. Mereka tidak menyembunyikan bangkainya di dalam kloset melainkan membiarkan aroma busuk bersatu padu dengan oksigen yang dihirup, mempertontokan adegan dekomposisi bakteria yang merubah simbolis keberanian menjadi kutuk dan aib. Apa yang tampak putih di pelupuk mata bukan lagi murni representasi kesucian, melainkan hanyalah artefak yang terkunci dalam timbunan tanah.

Sebagai bentuk konsekuensi yang ingin dipertontonkan oleh si penguasa zalim kepada para calon budaknya. Tanpa sadar mereka tengah menggali kuburannya sendiri dan mengajak lebih banyak orang terperosok masuk bersama dan berharap agar dikenang sebagai pahlawan. Lantas adakah upaya yang dapat dilakukan untuk terbebas dari kegilaan atas nama ideologi ini?

3 Hal yang harus diingat, Pertama kita hidup dalam ekosistem ketidakmenentuan. Siapa yang dapat mampu memprediksi 100% akurat mengenai perilaku cara kerja alam? Kedua, kehidupan dikekang oleh ketidakmenentuan. Terakhir, keadaan internal diatur oleh ketidakmenentuan fluktuasi emosi. Lantas pikirkan kembali, apakah etis mencoba memaksakan kehidupan berjalan melintasi keyakinan sempit, sementara alam memiliki caranya untuk terus bergerak menuju ke dalam pertumbuhan eksponensial dan perubahan misterius yang bersifat radikal. Setidaknya dengan terus mengupayakan perubahan tanpa memandang bahwa ideologi sebagai suatu kebenaran yang bersifat omega dapat menyediakan kebebasan bagi generasi penerus agar mampu memilih lokasi kematian sesuai kemauannya sendiri.

Kami tidak tahu apakah anda saat ini sudah memberanikan diri berpikir secara mandiri serta mencari kebenaran sendiri atau anda masih terjebak dalam sistem berparas narsistik ini. Namun yang jelas anda dapat mulai mencontoh apa yang dilakukan Colin Marston tentang bagaimana cara konkrit mendobrak keluar batas dan berani mencoba memanifestasikan pemikiran sendiri dengan lantang. Colin Marston sendiri dikenal sebagai produser, pendiri studio rekaman Menegroth, dan salah satu sosok figur extreme metal terkemuka saat ini. Band-band andalannya seperti Krallice, Behold the Arctopus, Dysrhythmia, Encenathrakh, Indricothere mampu memahat serta membentuk seni extreme metal menjadi sebuah hal yang bersifat eksentrik berganda.

Dia tidak hanya mencoba menjauhkan pemikiran artistiknya daripada para pemuja status quo, bahkan apa yang ia coba utarakan tampak membingungkan bagi rekan se-komunitasnya. Ini menjadi bukti kuat, bahwa suatu hal yang dipandang sebagai ketidaklaziman dan kegagalan dalam dunia nyata, masih sanggup menjadi senjata handal untuk terus merobek dalih yang diciptakan oleh dunia nyata penuh ilusi. Kali ini kami berkesempatan untuk berdiskusi bersama Colin Marston, namun yang spesial kali ini kami hanya spesifik membahas mengenai salah satu proyeknya, Urthshroud.

Urthshroud sendiri merupakan proyek depressive black metal / dark ambient berkonsep one-man yang dicetus oleh Colin Marston pada 2021 lalu. Di tahun yang sama Urthshroud melepaskan album debutnya dengan judul “Eternal Forecast of Sorrow”. Kami berdiskusi mengenai proses pembuatan album “Eternal Forecast of Sorrow”, membahas pendekatan produksi suara di balik layar yang diterapkan oleh Colin Marston selama pengerjaan album, hingga mengungkap lahirnya Urthshroud yang didasari oleh asas spontanitas, absurdisme, serta memanfaatkan nilai kecerobohan yang mampu merangsang kemungkinan pola pikir progresif.

Urthshroud-Eternal-Forecast-of-Sorrow

Bahasa Indonesia

IMW : Pertama-tama kami mengucapkan terimakasih atas ketersediaan anda meluangkan waktu untuk berbincang, sungguh suatu kehormatan bagi kami. Mengingat begitu banyaknya proyek yang anda buat, kami hanya mengkhususkan sesi diskusi ini membahas mengenai salah satu proyek anda Urthshroud, karena kami merasa belum ada yang membahas lebih jauh mengenai proyek anda yang satu ini. Apa yang mengilhami anda untuk memutuskan menciptakan Urthshroud, alih-alih menginvestasikan ide baru anda pada proyek-proyek yang sudah anda buat sebelumnya? Lantas adakah makna simbolis di balik moniker Urthshroud?

Colin Marston : Saya merasa cukup tertekan dan sulit untuk bekerja atau melakukan apa pun. Ide untuk menggunakan cara hampir menenangkan yang saya rasakan turut mempengaruhi beberapa musik baru dan itu cukup untuk membuat saya duduk di drum serta merekam beberapa ketukan yang sangat panjang, sangat membosankan, dan lambat. 

Saat saya mulai mengerjakan gitar, saya merasa masuk akal untuk menjaga semua kesalahan gaya permainan dan sloppiness instrumen agar tetap utuh, dan gitar juga tidak di-tune. Fakta bahwa saya tidak pernah bermain drum selama 20 tahun atau lebih, memberikan kualitas yang tepat untuk depressive black metal

Saya telah mengerjakan album Xazraug baru-baru ini, tetapi saya ingin band ini menjadi terdengar lambat, begitu repetitif, dan juga menggabungkan drum dan vokal biasa (Xazraug memainkan drum di keyboard dan vokal sampel). Arti di balik nama Urthshroud sendiri, terlalu abstrak untuk dibicarakan secara efektif.

IMW : Kami menyadari mayoritas dari proyek anda lebih dulu didasari oleh penggarapan konsep yang menitikberatkan terhadap gaya produksi dan instrumentasi, sementara lirik datang seolah seperti sesuatu yang bersifat sekunder. Lantas bagaimana dengan Urthshroud sendiri yang bermain dalam ruang lingkup seni musik yang dapat dikatakan lebih mengekspresikan lirik sebagai aktor utama dalam memancarkan estetikanya. Apakah Urthshroud adalah kasus khusus bagi anda, dimana lirik digunakan sebagai navigator utama dalam merancang serta mengarahkan instrumentasi untuk menciptakan kondisi yang koheren terhadap lirik? 

Colin Marston : Tidak, lirik dan vokal ditambahkan terakhir. Saya menulis lirik secepat mungkin sambil melakukan pengambilan vokal yang sebenarnya. Saya menggunakan kata-kata apa pun yang terlintas di kepala saya. Tidak ada pemikiran, tidak ada revisi, beberapa lirik bahkan terlalu bodoh untuk dicetak, jadi saya menghapusnya dari sheet lirik, bahkan saya selalu menyanyikan dengan kata-kata, yang mana tidak ada dalam cetakan booklet. Bagian “inti” dari album ini tampaknya melakukan kontrol sesedikit mungkin dan hanya merasakan jalan spontanitas saya … lebih banyak membuat musik dengan perasaan ketika Anda masih kecil dan tidak tahu apa yang sedang Anda lakukan.

IMW : Kami mencoba menangkap makna dibalik garis besar tematik pada lirik Urthshroud, bahwa ini seperti menuturkan kisah ketidakberdayaan manusia pada tuntutan eksistensialisme, sembari menggunakan kesadaran penuh bahwa satu-satunya hakikat dalam hidup adalah penderitaan. Tetapi kami melihat tidak adanya legalitas dalam pengupayaan bunuh diri di sana. Sangat memungkinkan bila apa yang kami tangkap merupakan sebuah kesalahan, maka dari itu kami ingin menanyakan langsung kepada anda mengenai konsep kunci dari lirik Urthshroud secara keseluruhan. Apakah “Eternal Forecast of Sorrow” hanya sebatas siklus awal manusia dalam membangkitkan kesadaran filosofis pesimistis pada dirinya tanpa ada tindakan konkrit untuk mengakhirinya? 

Colin Marston : Maaf jika saya tidak melakukan pembenaran terhadap pertanyaan Anda, tetapi setiap bait lirik merupakan aliran kesadaran dan abstrak. Jadi tidak ada “makna” dalam arti saya mencoba menyampaikan pendirian atau pendapat saya tentang apa pun. Saya hanya berada di tempat yang sangat buruk secara emosional dalam hidup saya, sangat kecewa, dan akhirnya menggunakan cara yang saya rasa hampir cacat untuk membuat beberapa seni yang jauh lebih halus dan dianggap daripada cara saya yang sering dilakukan. Sangat sulit untuk termotivasi dan terinspirasi ketika Anda merasa seperti sampah, jadi ini adalah upaya aneh untuk mengubahnya menjadi keuntungan saya.

IMW : Pada lagu pembuka, “Disposal of the soul” ada sebuah baris lirik yang berbunyi : “continuously lowered to new horizons of suffering”. Apakah ide ini datang dari konsep perkataan Buddha, mengenai reinkarnasi hanyalah proses repetisi penurunan siklus kehidupan yang dipenuhi nilai-nilai absurdisme? Adakah pandangan lain yang anda gunakan untuk menginterpretasikan makna dibalik lirik tersebut?

Colin Marston : Liriknya merupakan ekspresi abstrak, bukan literal. Saya menyukai gagasan yang diturunkan ke cakrawala daripada mendekati sesuatu di depan. Cakrawala penderitaan mungkin seperti tahapan-tahapan duka berbeda yang dialami seseorang saat memproses peristiwa traumatis.

IMW : Selama pengalaman mendengarkan “Eternal Forecast of Sorrow” kami menemukan kesadaran paradoks secara musikal di sana. Meski Urthshroud berdiri dalam karakteristik musik DSBM / ambient, dimana kedua entitas musik tersebut dikenal dalam melakukan glorifikasi terhadap daya kepenulisan musik minimalis. Namun terdengar Urthshroud mencoba ber-improvisasi untuk menghindar dari jebakan one-dimensional. Kami menemukan seringnya perubahan suasana, modulasi, melodi synth mencolok, hingga variasi riff gitar yang tumbuh dalam aransemen. Apakah anda memang merencanakan ini sebagai ciri khas utama Urthshroud yang selalu dihadirkan nantinya, atau ini hanyalah bersifat spontanitas dan tidak menutup kemungkinan adanya perombakan bersifat radikal kedepannya? 

Colin Marston : Secara musikalitas, Urthshroud mengalir keluar dari album Xazraug, jadi mungkin beberapa simfoni dengan elemen bombastis seperti itu sedikit dipertahankan. “Eternal Forecast..” bukan DSBM paling minimal di luar sana, Anda benar sekali. Sebagian besar “variasi” gitar sebenarnya adalah kesalahan dan/atau salah mengingat riff sebelumnya. Kecerobohan adalah cara terbaik untuk menumbuhkan esensi elemen prog, terkadang! Tapi saya tidak mencoba untuk menyeragamkan suara yang terbentuk sebelumnya, lebih dari apapun saya hanya mencoba memainkan musik terapeutik yang lambat jadi saya tidak hanya duduk-duduk kemudian tidak melakukan apapun. Jika nantinya saya membuat album lain, mungkin membutuhkan ruang kepala tertentu (tidak harus tertekan lagi, tetapi tempat di mana cara membuat musik itu masuk akal), daripada memiliki ide musik.

IMW : Bagi kami, kualitas produksi “Eternal Forecast of Sorrow” memiliki karakter begitu kuat dengan tata penempatan instrumen yang sangat brilliant. Peran serta suara setiap instrumen terdefinisi begitu jelas. Adakah pendekatan khusus yang anda lakukan ketika memulai proses di balik layar? Tentunya ini sebuah kesulitan tersendiri ketika anda harus tetap mempertahankan konsistensi tinggi dari tingkat kejernihan setiap instrumen, ditengah karakteristik musik itu sendiri yang membutuhkan pemberdayaan sonik dengan tingkat kebisingan “di luar batas” kewajaran desibel.

Colin Marston : Terima kasih! ada beberapa hal penting yang membuat album ini berkarakter:

Drum terdapat satu mic tunggal yang ditempatkan dalam ruangan berbeda dari tempat saya memainkan drum, jadi suaranya harus memantul di sekitar ruangan, lalu turun ke 3 lorong sebelum sampai ke mic. Dari situlah suasana gema berasal. Tidak ada reverb atau efek khusus yang diterapkan. Drum kit hanya terdiri dari kick, snare, hat and ride.

Gitar direkam DL melalui metal zone tanpa amp atau amp sim. Saya memang menggunakan plugin tape atr-102 yang disetel ke dalam kualitas terendah untuk menyaring high-end dan menambahkan wow dan flutter.

Satu gitar merupakan BC Rich Iron Bird dan yang lainnya adalah Ibanez Iceman. Saya tidak pernah melakukan tunning pada Iceman, jadi itu cukup membuatnya memiliki suara datar. Beberapa riff memiliki efek whammy abuse dan/atau chorus untuk keperluan pitch bending yang lebih banyak. Bass hanya melalui Traynor TS50B, tidak ada suatu hal yang menarik di sana.

Semua peralatan keyboard yang digunakan adalah Casio CTK-650 (juga digunakan untuk semua tombol pada “Crystalline Exhaustion” dan setengah dari tombol pada “Demonic Wealth“, “Psychagogue“, serta “Unsympathetic Empyrean“).

Baca Juga : Marma Menangkap Esensi Optimisme Dari Paradoks Eksistensialisme

IMW : Mari sedikit melipir pada proyek anda yang lain namun masih berkaitan dengan Urthshroud. Saya melihat anda menggunakan moniker, “Indricothere” pada proyek Xazraug, tetapi kemudian anda justru menggunakan nama Xazraug sebagai moniker anda dalam proyek Urthshroud. Dapatkah anda menjelaskan alasan dan hubungan diantara moniker-moniker tersebut?

Colin Marston : Saya membayangkan “anggota” Indricothere memulai band baru bernama Xazraug dan Groeth (Groeth adalah proyek ambient yang bising nan gelap). Kemudian saya membayangkan “anggota” Xazraug naik satu tingkat lebih dalam dan memulai Urthshroud. Mungkin Urthshroud berpontensi menjadi awal mula terciptanya sebuah proyek sampingan lainnya yang lebih tidak jelas? Saya tidak mampu mengendalikan orang-orang ini.

IMW : Kami melihat anda menjalin hubungan baik bersama salah satu record label asal Indonesia, Dense(s) Record. Dapatkah anda menjelaskan pada kami awal perkenalan anda dengan Dense(s) Record dan alasan anda memilih merilis format kaset “Eternal Forecast of Sorrow” di bawah naungan I Infiltrate Records selaku sub-label Dense(s) Record?

Colin Marston : Yoshi dia luar biasa! kami mulai bekerja sama sejak awal Encenathrakh melakukan perilisan edisi kaset. Jadi ketika dia menulis kepada saya tentang membuat kaset Urthshroud, tentu saja saya menyukainya karena kami telah memiliki hubungan yang baik begitu lama. Saya menyukai kotak kaset ganda yang dia buat, dan sisi ekstra D yang harus kami kerjakan adalah alasan bagus untuk membuat trek bonus ambient ekstra gelap.

IMW : Dengan begitu banyaknya proyek yang anda ciptakan, apakah selama proses penulisan materi Urthshroud ada sesuatu hal yang anda “pinjam” dari konsep proyek anda lainnya untuk dimasukkan ke dalam Urthshroud, karena dirasa memiliki keselarasan? Jika ada hal apa yang anda ambil?

Colin Marston : Bukan merupakan sebuah konsep utuh, tetapi terdapat aliran musik yang tak terhindarkan di antara semua proyek saya hanya karena saya berada di sana. Jadi energi yang paling banyak mengalir berasal dari Xazraug dan “Demonic Wealth” dari salah satu album Krallice. Ketiganya memiliki gitar metal zone yang dihubungkan secara langsung, serta penggunaan Casio berat. Baik Krallice maupun Urthshroud memiliki rekaman mic-drum tunggal. Xazraug merupakan kelambanan jari-jemari yang memainkan bass bertekstur fuzz, tetapi Urthshroud mengusung picked tremolo dengan overdrive.

IMW : Apa saja karya-karya atau musik yang memberikan pengaruh signifikan terhadap anda selama proses penulisan dan penggarapan “Eternal Forecast of Sorrow” berlangsung?

Colin Marston : Selama proses penulisan/rekaman saya tidak dapat mengingat dengan baik apa yang saya dengarkan. Mungkin tidak banyak, karena saya membuat album begitu cepat, jadi saya hanya berfokus pada proses pengerjaan album. Namun demikian, beberapa DSBM terbaru yang saya temukan dalam beberapa tahun terakhir adalah Mjerim dan Depersonalization Diagnosis. Lalu beberapa yang selalu menjadi andalan dan favorit sejak lama seperti Silencer, Bethlehem, Xasthur dan Striborg.

IMW : Kami mengungkapkan secara jujur, bahwa hal pertama yang menarik kami mencoba musik Urthshroud pertama kali terletak pada artwork. Lantas makna apa yang coba ingin anda tunjukkan dari artwork itu sendiri? Adakah sebuah konektivitas instan yang menghubungkannya langsung terhadap lirik dalam album?

Colin Marston : Saya menyukai perasaan seni dari akhir abad pertengahan dan abad kebangkitan Eropa awal. Lukisan ini sedikit lebih lambat menaruh perhatian dari tahun-tahun yang biasanya saya sukai, tetapi ketika menemukannya saya langsung tersedot dan tidak bisa melarikan diri. Bagi saya itu memiliki kualitas yang mirip dengan musik: semacam ketenangan tanpa harapan yang tak terhindarkan, menakutkan tapi tidak terlihat buruk.

IMW : Kami pernah membaca ketika anda berdiri pada proyek solo, anda menutup kemungkinan untuk melakukan kolaborasi. Apakah statement itu masih berlaku hingga saat ini? Mengingat ada begitu banyak band DSBM dan ambient berformat one-man menakjubkan di luaran sana. Memungkinkan manifestasi ide jauh lebih efisien dengan sedikit kepala yang terlibat.  

Colin Marston : Musik ini sangat masuk akal bagi saya sebagai proyek solo, terutama karena saya ingin mendengar suara saya sendiri dalam memainkan instrumen yang tidak saya kuasai, seperti drum dan vokal. Merupakan suatu hal yang lebih buruk apabila mengalihdayakan instrumen tersebut kepada seseorang yang lebih mampu. Saya ingin kementahan/amatirisme untuk jenis musik ini tetap dipertahankan. Saya juga tidak ingin membicarakan musik ini, saya hanya ingin melakukannya sebagai cara untuk keluar dari spiral negatif yang saya alami.

IMW : Di Tengah kesibukan anda mengelola begitu banyak proyek, dan selera musik anda yang terus bertumbuh ke arah yang bersifat eksponensial, dapatkah kami berharap banyak bahwa Urthshroud tidak hanya eksis dalam jangka waktu panjang, melainkan konsisten mengeluarkan materi-materi menakjubkan kedepannya? 

Colin Marston : Siapa tahu!? jika saya harus marah seperti saya melakukannya lagi, maka saya harap tidak! Tetapi saya ragu itu masalahnya. Jika saya merasakan dorongan untuk melakukan yang lain, saya pasti akan melakukannya. Membuat “Eternal Forecast …” banyak membantu saya dan sekarang itu adalah bagian dari diri saya dan akan ada di sana tidak peduli apa yang saya kerjakan selanjutnya.

IMW : Terima Kasih telah meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, kita sudah sampai pada penghujung pertanyaan, apakah ada hal atau pesan yang ingin anda sampaikan kepada pembaca?

Colin Marston : Terima kasih banyak! Saya sangat menghargai minat pada band dan album ini. Ini sangat spesial bagi saya dan bukan cara saya membuat musik seperti biasanya, jadi saya pikir ini akan terus berdampak besar pada otak dan musik saya.

Baca review ekslusif album debut Urthshroud, “Eternal Tears of Sorrow” selengkapnya di sini.

Menegroth on Website

Colin Marston on Bandcamp

Colin Marston on Youtube

Urthsroud on Bandcamp

English

IMW : First of all we would like to thank you for taking the time to chat, it’s really an honor for us. Given the large number of projects that you have created, we only focus on this session discussing one of your projects Urthshroud, because we feel no one has discussed further about your project on this one. What inspired you to decide to create Urthshroud, instead of investing your new ideas in projects you have already created? So is there a symbolic meaning behind the Urthshroud moniker?

Colin Marston : I was feeling quite depressed and finding it hard to work on or do anything. The idea of using the almost sedated way i felt to influence some new music was just enough to get me to sit down at the drums and record some very long, very boring and slow beats. As i started to work on the guitars it made sense to keep all sloppiness and mistakes intact, and not tune either.

That and the fact that i hadn’t really played drums in 20 or so years gave the right kind of quality for depressive black metal. I had done the Xazraug album recently, but i wanted this band to be slow, very repetitive, and also incorporate regular drums and vocals (Xazraug had drums played on the keyboard and sampled vocals). The meaning behind the name Urthshroud is too abstract to really talk about effectively.

IMW : We realize that the majority of your projects firstly were based on concept creation that focused on production style and instrumentation, while the lyrics came as if they were secondary things. Then what about Urthshroud himself who plays in the scope of the art of music which can be said to expressing more lyrics as the main actor in exuding his aesthetic. Is Urthshroud a special case for you, where lyrics are used as the main navigator in designing and directing instrumentation to create coherent conditions for the whole musical concept?

Colin Marston : No, the lyrics and vocals were added last. I wrote the lyrics as fast as possible while doing the actual vocal takes. I used whatever words popped into my head. No thought, no revisions. some of the lyrics were too dumb to the print, so i erased them from the lyric sheet, but i am always singing words even where none are printed. Part of the “point” of this album seemed to exercising as little control over it as possible and just feeling my way through… more the feeling of making music when you’re a kid and don’t know what you’re doing.

IMW : We try to capture the meaning behind Urthshroud’s thematic outline, that this is like a storytelling human helplessness in existentialism, while using full awareness that the only essence in life is suffering. But we don’t see any legality in attempted suicide there. It is very supportive if what we catch is a mistake, therefore we want to ask you directly about the key concept of Urthshroud’s lyrics as a whole. Is the “Prophecy of Eternal Sadness” only limited to the initial human cycle that awakens a pessimistic philosophical awareness in him without any concrete tension and action to end it?

Colin Marston : Sorry if i don’t do your question justice, but the lyrics are stream of consciousness and abstract. So there’s no “meaning” in the sense of me trying to communicate a stance or my opinion on anything at all. I was just at a really awful place emotionally in my life, very disappointed, and ended up using the almost disabled way i felt to make some art that was far less refined and considered than often is my way. It’s very hard to be motivated and inspired when you’re feeling like shit, so this was a strange attempt to turn that to my advantage.

IMW : In the opening song, “Disposal of the soul” there is a line that reads: “constantly lowered to new horizons of suffering“. Is this idea derived from Buddhist concepts, regarding reincarnation or is it just a process of repetition of the decline of life filled with absurdist values? Are there other views that you use to interpret the meaning behind the lyrics?

Colin Marston : The lyrics are abstract expression, not literal. I like the idea of being lowered to a horizon rather than approaching one up ahead. And horizons of suffering are maybe like the different stages of grief one goes through when is processing a traumatic event.

IMW : During the experience of listening to “Eternal Forecast of Sorrow” we found a sense of musical paradox there. Although Urthshroud stands in the characteristics of DSBM / ambient music, which both musical entities are known to glorify minimalist musical writing. But it seemed like Urthshroud was trying to improvise to escape the one-dimensional trap. We often find mood swings, modulations, flashy synth melodies, and variations of guitar riffs growing in his arrangements. Do you really plan this as the main feature of Urthshroud which can always be relied on later, or is this just spontaneous and does not rule out the possibility of a radical overhaul in the future?

Colin Marston : Musically, Urthshroud flowed out of the Xazraug album, so maybe some of that symphonic bombast was retained a little. “Eternal Forecast..” is not the most minimal DSBM out there, you’re totally right. Most of the guitar “variations” are actually mistakes and/or mis-remembering of an earlier riff. Sloppiness is the best way to be prog sometimes! But i wasn’t trying for any particular preconceived sound, more than anything else i was just trying to play some slow therapeutic music so i wasn’t sitting doing nothing. If i do another album, it will probably require being in a certain headspace (not necessarily depressed again, but a place where that way of making music makes sense), rather than having a musical idea.

IMW : For us, the production quality of “Eternal Forecast of Sorrow” has a very strong character with a very brilliant instrument placement. The role of each instrument’s voice is clearly defined. Is there a specific approach you take when starting the behind-the-scenes process? Of course, this is a difficulty when you have to maintain a high consistency of the clarity level of each instrument, amid the characteristics of the music itself that requires sonic empowerment with noise levels “out of the limit” of reasonable decibels.

Colin Marston : Thanks! there are a few key things which give the album it’s character:

The drums are one single mic placed in a different room from where i played the drums, so the sound had to bounce around the room, then snake down 3 hallways before getting to the mic. That’s where the reverberant ambience comes from. No reverb or special effects applied, the drum kit is just kick, snare, hat and ride.

The guitars were recorded DL through a Metal Zone with no amp or amp sim. I did use an atr-102 tape plugin set to the lowest quality to filter the high end and add wow and flutter.

One guitar is the BC Rich Iron Bird and the other is the Ibanez Iceman. I never tuned the Iceman, so it’s pretty flat. Some of the riffs also have whammy abuse and/or chorus for more pitch bending. The bass is just through the tarynor ts50b. nothing exciting there.

All the keyboards are the Casio CTK-650 (also used for all the keys on “Crystalline Exhaustion,” and half the keys on “Demonic Wealth” and “Psychagogue,” as well as “Unsympathetic Empyrean”)

Baca Juga : Predatory Light – Death and the Twilight Hours – Review

IMW : Let’s dive a bit into your other but still related projects with Urthshroud. I saw you used the moniker, “Indricothere ” in the Xazraug project, but then you used the Xazraug name as your moniker in the Urthshroud project. Can you explain the reasons and the relationship between the monikers?

Colin Marston : I imagined the “members” of indricothere starting new bands called Xazraug and Groeth (Ggroeth is a noise/dark ambient project). then i imagined the “members” of Xazraug going one level deeper and starting Urthshroud. Maybe Urthshroud will start and even more obscure side project? I can’t control these guys.

IMW : With so many projects that you have created, was there anything you “borrowed” from your other project concepts to include in Urthshroud, because you felt they fit together? If so, what did you take?

Colin Marston : Not really concepts, but there’s unavoidable musical crossflow between all my projects just because of me being there. So the most energy flowed from Xazraug and “Demonic Wealth” from Krallice. All 3 had the direct metal zone guitars, heavy casio use. Both the Krallice and Urthshroud have single mic-drum recordings. Xazraug is all slow fingers fuzz bass, but Urthshroud is picked tremolo with overdrive.

IMW : We see that you have a good relationship with one of the record labels from Indonesia, Dense(s) Record. Can you explain to us the beginning of your introduction to Dense(s) Record and why you chose to release the “Eternal Forecast of Sorrow” cassette format under I Infiltrate Records as a sub-label of Dense(s) Record?

Colin Marston : Yoshi is the man! we started working together early on with Encenathrakh doing tape editions. So when he wrote me about doing the Urthshroud cassettes of course i was into it since we have had a good relationship for so long. I love the double cassette boxes he came up with, and the extra side D we had to work with was a nice excuse to create the extra dark ambient bonus track.

IMW : What are the arts or music that had a significant influence on you during the process of writing and composing “Eternal Forecast of Sorrow”?

Colin Marston : During the writing/recording process i can’t remember what i was listening to. Probably not much else since i made the album so quickly, so i was probably just focused on it. But that said, some recent DSBM that i found in the last couple years are Mjerim and Depersonalization Diagnosis. and there’s always old favorites like Silencer, Bethlehem, Xasthur and Striborg.

IMW : We can honestly say that the first thing that attracted us to try Urthshroud’s music was the artwork. So what meaning are you trying to capture from the artwork itself? Is there an instant connectivity linking it directly to the lyrics in the album?

Colin Marston : I love the feeling of art from the late middle ages / early european renaissance. This painting is a little later than the years i usually gravitate to, but when found it i was instantly sucked in and couldn’t escape. To me it has a similar quality to the music: sort of calm hopeless inevitability. Terrifying but not ugly.

IMW : We’ve read that when you stand on a solo project, you rule out collaboration. Is that statement still valid today? Considering there are so many amazing one-man DSBM and ambient bands out there. Enables much more efficient manifestation of ideas with less head involved.

Colin Marston : This music makes a lot of sense to me as a solo project, especially since i wanted the sound of me playing instruments i wasn’t good at, like drums and vocals. It would have been worse to outsource those instruments to someone more capable. I want that rawness/amateurness for this kind of music. I also didn’t want to talk about this music, i just wanted to do it as a way to get out of the negative spiral i was in.

IMW : In the midst of your busy schedule of managing so many projects, and your taste in music that continues to grow exponentially, can we expect much that Urthshroud will not only exist in the long term, but will consistently put out amazing materials in the future?

Colin Marston : Who knows!? If i need to be as upset as i was to do it again, then i hope not! but i doubt that’s the case. If i feel the urge to do another i will for sure. Doing “Eternal Forecast…” helped me a lot and now it’s a part of me and will be there no matter what i work on next.

IMW : Thank you for taking the time to answer the questions, we have come to the end of the question, is there anything or a message you would like to convey to the readers?

Colin Marston : Thank you so much! I really appreciate the interest in this band and album. It’s a pretty special one for me and not my usual way of making music, so i think it will continue to have a big impact on my brain and music.

Baca review ekslusif album debut Urthshroud, “Eternal Tears of Sorrow” selengkapnya di sini.

Menegroth on Website

Colin Marston on Bandcamp

Colin Marston on Youtube

Urthsroud on Bandcamp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share via
Copy link