2021Black MetalFeaturesHeavy MetalMetal

Mengapa Stormkeep Begitu Populer?

Pada tahun 2021 band black metal pendatang baru, Stormkeep merilis album debutnya berjudul ‘Tales of Otherime’ di bawah naungan label Van Records. Album tersebut banyak mendapat sambutan hangat dan respon positif dari berbagai kalangan dan pecinta black metal di seluruh dunia. Media-media musik kredibel seprti Angry Metal Guy, Metalstorm, Banger TV, Punknews memberikan review penilaian mendekati sempurna untuk album ‘Tales of Otherime’.

 Itu baru permulaan, karena faktanya semenjak album tersebut dirilis, Stormkeep banyak mencuri perhatian skena underground black metal dunia. Dalam channel Youtube Black Metal Promotion, jumlah views video album ‘Tales of Otherime’ mecapai 188 ribu views. Angka ini dicapai hanya dalam kurun waktu 6 bulan sejak video tersebut diunggah pada November 2021 lalu. ‘Tales of Otherime’ sekaligus menjadi album black metal  rilisan tahun 2021 keempat yang paling banyak ditonton, dimana mereka hanya kalah selisih dari Kanonenfieber, 1914, dan Kekht Arakh.

Top-10-black-metal-2021-most-watched

Sementara itu album ini memperoleh angka ratusan ribu jumlah stream di Spotify, mendapat 1000 rating lebih dengan rataan nilai 3.58 pada situs RYM, dan ribuan fans dari Bandcamp maupun Last.fm. Ini meninggalkan sebuah pertanyaan besar tentang kemunculan mereka. Apa sebenarnya yang membuat Stormkeep begitu cepat mendapat banyak sorot perhatian dari penggemar black metal?

Mengingat Stormkeep sendiri sama sekali tidak memiliki akun sosial media resmi untuk mempromosikan karya-karya mereka. Jadi darimana semua euroforia hype itu berasal? Mari kita gali lebih lanjut mengenai alasan dibalik melejitnya Stormkeep dalam peta black metal global.

Stormkeep-engagement

Stormkeep Background

Stormkeep-Band-Member-Photoshoot

Stormkeep merupakan band black metal asal Colorado, Denver, United States yang dibentuk pada tahun 2017. Saat ini Stormkeep beranggotakan 5 orang dan terdiri dari: Nebula Husk (Bass), Otheyn Vermithrax (Vokal, Guitar, Keyboards), Apokteino (Guitar), Lord Dahthar (Keyboards), dan Count Victor Wolfsblood (Drums). Mereka merekam demo pertamanya berjudul ‘Promotional Tape MMXVIII’ pada tahun 2018. Demo dengan format cassette tape tersebut berisikan 2 lagu yang masing-masing berjudul : ‘Lightning Frost’ dan ‘Drycraft’.

Kemudian label metal ternama asal German, Van Records melihat potensi Stormkeep dan memutuskan untuk mengontrak mereka. Setahun kemudian, Stormkeep melepas EP pertamanya berjudul ‘Galdrum’ di bawah naungan Van Records. Dengan 3 lagu ditambah 1 lagu berformat instrumenal, Stormkeep mendesain musik black metal dengan pendekatan melodis dan mengedepankan sisi estetik serta atmosfir dibandingkan aransemen musik black metal yang mempriotaskan kecepatan dan agresi.

Dengan bantuan elemen synth dan keyboard terinspirasi dari gaya musik dungeon synth, Stormkeep mampu membuat imajinasi dunia fantasinya sendiri penuh dengan nuansa, iklim dan alam yang menggambarkan era abad pertengahan secara deskriptif. Mereka tidak hanya memproyeksikan dengan jelas visual kehidupan abad pertengahan lewat musiknya. Tetapi kepiawaian dan kreatifitas mereka dalam meracik aransemen musik black metal menjadi sebuah pertunjukan megah, epik dan penuh kesan menjadi nilai tambah tersendiri bagi mereka.

Stormkeep memadukan beragam elemen turunan musik metal maupun non-metal seperti black metal, traditional heavy metal, doom metal, dungeon synth, classical, dan thrash metal ke dalam rangakian musiknya. Dengan banyaknya elemen musik terlibat, Stormkeep memanfaatkan sumber daya yang ada dengan sebaik-baiknya. Menghubungkan seluruh elemen musik menjadi satu kesatuan utuh dengan alur yang jelas, bervariasi dan terstruktur. Itu menjadi motor penggerak kesuksesan mereka ketika melepas album ‘Galdrum’.

Ketika Stormkeep melepas EP tersebut, mereka cukup mendapat perhatian dalam skena black metal bawah tanah. Pola-pola dasar musiknya yang sudah mulai terbentuk kembali dibawa dan bahkan disempurnakan ketika mereka melepas album debutnya, ‘Tales of Otherime’.

Pada titik inilah Stormkeep mulai menunjukkan kapabilitasnya sebagai band black metal pendatang yang sangat amat patut diperhitungkan keberadaanya. Ini juga mengembalikan pada pertanyaan semula mengenai apa yang membuat Stormkeep begitu populer di kalangan skena black metal. Mari kita bedah satu per satu penyebabnya.

Aransemen Musik

 ‘Tales of Otherime’ tersusun dari 6 lagu dengan total durasi mencapai kurang lebih 42 menit. 2 lagu diantaranya berformat instrumental, dan 4 lagu sisanya merupakan lagu berformat black metal pada umumnya dengan durasi setiap lagu mencapai 8 hingga 11 menit. Sekilas dari susunan tracklist tidak ada yang istimewa, melihat lagu dengan durasi sepanjang itu merupakan hal lumrah dalam black metal.

Tetapi, keajaiban aransemen Stormkeep tidak terletak pada banyaknya lagu atau panjangnya durasi, melainkan momen keajaiban hadir pada alur dan aransemen musik yang diterapkan oleh Stormkeep pada setiap lagunya.

Dengan setiap lagu tersusun dari banyaknya jenis riff dan pola-pola ketukan drumberbeda, Stormkeep menghadirkan gaya penulisan musik black metal dengan pendekatan lebih kreatif dan dinamis. Tidak ditemukannya kesan monoton, straightforward, dan terjebak pada pola-pola serupa secara berlebihan. Mereka tidak hanya menjejali setiap bagian per bagian lagu dengan ketukan blast-beat drum, pengulangan nada serupapada riff, dan level kecepatan musik yang bergerak statis.

Sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa ada begitu banyak elemen-elemen musik terlibat mulai dari thrash metal, d-beat, dungeon synth, traditional heavy metal, epic doom metal dan elemen musik klasik dalam aransemen musik mereka. Itulah salah satu alasan paling vital untuk memberikan kekuatan pada Stormkeep dalam mendesain musik black metal dengan nuansa  atmosferik, sinematik, epik, dan tentunya multi-dimensional.

Stormkeep-Breakdown-a-journey-through-the-storm

Pada lagu ‘A Journey Thorugh The Storm’, Stormkeep hanya menampilkan elemen traditional black metal secara utuh hanya pada 3 bagian. Setiap bagian ditampilkan dengan jarak pisah cukup lebar dan durasi setiap bagian tidak begitu panjang. Sementara sisanya, terbagi dalam banyak elemen musik metal dan non metal di luar inti musik black metal. Ini menjadikan alur musik Stormkeep memiliki tempo , pola riff, melodi maupun drum yang berubah-ubah. Blast beat serta tremolo riff berkecepatan tinggi tidak menjadi senjata utama mereka seperti kebanyakan band black metal pada umumnya.

Dengan metode ini, mereka membuat komposisi musiklebih atmosferik, karena memiliki keleluasan dalam menempatkan serpihan-serpihan musik yang mengandung melodi. Elemen gitar akustik klasik, melodi synth dan keyboard bernuansa abad pertengahan, melodi baroq dari riff, vokal paduan suara, serta liukan harmonisasi melodi dan solo dari lead gitar semuanya dimanfaatkan secara maksimal untuk memastikan musik memiliki kedalaman atmosfir dan emosi cukup.

Berbicara tentang tekstur, sesi vokal dan distorsi gitar masih dikemas dalam output sound black metal pada umumnya yaitu dengan teknik vokal paraudan gitar dengan efek treble dan distorsi berlebihan. Tetapi jika berbicara mengenai struktur, Stormkeep sudah banyak merombak formulasi awal dari black metal ke ranah berbeda.

Sesi instrumen bergerak seperti layaknya sebuah plot cerita utuh. Mereka memiliki musik bertempo pelan, dan melodik untuk merepresentasikan sebuah interlude dan pengenalan tokoh pada awal cerita. Mereka juga memiliki elemen musik yang cepat, menggebu-gebu, dan agresif merepresentasikan adanya alur konflik memuncak hingga penyelesaian konflik yang terjadi sepanjang mereka membunyikan masing-masing instrumen secara nyaring.  

Dengan banyaknya elemen musik yang terlibat, tentunya sangat berpengaruh dalam mengubah pergerakan dan alur dari setiap lagu. Kecakapan Stormkeep dalam bertransisi mengubah pola-pola ritem dan drum berbeda pada setiap segmen menjadi kunci keberhasilan mereka untuk terhindar dari jurang kemonotanan.

Stormkeep-breakdown-the-seer

Pada lagu ‘The Seer’ Stormkeep menata alurnya dengan begitu rapih dan bervariasi. Dimulai dengan sebuah intro akustik gitar, lagu ini mulai menunjukan potensi sebenarnya ketikabagian demi bagian instrumen mulai masuk secara bergantian.

‘The Seer’ tersusun dari 11 bagian riff berbeda dan jika diperhatian lebih teliti, dalam lagu tersebut Stormkeep jarang sekali mengulang bagian riff serupa ketika sudah beranjak memasuki riff section berbeda. Hampir pada setiap baris berganti ada bagian instrumen yang dirubah polanya entah itu dari segi riff, tempo drum yang semakin cepat atau lambat, ketukan drum, dan elemen instrumen pendukung lainnya.

Sekali lagi ini menjelaskan disamping menghindarkan Stormkeep dari kebuntuan kreatifitas, mereka memiliki plot progesif dalam struktur instrumennya. Memberikan kejelasan dan kemudahan bagi para pendengar untuk memahami dan mencerna setiap bagian instrumen sebelum beranjak ke bagian instrumen berikutnya.

Mungkin terdengar berlebihan tetapi jika melihat faktanya, album-album black metal dengan pendekatan atmosferik, atau melodik pada saat ini justru lebih banyak diterima. Jika melihat kembali pada channel black metal promotion, 10 video yang paling banyak ditonton datang dari band-band black metal dengan pendekatan musik yang lebih banyak menampilkan nuansa, emosi, dan atmosfir.

top-10-black-metal-most-watched

Karena pada dasarnya musik black metal sejak awal kelahirannya merupakan sebuah bentuk musik ekstrim yang mengedepankan atmosfir dan estetika meskipun dibungkus dengan kualitas rendah dan tingkat kebisingan yang dianggap “mengganggu” bagi sebagian orang.

Tidak heran fans black metal selain mencari musik dengan intensitas tinggi, mereka mengharapkan black metal datang untuk memenuhi hasrat mereka dalam mencurahkan dan merefleksikan sisi jiwa mereka yang lebih gelap dan melankolis. Lalu ketika itu datang dengan wujud realisasi lebih layak, sudah pasti diterima lebih terbuka oleh banyak orang.

Berbicara mengenai “kelayakan”, dalam black metal itu bisa mengacu pada berbagai faktor, salah satunya kualitas produksi musik. Tentunya apa yang sudah dipikirkan masak-masak oleh Stormkeep dan tim-nya dalam menata musik dan instrumennya tidak akan berjalan maksimal jika seandainya tidak diiimbangi dengan kualitas produksi musik bagus dan memadai.

Baca Juga : 13 Penerus Norwegian Black Metal Saat Ini

Kualitas Produksi

Merujuk pada kehidupan dan ekosistem black metal secara keseluruhan, nampaknya kualitas produksi menjadi satu-satunya topik yang bisa membuat musisi black metal duduk selama berjam-jam membahas hal teknis dalam musik dan mengabaikan sejenak gagasan-gagasan mengenai pandangan nihilis, misantropis, dan kehancuran umat manusia.

Dalam black metal, kualitas produksi berperan vital dalam memprediksi siapa nantinya yang akan menjadi pendengar dari karya-karya hasil ciptaan sang musisi kedepannya. Misalnya, ketika black metal menggunakan kualitas produksi lo-fi, minimalis, dan banyak menggunakan bantuan alat-alat rekaman analog. Hampir dipastikan black metal dengan jenis kualitas produksi demikian biasanya digandrungi oleh para penyuka old-school black metal atau para purists.

Sebaliknya, black metal dengan mengadopsi pendekatan rekaman berbasis modern, bantuan digitalisasi, dan setiap instrumen dipoles rapih cenderung menarik perhatian audience black metal dengan rentan usia lebih muda. Tentunya hal ini tidak bersifat mutlak demikian, karena kembali lagi skenario-skenario pengecualian selalu terjadi untuk melengkapi setiap siklus teori probabilitas yang terjadi.

black-metal-tier
Source : Reddit

Setidaknya hal di atas bisa dijadikan tolak ukur untuk memberikan gambaran bahwasanya black metal saat ini memang tengah berkembang, sehingga tidak heran muncul banyak fraksi dengan pemahaman berbeda dalam menilai black metal, sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing.

Kembali pada album ‘Tales of Otherime’, pengerjaan sisi produksi yang lebih baik tidak hanya meningkatkan level kejernihan dan kualitas suara keseluruhan album, melainkan sangat menentukan posisi Stormkeep dalam skena black metal.  Kita bahas hal ini nanti, karena sekarang fokus pembahasan tertuju pada pembaharuan segi kualitas musik.

Tidak dipungkiri kualitas produksi dari album ‘Tales of Overtime’ meningkat cukup signifikan. Para fans mengatakan bahwa ‘Tales of Overtime’ membawa kualitas produksi jauh lebih Jernih, audible, dan lebih mutakhir jika dibandingkan dengan EP terdahulu mereka, ‘Galdrum’.

Stornkeep-commentaries

Hal paling utama dan mendasar dalam meningkatkan kejernihan dan kebersihan rekaman dengan level mutahkir adalah memberikan ruang yang cukup bagi setiap instrumen. Ruang-ruang tersebut diberikan dalam satuan spektrum frekuensi, dengan tujuan agar instrumen dapat leluasa untuk bergerak dan berkesperimen dengan berbagai efek tanpa harus mengeluarkan sinyal-sinyal bunyi yang bertabrakan dengan bagian instrumen lainnya.

Ketika proses rekaman berlangsung, hampir dipastikan beberapa bagian instrumen menghasilkan suara-suara yang terdengar tumpang tindih dan bertabrakan antara satu instrumen dengan instrumen lainnya.Masalah Ini biasanya menimbulkan suara-suara yang terkesan blur dan tidak jelas arahannya.

Tetapi hal itu dapat dibenahi ketika pembuatan musik sudah masuk dalam tahap proses mixing dan mastering. Proses-proses tersebut dapat menjinakan bagian instrumen tumpang tindih tersebut dengan memberikan ruang yang cukup bagi setiap instrumen, seperti yang sudah dikatakan sebelumnya.

“Memberikan ruang” bagi masing-masing instrumen bisa dicapai dengan berbagai cara, seperti: mengatur contrast tone dari masing-masing instrumen sebelum memulai proses rekaman, melakukan pemerataan kompresi dan tweaking instrumen pada saat proses mixing berjalan, atau dapat dilakukan dengan cara mengatur Equalizer.

Cara-Kerja-Instrumen

Mungkin tidak semudah dan sesederhana kedengaraanya, tetapi yang jelas metode memisahkan setiap instrumen dengan cara “memberi ruang” ini terbukti ampuh untuk memberikan tingkatan kebersihan rekaman begitu jernih. Instrumen “seolah” ditempatkan secara terisolasi melalui penempatan ruang frekuensi tertentu.

 Itulah alasan mengapa kita masih mampu mendengarkan bagian-bagian instrumen pendukung seperti synth dan melodi gitar dengan begitu jelas meskipun gemuruh drum, teriakan vokal lantang, serta suara bass begitu mendominasi.

Memsiahkan setiap instrumen pada rentang frekuensi tertentu tidak hanya berkaitan dengan tingkat kejernihan, melainkan metode ini juga mampu memberikan “kesempatan” bagi masing-masing instrumen untuk menampilkan karakter terbaiknya. Pastinya setiap elemen memiliki ketertaikan masing-masing pada saat proses mixing.

instrument-frequency-chart
Source : https://blog.landr.com/eq-cheat-sheet/

Misalnya ketika bagian gitar sedikit diturunkan tingkatan suaranya dalam meja Equalizer, itu akan memberikan ruang bagi suara bass lebih bergetar dengan nyaring. Sementara jika suara bass diatur dengan baik dalam equalizer itu dapat meningkatkan suara kick drum terdengar lebih mengglegar dan masif. Namun tentunya semakin bagus dan canggih peralatan instrumen dan tata ruang akustik yang digunakan, tentunya sangat berpengaruh dalam mendongkrak performa dan kinerja dari masing-masing instrumen.

Sekarang kita sudah tahu, gambaran besar mengenai proses di balik layar yang membuat album “Tales of Overtime” memiliki kualitas produksi jauh lebih bagus dan jernih. Tetapi, bagaimana kualitas produksi serta aransemen musik sangat berpengaruh dalam menentukan posisi Stormkeep dalam lingkaran skena black metal?

Baca Juga : Pure Wrath – Hymn to the Woeful Hearts – Review

Stormkeep, Sang “Suksessor” Old-school Black Metal

Top-10-black-metal-album

Saya mencoba mengambil sampel mengenai 10 album black metal terbaik sepanjang dekade lalu, dari 5 media musik dunia ternama: Pitchfork, Popmatters, Metal Injection, NCS, dan Metalstorm. Inilah hasil yang didapat dari pengambilan sampel data tersebut.

Seperti dilihat dalam ilustrasi, album black metal terbaik sepanjang dekade lalu, mayoritas dihuni oleh album black metal dengan pendekatan  aransemen musik yang bersifat eksperimental, atmosferik, dan memiliki pemikiran progresif.

Enslaved mungkin satu-satunya band paling tua yang berada di situ, tetapi Enslaved sendiri sudah mengalami transformasi dan pergeseran arah bermusik sejak memasuki era 2000’an. Kasus serupa juga dialami Deathspell Omega yang banyak mengubah pola dasar musik black metal. Mereka membuat suatu karya black metal bersinggungan terhadap budaya ‘avant-garde’ dengan cara memanfaatkanketukan ganjil, struktur musik atonal, dan riff-riff dissonant.

Watain, Mgla, dan Batushka mungkin menjadi band pendatang yang mempertahankan esensi asli dari musik black metal. Tetapi kembali lagi, untuk mendongkrak agar namanya lebih banyak dikenal mereka mencodongkan struktur musiknya menjadi melodik, dan harus dibantu dengan trik lama, yaitu gimmick kostum dan pertunjukkan di panggung.

Watain dengan replikasi ritual ala-ala Mayhem, Mgla dengan gimmick berupa kostum nazgul-nya, serta Batushka yang menggunakan jubah misterius dan mengangkat nilai-nilai tradisi Kristen orthodox.

Singkat kata, black metal dengan pendekatan old-school, konvensional, dan minimalis sepertinya sudah tidak lagi menjadi daya tarik utama. Banyak yang beranggapan bahwa gaya musik black metal seperti ini memiliki kekurangan dalam kreatifitas, dinamika musik, dan sudah tidak lagi relevan di masa sekarang. Namun kehadiran Stormkeep ke dalam skena black metal mencoba mematahkan persepsi tersbut.

Stornkeep-perbandingan-black-metal

Dengan bantuan struktur musik, aransemen, serta pendakatan produksi bergaya old-school black metal 90’an, Stormkeep justru mendapat cukup banyak perhatian dalam skena black metal. Tanpa membawa unsur gimmick berlebihan ke dalam agenda mereka, Stormkeep dinilai merepresentasikan kembali suara-suara kejayaan black metal 90’an dilengkapi dengan antusiasme  dan nostalgia lengkap di dalamnya.

Mulai dari artwork, aransemen musik, hingga gaya produksi semuanya dilukiskan secara intentional untuk memunculkan nuansa dan kesan black metal era 90’an secara totalitas. Stormkeep kerap dibandingkan dengan sejumlah nama band black metal influential era 90’an, mulai dari: Abigor, Dissection, Dimmu Borgir, Satryicon, Emperor, Bal-Sagoth, dan Windir.

Racikan musik dalam album “Tales of Overtime” seperti membangkitkan antusias para penggemar black metal 90’an untuk meninggalkan sejenak album-album kesayangaanya dan mencoba melihat dan memutar sesuatu yang baru dari skena black metal saat ini.

Disaat bersamaan dengan pendekatan musik bersifat melodik, serta eksekusi produksi yang baik dan relevan membuat Stormkeep mampu menggaet demografi audience black metal yang memiliki preferensi musik-musik black metal berkarakteristik melodik.

Dengan kata lain Stormkeep mampu menggaet 2 segmen pasar black metal berbeda secara sekaligus. Setidaknya ini yang membuat Stormkeep secara cepat dikenal dalam kalangan skena black metal dunia, karena musiknya cenderung lebih mudah diterima dan dicerna dari kebanyakan band black metal di luaran sana.

Black-metal-circle

Kebangkitan Skena Ekstrim Metal Denver & Dungeon synth

Stormkeep-Member

Selain faktor internal, faktor eksternal turut mempengaruhi Stormkeep lebih cepat dikenal. Stormkeep memang tidak memiliki media sosial khusus untuk mempromosikan setiap peluncuran karyanya, tetapi kita lupa 3 dari 6 personil band ini merupakan orang-orang yang sudah cukup dikenal luas dalam skena extreme metal dunia.

Sang frontman, Otheyn Vermithrax tergabung dalam band death metal asal Denver, Blood Incantaion sebagai drummer. Selain itu dia juga tergabung dengan beberapa band seperti Wayfarer, Lykotonon, Stoic Dissention, dan lainnya. Sementara sang bassist, Nebula Husk bermain untuk band Lykotonon, Wayfarer, dan menjadi musisi live untuk band sludge / black metal asal Colorado, Cobalt. Terakhir, sang gitaris Apokteino tergabung dalam band Lykotonon dan Wayfarer.

Belakangan ini skena extreme metal di tanah Denver, Colorado tengah berkembang cukup signifikan. Dari sini, lahir sejumlah nama baru yang tidak hanya berfungsi sebagai meramaikan skena, tetapi mampu meninggalkan jejak influential berupa album-album metal yang dapat dijadikan trendsetter untuk skena metal modern. Band seperti Blood Incantation, Khemmis, Glacial Tomb, Vermin Womb, Wayfarer, Of Feather & Bone, Primitive Man, Spectral Voice, dan Black Curse menjadi bukti keperkasaan dari skena metal asal Denver.

Denver sudah menumbuhkan kesan cukup baik dengan terus konsisten melahirkan band maupun album-album influential selama bertahun-tahun. Lahir dan besar di Denver serta ditukangi oleh orang-orang yang sudah kompeten dibidangnya merupakan dua “previlege” yang sekalgius diperoleh oleh Stormkeep. Mereka tidak perlu mengeluarkan ekstra keringat untuk membentuk fanbase-nya dari 0, karena nama-nama besar yang menempel pada beberapa personil sudah cukup untuk menggiring lebih banyak masa secara otomatis.

Denver-extreme-metal

Sekarang kita kembali pada susunan tracklist album, “Tales of Overtime”.  Seperti kita ketahui Stormkeep sedikit banyak melibatkan aransemen musik dungeon synth ke dalam musiknya. Bahkan 2 diantara 6 lagu mereka dedikasikan khusus untuk lagu berformat instrumenal yang diikuti dengan penekanan elemen-elemen terhadap musik dungeon synth dan classical.

Sebuah gaya musik yang dikembangkan untuk menciptakan soundscape atmosferik dengan penekanan tema spesifik bernuansa fantasi abad pertengahan. Sementara peranan instrumen yang digunakan seperti gitar klasik, drum mesin, MIDI keyboard dan synth bertugas untuk bercerita dan memberikan gambaran suasana, situasi, serta objek apa saja yang tergambar dalam sebuah lagu. Jadi itu karakteristik utama Dungeon Synth, dan ketika mendengarkan lagu “The Citadel” kalian mungkin mulai memahami maksud uraian di atas.    

Dungeon synth sendiri bukanlah suatu hal yang bersifat baru. Pada pertengahan 90’an eks member Emperor, Mortiis dan beberapa musisi seperti: Pazuzu, Dolch, dan Depressive Silence mempopulerkan gaya musik ini. Perpaduan black metal dan dungeon synth sendiri juga sudah lama dilakukan dan diperkenalkan oleh band-band seperti Burzum, Summoning, Ulver, dan Wongraven pada periode 90’an akhir.

Tetapi alasan dibalik melonjaknya kembali skena dungeon synth akhir-akhir ini, adalah dikarenakan banyaknya kemucnulan musisi-musisi dungeon synth independent di seluruh dunia dan disertai dengan pengarsipan musik yang jauh lebih terstruktur dan masif.

Dungeon-Synth-Image

Platform seperti Bandcamp, Youtube, Rate Your Music,  forum grup Facebook, dan beberapa blog sangat amat membantu perkembangan musik ini untuk lebih dikenal luas, karena musik-musik terarsip dengan lebih baik di sana. Sementara forum grup-grup Facebook maupun situs Reddit bisa menjadi wadah diskusi atau ajang saling promosi bagi sesama pelaku skena dungeon synth.

Dungeon-Synth-Grafik-Perkembangan

Kita bisa melihat grafik yang dibuat oleh team RYM terkait perkembangan dungeon synth dari tahun ke tahun. Kita bisa melihat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir jumlah rilisan dungeon synth meningkat dengan begitu drastis. Selama periode 1990-1999 jumlah rilisan terbanyak dalam setahun berada di angka 61 pada tahun 1999. Sedangkan pada periode 2000-2010 jumlah rilisan terbanyak dalam setahun turun menjadi 36 pada tahun 2000. Namun memasuki periode 2010-2020 jumlah rilisan terbanyak dalam setahun tiba-tiba melonjak naik ke angka 1.345 pada tahun 2020.      

Kehadiran Stormkeep yang bertepatan dengan berkembangnya skena dungeon synth merupakan sebuah momentum bagus. Didukung dengan konsep lirik, gambaran visual serta ornament-ornamen musik yang bersentuhan dengan musik dungeon synth telah berhasil menciptakan minat bagi para penggemar musik dungeon synth untuk mencoba musik yang dibuat oleh Stormkeep.  

Stormkeep-on-dungeon-synth-group

Beberapa grup komunitas Dungeon synth di Facebook meloloskan postingan Stormkeep di sana. Tidak berhenti sampai situ, respon yang diberikan bernada positif dan ini menjadi bukti Stormkeep dapat mengambil ceruk perhatian dalam skena dungeon synth.

 Alasan dibaliknya, dikarenakan baik dungeon synth maupun Stormkeep sama-sama menampilkan esensi serupa dibalik musiknya yakni mengenai fantasi dan rasa nostalgia. Sehingga ini menumbuhkan rasa serasi dan sejalan ketika penggemar musik dungeon synth mulai mendengarkan Stormkeep meskipun dikemas dalam bentuk dan karakter musik berbeda.

Baca Juga : Dungeontroll : Mournful Melodies of Ophior’s Grotto Review

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share via
Copy link