AbstrakIndie PopJ PopPop

Aya Gloomy – Electro J-POP Penjerat Beragam Lamunan

Produser, penulis lagu, sekaligus penyanyi asal Tokyo, Aya Gloomy mengkreasikan musik J-pop dengan sentuhan electro-pop untuk menjamah beragam lamunan yang bersifat kilas balik dan meditatif disela-sela terjangan beat yang menimpa dengan keras.”

Sejak usia 16 tahun, Aya Gloomy mengakrabkan diri terhadap berbagai peralatan musik dan bereksperimen menciptakan gelombang elektromagnetik yang eksentrik. Tidak mengherankan ketika memberanikan diri untuk merilis EP pertamanya, “Kanjuru” pada 2019 lalu, di sana terpampang jelas bahwa Gloomy menjadi produser utama selain menjadi penanggung jawab mengurusi kebutuhan lirik dan instalasi aransemen. Aya Gloomy yang tampil mencolok dengan warna rambut hijau stabilo pada sampul album, mengarahkan sebuah petunjuk pada kebiasaannya yang kerap mengganti gaya dan warna rambut dan diselaraskan dengan pakaian retro 90’an.

Ini memiliki korelasi terhadap aspek daripada setiap lagu yang diciptakan Aya Gloomy, bahwa setiap lagu memiliki pesona tunggal yang mempersonifikasikan perasaan dan lamunan yang berbeda-beda. Dengan membaurkan elemen j-pop terhadap letupan beat elektronik yang energetik dan terkadang bergerak sibuk, Gloomy mencoba mencari titik tengah agar gabungan perasaan kolektif yang tercerai-berai itu tersentralisasi dalam poros yang bergerak secara padu. Aya Gloomy yang mengoperasikan beragam prototipe musik elektronik yang membumi, tidak hanya menyajikan parade dendangan beat dansa yang menggebu-gebu, tetapi mampu menjadi pilar yang bersifat meditatif dan terkadang menjadi sebuah landasan untuk termenung dalam pikiran kilas balik maupun rasa rindu. 

aya-gloomy-Kanjiru-Abstrak

“vs. Reality” adalah pertarungan antara menghadapi realitas dan mendambakan rasa ketenangan yang tidak terwujud. Aya Gloomy sekan terengah-engah menghadapi gempuran beat kencang yang terus bergulir. Pada pertengahan lagu bertransformasi sesaat menjadi hening, sebelum akhirnya beat kembali berpacu mengindikasikan pertarungan dihelat kembali. “KANJIRU” menerobos masuk ruang bawah sadar dan menginterogasi diri dengan melontarkan pertanyaan retrospektif yang dikemukakan oleh sinergi hembusan vokal Aya Gloomy dan riak-riak synth yang terus berdengung. “CLOUDED” yang didasari oleh nada beresonansi rendah mengisi rongga perasaan yang tidak digapai oleh 2 lagu sebelumnya yakni ungkapan perasaan yang lebih gelap dan berkabut.

“Run Away (^ ^)” bisa menjadi soundtrack adegan entrance ketika lorong subway di Jepang mulai beroperasi pada waktu subuh, dimana secara berderet lampu-lampu neon menyala redup, serta udara lembab nan dingin yang berupaya melakukan penetrasi terhadap pori-pori kulit. Gerakan melodi lebih mengalun, tarikan vokal yang lebih melambai serta ketukan-ketukan saklar trap yang masih tampak sayup. “I Miss You” yang menjadi penutupan merupakan sebuah lamunan di balik jendela pada malam hari yang menyublim menjadi kelipan suara synth. Sementara lapisan vokal Aya Gloomy yang lebih mengambang di sini menjadi sebuah ratapan kecil sekedar pelepas kerinduan tak berujung. Hal yang paling rentan dari keseluruhan album adalah penanaman daripada elemen beat kencang yang dijatuhkan dengan cara statis di hampir setiap lagu. Rasanya Ini sedikit menganggu kesinambungan lanskap lagu dan terkadang menjadi bentangan tembok untuk menghalangi sisi lain kondimen daripada aransemen untuk bersinar. 

Baca Juga : Maki Asakawa – 寂しい日々, Gadis Blues Dari Ishikawa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share via
Copy link