Album Terbaru Rilisan Minggu Ini – 3 Maret 2023
Album terbaru yang rilis minggu ini meliputi : Haken, Terraplana, Xiu xiu, At the Altar of the Horned God, Heejin Jang, Ocean of Grief, Hole Dweller, dan masih banyak lagi.
Dengan maraknya album-album baru bermunculan setiap minggu, tentunya akan menyulitkan para penikmat musik untuk menentukan mana album yang sebaiknya didengarkan terlebih dahulu. Namun kalian tidak perlu risau lagi, sebab setiap minggu IndonesiansMostWanted berusaha memberikan rangkuman rilisan album terbaru yang tersedia di berbagai platform online streaming. Dengan harapan agar rekomendasi dari kami bisa menjadi pertimbangan utama kalian untuk mulai mencoba mendengarkan musik-musik baru yang dirilis sepanjang minggu ini. Pastikan anda tidak melewatkan rekomendasi musik baru yang kami berikan setiap minggunya.
Haken – Fauna
Haken, sextet progressive rock metal berkebangsaan Inggris ini meletakan puzzle yang cukup rumit dalam 4 single terbarunya yang masing-masing berjudul : “Nightingale”, “the Alphabet of Me, “Lovebite”, & “Fauna”. Di satu sisi, mereka menyelenggarakan pesta gemerlap malam dengan soundtrack musik pop rock yang difermentasikan dalam elemen electronic dance music, “the Alphabet of Me” nampak seperti archetype untuk band alternative pop rock masa kini. Sementara pada potongan single lain, mereka justru menghardik dengan riff metallic gendut, passages rumit dan groovy seperti pada formalitas mereka sebelumnya. “Lovebite” bahkan menyajikan video klip bertemakan horror gore classic yang lebih cocok digunakan sebagai mv Gorgasm dibanding Haken yang terlalu necis. Kepingan puzzle itu segera tersusun dengan kepingan lainnya, ketika Haken resmi merilis album studio ke-7 nya hari ini berjudul, “Fauna” melalui InsideOut Music. Jens Bogren masih menjadi andalan mereka untuk melakukan sesi mixing album, akan tetapi mereka membawa sederet mekanik audio baru (David Simpson, Paul Winstanley, & Linus Corneliusson), hingga melibatkan Tony Lindgren pada meja mastering. Sang vokalis menjelaskan : “Premis dari album ini didapat ketika kami mulai menulisnya, bahwa setiap lagu akan memiliki binatang (secara literal) yang ditugaskan padanya. Mereka semua memiliki sesuatu yang berhubungan dengan kerajaan hewan yang kita tulis mengenainya, tetapi mereka juga berhubungan dengan dunia manusia. Setiap track memiliki lapisan, dan beberapa di antaranya lebih jelas daripada yang lain.” Sang founder sekaligus gitaris, Richard “Hen” Henshall menambahkan: “Di sana, kami memiliki ide untuk tidak benar-benar membuat album berbasis narasi, tetapi lebih pada konsep mendaki gunung dan mengatasi rintangan di sepanjang jalan. Kemudian kami mengambilnya dan memikirkan bagaimana itu bisa berhubungan dengan kehidupan kita sehari-hari. Semua hewan Fauna berhubungan dengan kita, secara pribadi.”
Haken Spotify | Haken Apple Music | Haken Deezer | Haken Tidal
Terraplana – Olhar Pra Trás
Mungkin hanya sedikit orang yang tersadar dan mengetahui bahwa skena musik indie di Brazil cukup berkembang signifikan. Beberapa jenis turunan musik seperti dream-pop, indie rock, post-rock, shoegaze sudah melalang buana di negeri Samba ini sejak awal periode 2000’an. 2 dekade lebih sudah berlalu dan nampaknya skena musik ini masih ramai digandrungi dengan salah satu tanda positifnya muncul seiring dengan banyaknya band-band baru. Terraplana, kuartet shoegaze yang baru saja merilis debut berjudul “Olhar pra tras” termasuk dalam hitungan sebagai band pendatang yang siap meramaikan skena ini. Sejatinya, mereka telah merencanakan untuk masuk studio dan merekam album pada 2018 silam, berdekatan dengan waktu rilis EP mereka, akan tetapi mereka baru sanggup menggarap materi pada tahun 2022 lalu. Berbeda dengan EP pendahulunya, “Olhar Pra Tras” dikerjakan secara profesional, dimana gustavo schirmer menjadi produser album. Sementara nico braganholo mengerjakan bagian mixing hingga mastering album keseluruhan. Pihak band menjelaskan kepada hitsperdidos mengenai album terbarunya: “Seperti yang kami pikirkan bahwa album ini memiliki tema yang tersentral mengenai refleksi diri, hubungan interpersonal, dan pilihan masa lalu.” Bertepatan dengan rilisnya album, Terraplana sendiri telah menyiapkan agenda tur mini pada beberapa kota di Brazil.
Terraplana Bandcamp | Terraplana Spotify | Terraplana Apple Music | Terraplana Deezer
Xiu Xiu – Ignore Grief
Sejak Xiu Xiu ini mulai beroperasi 2002, Band kelahiran Los Angeles ini telah begitu intens dan aktif dalam merilis materi. Tidak berhenti sampai di sana, Xiu Xiu telah banyak menuangkan pikiran dan gagasannya ke berbagai bentuk elemen musik, sehingga akan sangat sulit untuk mengkategorikan mereka ke dalam satu jenis musik, khawatir itu akan mengkerdilkan upaya radikalisme mereka dalam berekspresi menembus batasan. Bahkan pada “Ignore Grief” selaku album ke-23 nya yang baru saja dirilis, pihak band telah mewanti-wanti struktur keseluruhan album, agar orang memiliki gambaran besar terkait album barunya ini. “Setengah lagu dari album menampilkan elemen experimental industrial, dan sebagian lainnya masuk pada modern classical.” Mereka juga menganalogikan gaya musik dualitas ini ke dalam bentuk setengah keaslian dan setengah imajinasi. Pihak band menjelaskan terkait inspirasi penulisan album “Ignore Grief” : “Motivasi untuk menulis ‘Ignore Grief’ adalah tentang sekumpulan kisah dari seorang anak yang dijual ke dalam lingkaran prostitusi oleh ibunya, seorang siswa SMP yang diculik dan dibunuh, tak henti-hentinya memilih alkohol dan kokain daripada keluarganya, tersesat dalam aspek spiritualitas kultus yang paling suram dan gelap, hingga bunuh diri sebagai sarana untuk melarikan diri dan memprotes kehidupan pekerja seks yang kejam. Ini sekaligus merupakan respon keterkejutan anggota Xiu Xiu mengenai serentetan peristiwa tersebut.”
Baca Juga : Panduan Album Bulanan – Edisi Januari 2023
Xiu Xiu Bandcamp | Xiu Xiu Spotify | Xiu Xiu Apple Music | Xiu Xiu Deezer | Xiu Xiu Tidal
At the Altar of the Horned God – Heart of Silence
2020 lalu, band black metal berkebangsaan Spanyol yang hanya digerakan oleh satu-satunya personil bernama Heolstor meletakan album debutnya berjudul “Through Doors of Moonlight”. Sekilas sampul album yang menggores debut At the Altar of the Horned God tampak seperti sebuah serangan musik avant-garde dengan banyak membengkokan struktur musik bersifat atonal. Tetapi yang mereka lakukan justru melekungkan ekspektasi, ketika musiknya justru bersemayam dalam udara Skandinavia lembab. Bermain dalam ruang lingkup black metal primitif yang sebelumnya telah dikibarkan oleh Arckanum, mendayung mendekati gua gelap yang penuh perasaan meditatif, gelap, dan misterius ala Urfaust, hingga kaya akan pengalaman sinestesia otentik dari hamparan musik folk, ambient, dan psychedelic. Sekarang 3 tahun pasca menyusuri perjalanan halusinasi misterius itu, At the Altar of the Horned God merilis album tingkat ke-2 nya hari ini dengan judul “Heart of Silence” via I, Voidhanger Records. Melalui laman bandcamp I, Voidhanger Records, sang pemilik label menjelaskan : “Dalam “Heart Of Silence”, AT THE ALTAR OF THE HORNED GOD terbukti lebih nyaman ketika dia mencoba menjulurkan tangannya pada black metal ganas sesuai asal-usulnya, dan secara bersamaan mengambil kontur musik yang lebih ritualistik dan meditatif, berkat penggunaan instrumen perkusi yang digunakan untuk sebagai penanda gaya musik primitif yang disengaja, selalu memberikan sensasi yang begitu menghipnotis dengan karakter yang religius. Bagi sang iblis yang hidup dalam memori ketika dunia masih baru dan manusia masih memiliki kebebasan, tersenyum senang.”
At the Altar of the Horned God Bandcamp
Heejin Jang – Me and the Glassbirds
Genap 7 tahun sudah, karir Heejin Jang sang produser sekaligus musisi eksperimental asal Korea Selatan. Jang menjadi seorang yang diktator dalam kedisiplinannya menginstalasi aransemen musiknya dengan berbagai musik-musik elektronik yang bersifat improvisational. Kreatifitasnya begitu luar biasa ketika ia merangkai desingan musik berdesibel tinggi yang terus mengiris telinga sembari membuka dimensi kesadaran lain yang berada jauh dari pandangan. Ia hanya ingin mengeksplorasi kehidupan dengan jujur, bahwa dalam aturan permainan, kebahagian hanyalah tempat pelampiasan sementara, dani hakikat sebenarnya kehidupan terletak pada penderitaan. Perjalanan nestapa ini masih berlanjut ketika Jang memutuskan melepas seni tergelapnya pada album ke-8 dengan judul “Me and the Glassbirds”. Dia kembali menggunakan imajinasinya yang tercampur oleh halusinasi akan kekhawatiran dan paranoidnya sendiri. Album ini sendiri membicarakan maknanya : “Pada “Me and the Glassbirds”, Jang membayangkan sebuah laboratorium tempat dia menetaskan burung dari kumpulan suara yang dicat. Burung kaca ini dibuat dengan bagian yang rapuh, transparan, dan sering tidak berfungsi. Saat beberapa pecah dan yang lainnya dihancurkan, burung kaca baru muncul dengan sendirinya, akhirnya bergabung dan membentuk bayangan cermin dari penciptanya. Khawatir dengan bayangan Jang yang dia lihat dari pantulan gerombolan makhluk ini, dia mencoba memindahkan sarang burung ke lokasi yang aman. Tapi sudah terlambat. Saat kawanannya tumbuh, Jang mengenakan kerudung tebal untuk melindungi dirinya sendiri dan mengangkat ketapel ke arah mereka. Satu per satu, dia menembakkan kreasinya ke bawah dan menghancurkan bagian tubuh mereka di bawah kakinya. Setelah burung itu semua dihancurkan, Jang melepaskan kerudungnya dan mulai mengumpulkan potongan-potongan berkilauan dari ciptaannya yang telah mati.”
Heejin Jang Bandcamp | Heejin Jang Spotify | Heejin Jang Apple Music | Heejin Jang Deezer | Heejin Jang Tidal
Ocean of Grief – Pale Existence
Sebuah visual menyayat yang diperlihatkan pasukan melodic death doom metal asal Yunani ini, ketika salah satu klip-nya, “In Bleakness” menyajikan rentetan peristiwa menyedihkan, kehilangan makna eksistensial, dan telah siap mengerek tali pada tiang gantungan. Album debut mereka, “Nightfall’s Lament” terisi oleh ratapan dan lamunan yang begitu mengerikan untuk dibayangkan bilamana itu terjadi. Mereka mungkin salah satu dari sederet band metal yang pantas merengkuh gelar magister, dalam hal meneliti sudut pandang pesimisme kehidupan yang ekstrim. Sekarang mereka telah siap meluncurkan tesis ke-2 nya dengan judul “Pale Existence”. Sang Orc ganas, Stefan “Atteringer” Todorović (vokalis Gorgoroth) menggambar sampul album Ocean of Grief kali ini. Sementara penulisan lyric dilakukan oleh Charalambos Oikonompoulos (untuk lagu ke-2, 5, 6) & Aristotelis Sevdalis (untuk lagu ke-1, 3, 4, & 7). Selain menggunakan jasa tambahan untuk menulis lirik, Oceans of Grief turut mengundang gitaris Jari Lindholm (Enshine) untuk berkolaborasi bersama pada salah satu lagu yang berjudul “Unspoken Actions”. Album penuh ke-2 milik Ocean of Grief ini dirilis di bawah naungan label metal asal Meksiko, Personal Records.
Ocean of Grief Bandcamp | Ocean of Grief Spotify | Ocean of Grief Apple Music | Ocean of Grief Deezer
Hole Dweller – With Dreams of Hereafter
Sejak dungeon synth tidak lagi hanya sekedar pelengkap interlude maupun outro dalam berbagai album black metal, jenis musik ini telah bertumbuh dan siap untuk mengukir kisah protagonis dalam karangan novelnya sendiri. Mengembangkan berbagai kisah fantasi yang heroik, epik sebagai gambaran daripada musik yang mereka mainkan, dimana keseluruhan hanyalah berformat instrumental. Hole Dweller contohnya yang menggunakan imajinasi dan kreatifitasnya untuk menjembatani musik dungeon synth dengan petualangan dunia hobbit, pada hampir keseluruhan album. Proyek one-man dungeon synth asal Athens, Georgia ini telah melukiskan karakter hobbit yang ringkih secara fisik, namun memiliki keberanian untuk mengarungi dunia yang luas. Tetapi sepertinya, dalam album terbarunya yang berjudul “With Dreams of Hereafter” sang kreator lebih menekankan pada sisi emosional lagu daripada storyline seperti yang dijelaskannya : “Album ini mewakili kehilangan dan sakit hati, sambil tetap berharap untuk kehidupan baru di cakrawala. Lagu-lagu ini adalah tabrakan dari pelarian yang disajikan oleh Hole Dweller dan sangat pribadi. Saya harus merenungkan dan memproses banyak hal yang rumit secara emosional dan lagu-lagu ini adalah hasilnya.”
Hole Dweller Bandcamp | Hole Dweller Spotify | Hole Dweller Apple Music | Hole Dweller Deezer
Rilisan Lainnya
Adi Oasis – Lotus Glow (Neo-Soul)
Albin de La Simone – Les cent prochaines années (Chanson / Nouvelle)
Alex Vargas – Big Big Machine (Alternative R&B)
ALO – Silver Saturdays (Rock)
Annelies Monseré – Mares (Avant-Folk / Slowcore)
Antitheist – Omnicide (Progressive Death Metal)
Aortes – Devouring Gloom (Post-Metal)
Beach Weather – Pineapple Sunrise (Indie Pop)
Bong Coffin – The End Beyond Doubt (Sludge / Doom / Stoner Metal)
Bovska – Dzika (Electronic-Pop)
Bryce Vine – Serotonin Pt. 1 EP (Contemporary R&B / Pop Rap / Pop)
Can’t Swim – Thanks But No Thanks (Punk / Alternative Rock)
Carcariass – Afterworld (Progressive Melodic Death Metal)
CHIIILD – Better Luck in the Next Life (Alternative R&B)
Constant Smiles – Kenneth Anger (Synthpop / Coldwave)
Cromlech – Ascent of Kings (Epic Doom Metal / US Heavy Metal)
Cystgurgle – Exquisite Macerated Tissue Slippage and Full-Body Degloving Under Extreme Circumstances of Accelerated Putrefaction cover art Exquisite Macerated Tissue Slippage and Full-Body Degloving Under Extreme Circumstances of Accelerated Putrefaction (Gorenoise / Goregrind)
Daisy Jones & The Six – Aurora (Rock)
deem spencer – adultSWIM (Abstract Hip Hop / Experimental Hip Hop / Alternative R&B)
Decemberance – Implosions (Death / Doom Metal)
Dion – Lifer (Dance-Pop)
Doppelsöldner – The Trophy Bohemia (Death / Black Metal)
Drayton Farley – Twenty on High (Americana)
Dreamless Night – Spokojnych snów (Space Rock / Psychedelic Rock)
Drowstorm – Jubokko (Black Metal)
Dry Cleaning – Swampy EP (Post-Punk / Indie Rock / Jangle Pop)
Ella Vos – SUPERGLUE (Pop / Dream Pop / Indie Pop)
Elvis Costello and Burt Bacharach – The Songs of Bacharach & Costello (New Wave / Pop Rock)
Enslaved – Heimdal (Progressive Black Metal)
Entheos – Time Will Take Us All (Technical Death Metal / Progressive Metal)
Errorr – Self Destruct (Noise Rock)
Eva Cassidy – Eva Cassidy with the London Symphony Orchestra (Vocal Jazz / Adult Contemporary / Contemporary Folk)
Ex Anima – Bôľ hôr (Atmospheric Black Metal / Experimental)
Exhibition – The Last Laugh (Crossover Thrash / NYC Hardcore)
Fake Names (feat. Brian Baker, Jennis Lyxzén, Brendan Canty, Johnny Temple, and Michael Hampton) – Expendables (Power Pop)
Full of Hell and Primitive Man – Suffocating Hallucination (Sludge metal / Grindcore / Power Electronics / Noise)
Galneryus – Between Dread and Valor (Power Metal)
Gatekeeper – From Western Shores (Epic Heavy / Doom Metal)
Gif From God – Digital Red (Mathcore)
Giovanni Lami – Monumento Fiume (Field Recording)
Hello Mary – Hello Mary (Grunge)
Home Front – Games of Power (Post-Punk / Coldwave)
山根星子 [Hoshiko Yamane] – Reflections (New Age / Ambient / Electronic / Experimental)
Hyphyskazerbox – Manic in Your House (IDM / UK Bass)
I’m Kingfisher – Glue (Indie Folk)
Illusion of Safety – Organ Choir Drone (Dark Ambient / Sound Collage / Drone / Experimental)
Jackie Extreme – ONYX (Electropop / Deconstructed Club / Electro-Industrial)
Jackie Mendoza – Galaxia de Emociones (Electropop)
Janis Lago – The End of Folk (Experimental Rock / Electronic)
Jawny – It’s Never Fair, Always True (Bedroom Pop / Indie Pop / Hypnagogic Pop)
Jen Cloher – I Am the River, The River is Me (Indie Rock / Singer-Songwriter / Slacker Rock)
Kajnoon – EP01 (Bedroom Pop)
Kali Uchis – Red Moon in Venus (Contemporary R&B / Alternative R&B / Neo-Soul)
Kalmankantaja – Second Death (Black Metal)
Karfagen – Birds: Passage to the Forest of Mysterious (Progressive Rock)
Kate NV – WOW (Art-Pop / Electronic / Synth-Pop)
Kendrick Scott – Corridors (Post-Bop / Jazz Fusion / Spiritual Jazz)
Kiira – Iättömän sanat (Black Metal)
LANNDS – Music for the Future (Electronic Pop)
Las Robertas – Love Is the Answer (Noise Pop / Slacker Rock)
La Vida Bohème – Caribe Caribe (Dance Punk)
Laufey – A Night at the Symphony (Bedroom Pop / Jazz-Pop)
Lolina – Nothing in This World Is Free (Tech House)
Majesties – Vast Reaches Unclaimed (Melodic Death Metal)
Marc Broussard – S.O.S. 4: Blues For Your Soul (Soul / Rock)
Martre – Ofelia (Experimental Black Metal)
Masego – Masego (Contemporary R&B / Neo-Soul)
Maze Overlay & Sadhugold – Afghani Gold (Hardcore Hip-Hop)
Michael Cleveland – Lovin’ Of The Game (Bluegrass)
Mimi Webb – Amelia (Alt-Pop / Pop Rock)
The Minks – Creatures of Culture (J-Rock)
Mitsubishi Suicide – Self-titled (Screamo / Post-Rock)
Moortrieder – Towards the Hills of Triumph (Black Metal)
Morgan Garrett – Extreme Fantasy (Experimental)
Morgan Wallen – One Thing At A Time (Contemporary Country / Country-Pop / Bro-Country)
Moyra – Omen (Melodic Death Metal)
Mycelium Shroud – Mycelium Shroud (Psychedelic Death Metal)
Myslovitz – Wszystkie narkotyki świata (Indie Pop / Pop Rock / Power-Pop / Alternative Rock)
Nakhane – Bastard Jargon (Art-Pop / Alternative R&B)
Nuclear Holocaust – Sailing the Seas of Nuclear Waste (Deathgrind)
Nyokabi Kariũki – Feeling Body (Electroacoustic)
PÖ – Cociage (French Electro)
Object of Affection – Field of Appearances (Alternative)
Octavia M Sheffner – Second Maim (Sound Collage)
OMS – Illeism & No Consolation (Sound Collage)
P/O Massacre + Alex Buess & Merzbow – Aural Corrosion (Noise)
PoiL & Junko Ueda – PoiL / Ueda (Avant-Prog)
Rogê – Curyman (Pop)
Ron Gallo – FOREGROUND MUSIC (Psychedelic Rock)
Rotten Brain – Wait for Putrefaction (Death / Doom Metal)
Saint Elisabeth – Mother (Harsh Noise Wall)
Saint Elisabeth – Study of Christ (Harsh Noise Wall)
Sigala – Every Cloud (Dance-Pop / Tropical House / Future House)
Sir Froderick – Beware the Sentinels!! (Instrumental Hip-Hop)
Skrying Mirror – Omnimalevolence (Industrial Death Metal)
slowthai – UGLY (UK Hip-Hop / Trap / Grime)
SlugWeed – It Is Now Capable of Finding You (Shoegaze / Psychedelia)
Sortilège – Apocalypso (Heavy Metal)
Sorry… – Innocence.Love.Sadness (Depressive Suicidal Black Metal)
Spektral Quartet, Julia Holter, and Alex Temple – Behind the Wallpaper (Chamber Music / Modern Classical)
Squillo – Punch Bros (Dark Plugg / Gangsta Rap)
Steve Mason (of The Beta Band) – Brothers & Sisters (Indie-Rock / Singer-Songwriter / Neo-Psychedelia / Indietronica)
Stoned Jesus – Father Light (Stoner Rock / Stoner Metal / Progressive Rock)
Storefront Church – The Covers EP (Chamber Pop)
Sunmundi & Āthmaan – Midnight Oil (Abstract Hip-Hop / Drumless)
Tagua Tagua – Tanto (Psychedelic Pop)
Tanukichan – GIZMO (Dream-Pop / Shoegaze)
Teenage Dads – Midnight Driving EP (Indie)
Temptress – See (Doom / Stoner / Heavy Metal)
Truth Cult – Walk the Wheel (Post-Hardcore)
United Freedom Collective – Space Intention EP (Folktronica)
Urbs – Geheimland (Downtempo)
Vanoni – Kóshkil (Techno)
Verbz, CAPRIISUN & Mr Slipz – Shore Connects (Hip-Hop / Lo-fi Hip-Hop)
Vermineux / Prieuré – Split (Black Metal)
Vinson – SoftSweetRadical EP (Jump Blues / Blues / Rhythm & Blues)
Vril – Animist (Minimal Techno / Industrial Techno)
Waliche – Waliche Yüt (Black Metal)
Wampyric Rites / Moloch – The Serpent Cult of Darkness (Raw Black Metal / Dungeon Synth)
Weval – Remember (Downtempo / Electronic House / House)
Wildelux – The IT Factor (Hip-Hop)
Willie Nelson – I Don’t Know A Thing About Love (Country)
William Basinski – The Clocktower at the Beach (Ambient / Trap Music / Drone)
Wintaar – Immerse Veneration (Black Metal)
Witchthroat Serpent – Trove of Oddities at the Devil’s Driveway (Doom Metal)
Witch Ripper – The Flight After the Fall (Progressive Metal / Stoner Metal / Sludge Metal)
Yazmin Lacey – Voice Notes (Neo-Soul)
Young Nudy – Gumbo (Southern Hip-Hop / Trap)
Xiu Xiu – Ignore Grief (Experimental Rock)
Zima Stulecia – Minus 30°C (Jazz)
Baca Juga : Black Metal – Sebuah Panduan Praktis Menuju Kehancuran – Eps 1