AbstrakProgressive RockRockZeuhl

Dün – Eros, Sebuah Inovasi Musik Rock Yang Begitu Radikal

Band progressive rock / zeuhl asal Prancis, Dün menyajikan seruah musik rock dengan mentalitas ala Braveheart. Alih-alih memoles musik rock terdengar trendy, mereka merombak tatanan musik rock hingga pada tingkatan di luar nalar.

Sepanjang dekade 80’an merupakan sebuah periode resesi bagi perkembangan skena progressive rock. Gempuran dari kalangan skena post-punk, new wave, dan pop telah meluluhlantakkan kedigdayaan musik prog rock yang berjaya di sepanjang dekade 70’an. Mereka hanya dihadapkan pada 2 pilihan, pilihan pertama membubarkan diri dan berharap namanya selalu dikenang, sementara opsi lain yang tersedia adalah mengubah gaya musiknya agar lebih diterima secara komersial. 

Opsi kedua dipilih oleh beberapa punggawa prog rock seperti Genesis dan Rush yang mencoba melibatkan elemen-elemen synth dan struktur musik lebih simpel dari biasanya. Sementara pergerakan neo-prog yang dimotori Marillion, IQ, Quasar, dan Pendragon membuat prog rock dapat terasa ramah oleh telinga bagi para remaja-remaja trendy. Tetapi band progressive rock asal Prancis, Dün menolak opsi-opsi tersebut. Lewat album debutnya, “Eros”, mereka setidaknya masih menyajikan mentalitas ala Braveheart, bahwa mereka tetap menghadirkan komposisi musik rock di luar nalar dan rumit, meskipun jenis musik seperti ini terancam punah. Dengan berpegang teguh pada ciri khas musik Zeuhl (sub prog rock) sebagai alat kognitif mereka dalam merangkai nada, Dün mampu memadukan gaya musik neoclassical, romantisme, prog rock dengan sensibilitas fusion-jazz

Dün-Eros-album-cover

Mereka dapat merubah bentuk menjadi apa saja yang diinginkan mulai dari perjalanan celestial penuh aura kosmis-spiritual, gaya musik lebih merakyat, hingga tingkat agresi meledak-ledak dari sesi ritem dan drum. Eksplorasi menakjubkan tidak diterapkan pada perubahan tempo secara radikal, serta sesi ritem yang bergerak secara hiperaktif dan sulit ditebak, tetapi ini turut menjalar hingga pemanfaatan eksplorasi timbre yang melibatkan begitu banyak alat seperti xylophone, flute, synth, vibraphone, hingga saksofon. Fungsionalitas nya jelas untuk memberikan informasi secara aural dan nuansa yang tidak dapat digambarkan oleh instrumen rock konvensional.   

Baca Juga : Raven Sad : The Leaf and The Wing Review

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share via
Copy link