AbstrakDubReggaeRoots Reggae

Soul Revivers, Singgahan Para Musisi Reggae Lintas Generasi

Menyatukan jiwa musisi para veteran reggae dan generasi penerusnya, Soul Revivers menjadi wadah kolektif untuk semakin menguatkan aksi solidaritas kulit hitam lintas generasi.”

Secara tidak resmi Nick Manasseh & David Hill telah berhasil menggelar rapat kongsi bagi para legenda pemusik reggae dari Inggris barat dan musisi afro-jazz. Entah apa yang dibisikan oleh kedua pemusik dan produser tersohor tersebut, tetapi yang jelas mereka mampu meyakinkan para veteran reggae / afro-jazz: Ernest Ranglin, Ken Boothe, Earl 16 and Devon Russell agar bersedia saling berbagi kaidah dan kisahnya kepada generasi penerus. Sementara Ms.Maurice, Alexia Coley, dan Matic Horns selaku perwakilan musisi kontemporer tidak hanya bersedia menjadi pendengar bijak, tetapi mampu menjelaskan situasi faktual terkini secara tanggap. 

Dengan Nick Manasseh memiliki jejak rekam panjang dalam menangani serta berkecimpung dalam musik-musik reggae dan dub, tidak mengherankan setiap langkah dari album ini terasa tepat, dan mengalir dengan begitu luwes. Hentakan pola beat dub stagnan, detak bass yang berdegup kencang, elemen psychedelia-soul, serta permainan fusion jazz dari gitar dan saksofon yang kaleidoskopik — telah membantu untuk merekatkan kultur kulit hitam dari berbagai jenis turunan musik menjadi sebuah aksi solidaritas yang begitu menguat. Mendengar lagu pembuka bertajuk “No More Drama” sudah langsung disambut oleh tembang relaksasi musim panas yang diiringi oleh kelihaian Ernest Ranglin dalam meracik harmoni gitar yang begitu manis, serta pukulan perkusif menggugah. 

Reggae-Soul-Revivers-On-The-Groove

Tidak dipungkiri ada cukup banyak kegelisahan dan ketegangan yang terlukis melalui uraian lirik, tetapi itu tidak-serta menjadikan suasana instrumentasi terdengar panik dan terguncang. Sebaliknya, mereka justru menghela nafas dalam-dalam, dan membiarkan masalah itu mengalir ke hilir dengan sendirinya. Seringkali album disusupi oleh lagu berformat instrumental sepenuhnya serta-merta sebagai penanda untuk melepaskan sejenak masalah. Vokal Alexia Coley menjadi sebuah anomali yang diharapkan. Corak vokalnya dapat menjadi benang merah untuk mengaitkan album ini terhadap tingkat relevansi terhadap kondisi musik sekarang. Singkatnya Soul Revivers tidak terdengar seperti produk Reggae 60’-70’an, dimana hanya para penganut filosofi rastamania yang memahaminya, tetapi ini mengenai persatuan dan pengembangan diri akan kebudayaan eksotis yang nampak tidak terlalu familiar pada roda kehidupan sosial saat ini.

Baca Juga : Sonny Sharrock – Black Woman, Legenda Jeritan Wanita Ghetto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share via
Copy link