Album Terbaru Rilisan Minggu Ini – 4 Juli 2025
Album terbaru yang rilis minggu ini meliputi : Burden of Ymir, Bałtyk, Mortual, akaJazy, Weald & Woe, STOMACH BOOK, dan masih banyak lagi.
Dengan maraknya album-album baru bermunculan setiap minggu, tentunya akan menyulitkan para penikmat musik untuk menentukan mana album yang sebaiknya didengarkan terlebih dahulu. Namun kalian tidak perlu risau lagi, sebab setiap minggu IndonesiansMostWanted berusaha memberikan rangkuman rilisan album terbaru yang tersedia di berbagai platform online streaming. Dengan harapan agar rekomendasi dari kami bisa menjadi pertimbangan utama kalian untuk mulai mencoba mendengarkan musik-musik baru yang dirilis sepanjang minggu ini. Pastikan anda tidak melewatkan rekomendasi musik baru yang kami berikan setiap minggunya.
Burden of Ymir – The Long Winter

One-man blackened folk metal asal Amerika, Burden of Ymir, yang digawangi oleh Joe Caswell, kembali menyalakan api saga Nordik dalam rilisan penuh keenam bertajuk “The Long Winter”, yang resmi dirilis melalui label Flowing Downward. Album ini mengangkat pendengar ke dalam dunia penuh salju, sihir, dan mitologi yang membeku di ujung kehancuran dan harapan baru. Dalam “The Long Winter”, Caswell membangun narasi tentang Gudrun, seorang völva (penyihir perempuan dalam mitologi Nordik), yang menyadari datangnya Fimbulvetr, musim dingin berkepanjangan yang mengantar menuju Ragnarök, akhir zaman dalam kosmologi Viking. Gudrun adalah lambang perlawanan manusia terhadap kehancuran yang tak terelakkan upaya sia-sia untuk menghentikan musim dingin abadi, sampai akhirnya ia berserah pada dingin dan menemukan makna dalam siklus alam: akhir adalah awal baru. Seluruh musik dan lirik ditulis, direkam, dan di-mix oleh Joe Caswell sendiri di Witches’ Coven Studio, menunjukkan komitmennya terhadap pendekatan do-it-yourself yang berdedikasi dan konseptual. Album ini kemudian di-master oleh Neil Schneider, menghasilkan perpaduan sound yang kasar, namun tetap jelas dan transenden. Sampul album yang dikerjakan oleh Christopher Albert Castillo Diaz, serta logo oleh Daniel López Lameiro, memperkuat estetika esoterik dan mistis album ini.
Burden of Ymir Bandcamp | Burden of Ymir Spotify | Burden of Ymir Apple Music | Burden of Ymir Deezer
Bałtyk – Self-Help, Pt. 3

Proyek indie folk / folktronica asal Polandia, Bałtyk, merilis bab terakhir dari trilogi emosionalnya, melalui album “Self-Help, Pt. 3”, yang sekaligus menjadi rilisan penutup dari seluruh proyek Bałtyk. Dengan rilis ini, Bałtyk mengucapkan selamat tinggal melalui suara-suara yang melankolis namun dewasa, dengan lirik yang kini tidak lagi berteriak dalam penderitaan, tetapi berbicara dengan pelan, penuh penerimaan. Jika dua album sebelumnya dalam seri “Self-Help” merupakan teriakan dari dalam kamar kos Kristen penuh kecemasan, isolasi, dan pencarian jati diri “Self-Help, Pt. 3” adalah cermin tenang di pagi hari, memantulkan bayangan seorang individu yang lebih dewasa, lebih sadar, namun masih tetap lembut dan rentan. Album ini memotret kehidupan sebagaimana adanya di tahun 2025: sebuah pekerjaan tetap, pertunangan, tubuh yang berubah, dan perjuangan internal yang perlahan mulai dikenali alih-alih dilawan. Kesedihan bukan lagi musuh di sini, melainkan komponen sah dalam palet emosi manusia yang utuh. Dalam “Self-Help, Pt. 3,” Bałtyk menyusun lagu-lagu yang dulunya terlalu menyakitkan untuk dilepaskan, lagu-lagu yang sebelumnya sempat akan dimasukkan ke rilisan seperti “I’ll Try Not to Wake You”, “Grapefruit”, dan “Hope You Can Hear Me Now”. Kini, karya-karya tersebut dipoles ulang dalam konteks musim dingin 2024-2025, menjadi refleksi penuh kejujuran yang telah berdamai dengan luka.
Bałtyk Bandcamp | Bałtyk Spotify | Bałtyk Apple Music | Bałtyk Deezer | Bałtyk Tidal
Mortual – Altar of Brutality

Dari perut bumi Amerika Tengah yang lembap dan penuh luka, Mortual muncul membawa manifestasi death metal yang paling ekstrim dan tanpa kompromi dalam karir mereka: “Altar of Brutality”, album debut penuh yang dirilis di bawah label kultus Nuclear Winter Records. Mortual tidak datang untuk menawarkan kebaruan, melainkan penegasan atas kekuatan purba death metal. Melalui “Altar of Brutality”, mereka menolak semua bentuk transendensi dan malah menyelam lebih dalam ke dalam ruang gelap tempat manusia dan dewa sama-sama membusuk. Delapan track yang dikurasi seperti liturgi sesat ini menyalurkan warisan brutal dari band-band seperti Deicide, Mortem, Sadistic Intent, dan era awal Monstrosity, disaring melalui filter khas San José yang lembap, beracun, dan penuh kemarahan tropis yang menindas. Dalam balutan produksi yang kasar namun tajam, Mortual membangun atmosfer sesak nan brutal sebagai bentuk penghormatan terhadap akar death metal namun dengan intensitas yang lahir dari pengabdian bawah tanah selama bertahun-tahun. Album ini di-mix dan di-master oleh Dan Lowndes di Resonance Sound Studio, menjamin kualitas sonik yang tetap mentah namun menghantam secara presisi.
Mortual Bandcamp | Mortual Spotify | Mortual Apple Music | Mortual Deezer
akaJazy – Gaia & Physis Recordings

Produser ambient dan field recording asal Inggris, akaJazy, resmi merilis proyek terbarunya bertajuk “Gaia & Physis Recordings”. Proyek ini hadir sebagai sebuah mixtape dua sisi yang menggabungkan rekaman lapangan dari 2022 hingga 2024, disusun menjadi tujuh komposisi organik yang menggambarkan hubungan antara manusia, ruang, waktu, dan alam. Judul album ini mengacu pada dua kata dari mitologi dan filsafat Yunani: “Gaia” sebagai dewi kehidupan dan bumi, serta “Physis” yang berarti “alam” atau “esensi alami dari sesuatu.” Maka, mixtape ini bukan hanya soal mendengarkan alam, tetapi juga membiarkan alam mengarahkan komposisi itu sendiri. Rekaman lapangan yang digunakan oleh akaJazy mulai dari gemerisik dedaunan Hutan Dean, suara burung parkit London, hingga aliran sungai di belakang rumahnya tidak dimanipulasi secara berlebihan. Justru, mereka dibiarkan bernafas, berbicara, dan menyatu dalam lanskap suara yang luas, tenang, dan penuh makna. Proyek ini dikurasi dengan pendekatan ber-fidelitas rendah namun sangat teliti. Semua rekaman direkam dan disusun langsung ke dalam format kaset tape, menciptakan sensasi fisik dan hangat yang semakin memperkuat suasana organik dari materi audionya.
akaJazy Bandcamp | akaJazy Spotify | akaJazy Apple Music | akaJazy Deezer | akaJazy Tidal
Weald & Woe – Far from the Light of Heaven

Proyek melodic black metal dengan jiwa kastil dan medan perang, Weald & Woe, kembali menyerang benteng kegelapan dengan album terbaru mereka bertajuk “Far From the Light of Heaven”, dirilis melalui label independen Fiadh Productions. Dengan kekuatan baru yang diperoleh dari kolaborasi penulisan, album ini memperkuat reputasi mereka sebagai penjaga metal hitam bernuansa abad pertengahan yang melodius, berat, dan penuh nuansa historis-fantasi yang fantastik. Dalam dunia penuh konflik dan kehancuran, Weald & Woe menanyakan satu pertanyaan penting: apakah pengorbanan demi kerajaan layak dibayar dengan jiwa? Di balik suara gitar tremolo, hentakan drum, dan vokal yang tajam, tersimpan refleksi tentang beban mental dan spiritual dalam mempertahankan cahaya ketika dunia sudah larut dalam kegelapan. Secara musikal, “Far From the Light of Heaven” memperlihatkan ekspansi besar dalam spektrum sonik Weald & Woe. Jika sebelumnya mereka sudah dikenal dengan pendekatan melodic black metal bergaya medieval, kali ini mereka menyuntikkan elemen folk yang membumi, kekuatan power metal yang heroik, sentuhan trad yang klasik, dan kilatan progresif yang dinamis. Gitar-gitar meriam Jeff Young dan Brent Ruddy tidak hanya memainkan riff, tetapi menyulam atmosfer abad pertengahan yang hidup. Bass Zak Darbin menyuntikkan fondasi ritmis yang solid, sementara permainan drum oleh Ryan Sparrell menambahkan intensitas layaknya genderang perang. Drum direkayasa oleh Eric Playstead di The Chop Shop, Boise, ID, sementara proses mixing dan mastering diselesaikan oleh Garry Brents, menghasilkan suara yang jernih, keras, dan tetap atmosferik.
Weald & Woe Bandcamp | Weald & Woe Spotify | Weald & Woe Apple Music | Weald & Woe Deezer | Weald & Woe Tidal
STOMACH BOOK – GOODNIGHT HYPNOPOMP

Proyek noise‑pop/emo‑pop eksperimental asal South Bend, STOMACH BOOK, akhirnya kembali dengan album penuh ketiga berjudul “GOODNIGHT HYPNOPOMP”. Genre mereka tetap berpijar di pertemuan antara distorsi menghantam, melodi emosional, dan energi DIY yang mentah. Dalam genre noise pop dan emo‑pop, STOMACH BOOK sukses menjalin kecemasan emosional dan keindahan yang membentur dinding suara. Album ini terus mengeksplorasi estetika mereka yang dikenal melalui dua rilisan sebelumnya: “STOMACH BOOK” (2021) dan “Sophomore Slump Callithump” (2024), yang mendapat sambutan hangat, terutama di kalangan penggemar lo‑fi dan post‑emo. Berdasarkan rekam jejak STOMACH BOOK, kemungkinan besar album ini akan menyoroti tema-tema seperti keterasingan, kecemasan remaja, trauma, dan pencarian identitas, dibalut dengan nuansa noise yang memukau dan vokal yang penuh ekspresi.
STOMACH BOOK Bandcamp | STOMACH BOOK Spotify | STOMACH BOOK Apple Music | STOMACH BOOK Deezer | STOMACH BOOK Tidal
Rilisan Lainnya
Anraxt – Warpunk Propaganda (Raw Black Metal / Punk)
Akouphenom – Connections to the Erebus (Black Metal)
Beleth’s Trumpet – Chapel of Bones (Black Metal)
Cannibalism – Primitive Ways to Extermination (Slam / Brutal Death Metal)
DISRUPTED – Chasm of Eternity (Death / Thrash Metal)
Doska – Lassahr (Melodic Black Metal)
Dropkick Murphys – For the People (Celtic Punk / Punk Rock / Folk Rock)
Emma B & Ilyes – Feelings (House)
Erebor – Infinitus Somnium (Technical Death Metal)
Falkenfrost – Among Shadows and Forgotten Rites (Black Metal)
Faust – Night Terror Tapes (Melodic Black Metal)
Gaupa – Fyr (Psychedelic / Stoner Doom Metal)
Gloomlurker – Terror Absolute (Blackened Death / Doom Metal)
hajsow – [ a / /. . . ] (Ambient / Techno)
Hamble – Lichtstrahl (Black Metal)
Incinerated – The Epitome of Transgression (Death Metal)
Jasmine Smoke – atomized scorpion lieder (Electronic / Cloud Rap / Glitch / EDM)
Jonathan Richman – Only Frozen Sky Anyway (Country / Acoustic Rock)
Jon No Son – ショートガイド (Avant-Folk)
Kate Tempest – Kate Tempest (UK Hip Hop / Hip Hop / Poetry)
Kesha – . (Electropop / Dance-Pop / Cabaret)
Lichen – Mossblood (Black Metal)
Lilac Growth – I Still Haven’t Chosen an Enemy (Ambient / Slushwave)
Lupe de Lupe – Amor (Post-Rock)
Moh Baretta – Viva La Vie (Trap / East-Coast Hip-Hop)
Nilüfer Yanya – Dancing Shoes (Indie Rock / Bedroom Pop)
Polka Omaru – Filmy Funny (J-Pop / Shimiokita-Kei)
reina – Nico (Contemporary R&B)
Rival Consoles – Landscape from Memory (IDM / Progressive Electronic / Microhouse)
Sarastus – Agony Eternal (Black Metal)
Satánicos Marihuanos – La hora del pacto (Stoner / Doom Metal / Rock)
Seasons in Black – Anthropocene (Blackened Death Metal)
Shelly – Shelly 2 (Dream Pop / Indie Pop)
Sorry… – Fragile (Depressive Black Metal / Post-Punk)
THISTLE. – it’s nice to see you / stranger EP (Shoegaze)
The Lucida Project – The Twilight Affliction (Symphonic Metal / Alt-Rock)
Thumos – The Trial of Socrates (Progressive Doom / Post-Metal)
Triptil – Between Steps EP (Deep Tech)
To Writhe Love on Her Arms – To Write Love with Your Name, to Connect Our Hearts for a Moment (Atmospheric / Post-Black Metal / Shoegaze)
Trhä – Lact’eben (Atmospheric Black Metal / Ambient)
uami – Bałtyk – Self-Help, Pt. 3 (Glitch Pop)
Unleashed – Fire upon Your Lands EP (Death Metal)
Wapentake – Idylls & Traditions (Black Metal / Neofolk)
Warkings – Armageddon (Power Metal)
Woody – Ref, I Don’t Want to Play Anymore. (Pluggnb)
The Worm – Pantilde (Jazz)
Wytch Hazel – V: Lamentations (Hard Rock / Heavy Metal)
Yann Novak – Continuity (Drone / Ambient)
Yubiori – yubiori2 (Midwest Emo)
Yung Exu – Liberdade Soberania & Orgulho (Abstract Hip-Hop)
Yuransen – My Chemical Romance (Indie Rock)
Baca Juga : Soulreaper – Venomous Echoes Membuat Ekstrim Metal Terasa Intim