Album Terbaru Rilisan Minggu Ini – 20 September 2024
Album terbaru yang rilis minggu ini meliputi : Seiko Oomori, Esoctrilihum, Kaizo Slumber, Kanonenfieber, Phuyu y la Fantasma, Dialogue+, Anotherside, The Weave, dan masih banyak lagi.
Dengan maraknya album-album baru bermunculan setiap minggu, tentunya akan menyulitkan para penikmat musik untuk menentukan mana album yang sebaiknya didengarkan terlebih dahulu. Namun kalian tidak perlu risau lagi, sebab setiap minggu IndonesiansMostWanted berusaha memberikan rangkuman rilisan album terbaru yang tersedia di berbagai platform online streaming. Dengan harapan agar rekomendasi dari kami bisa menjadi pertimbangan utama kalian untuk mulai mencoba mendengarkan musik-musik baru yang dirilis sepanjang minggu ini. Pastikan anda tidak melewatkan rekomendasi musik baru yang kami berikan setiap minggunya.
Seiko Oomori – This Is Japanese Girl
Penyanyi alt-pop / rock kelahiran Jepang, Seiko Oomori melepas album studio terbarunya bertajuk “This Is Japanese Girl” melalui label Avex. Ini sekaligus menjadi album studio ke-15 yang dirilis Seiko semenjak dirinya melakukan debut pada tahun 2011 lalu. Album ini sendiri terdiri dari 14 lagu, dimana salah satu lagu berjudul “小悪魔的ッ☆相当キレてる” menghadirkan kolaborasi bersama musisi noise rock, Noko. Shinichi Osawa mengerjakan proses aransemen musik pada keseluruhan album.
Seiko Oomori Spotify | Seiko Oomori Apple Music
Esoctrilihum – Döth-Derniàlh
One-man black metal asal Prancis, Esoctrilihum masih meneruskan tradisinya untuk menggelontorkan album baru setiap tahunnya. Kini band yang digagas oleh Asthâghul seorang diri ini melepas album bertajuk “Döth-Derniàlh” melalui label extreme metal I, Voidhanger Records. Ini meenjadi album ke-11 sejak Esoctrilihum mulai beroperasi pada 2016 lalu. Album ini sendiri sudah mulai masuk dalam tahap penggarapan sejak 2023 lalu. Dengan mencoba gaya baru, Asthâghul berupaya memboyong gitar akustik senar-12 nya dan mencoba memasukan elemen folk ke dalam suara black / death metal khasnya selama ini. “Dibungkus dalam lukisan naif yang dibuat oleh Asthâghul sendiri, ‘Döth-Derniàlh’ adalah rekaman ratapan kematian, nyanyian setan, dan seruan pagan dengan afflatus folk aneh yang esoteris, di mana amarah Esoctrilihium (meskipun ada), larut dalam kelesuan melodi kesepian tak terbatas dan kesedihan yang tak tersembuhkan.” tulis pihak band melalui akun resmi bandcamp milik I, Voidhanger Records.
Esoctrilihum Bandcamp | Esoctrilihum Apple Music | Esoctrilihum Deezer | Esoctrilihum Tidal
Kaizo Slumber – Tummyache
Grup digital hardcore asal Inggris yang terdiri dari Acetantina dan Jono, Kaizo Slumber merilis album studio ke-3 bertajuk Tummyache melalui label Dismiss Yourself. Untuk ke-3 kalinya secara beruntun, Kaizo Slumber merilis album terbaru tiap tahun, yang mereka mulai sejak 2022 ketika merilis debut bertajuk “The Kaizo Manifesto”. Sampul album sendiri diambil dari gambar seorang seniman bernama Sasha Kurmaz. Selain menghadirkan 10 lagu anyar, Kaizo Slumber turut mengundang Fromjoy untuk mengisi bagian gitar, bass, dan drum pada lagu penutup yang berjudul “I Am Happy Because Everyone Loves Me”.
Kaizo Slumber Bandcamp | Kaizo Slumber Spotify | Kaizo Slumber Apple Music | Kaizo Slumber Deezer | Kaizo Slumber Tidal
Kanonenfieber – Die Urkatastrophe
Selain Esoctrillihum, one-man black metal asal Jerman, Kanonenfieber merilis album baru di minggu ini. “Die Urkatastrophe” dirilis melalui label Century Media Records dan ini menjadi album studio ke-2 Kanonenfieber. Seniman Daniel Bechthold yang telah menggarap sampul album Kanonenfieber sejak awal, kembali dipercaya untuk menggarap sampul album utama “Die Urkatastrophe”. Dalam konsep album terbarunya ini, Kanonenfieber masih senantiasa menceritakan kisah mengenai pertempuran perang dunia I, lebih spesifik Kanonenfieber menceritakan kisah-kisah prajurit yang menang maupun gugur dalam berperang berdasarkan pada laporan fakta, surat, dan dokumen asli dari para prajurit yang terkait. “Kanonenfieber bertujuan untuk menceritakan kisah-kisah orang-orang yang tidak bernama dan tidak berwajah agar dapat melihat sekilas kengerian pribadi mereka, dan dengan demikian kengerian berskala lebih besar bagi umat manusia secara keseluruhan. Kanonenfieber tidak dimaksudkan untuk hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan meningkatkan kesadaran terhadap pemuliaan perang.” tulis pihak band melalui akun resmi bandcamp pribadinya.
Kanonenfieber Bandcamp | Kanonenfieber Spotify | Kanonenfieber Apple Music | Kanonenfieber Deezer | Kanonenfieber Tidal
Phuyu y la Fantasma – A| tetralogía de bichos y setas
Grup experimental noise rock asal Chile, Phuyu y la Fantasma baru saja merilis album studio ke-3 nya bertajuk “A| tetralogia de bichos y setas”. Sang frontman sekaligus gitaris, Rodrigo Romero menjadi produser utama album sekaligus menggarap seni visual cover album. Sesi rekaman sendiri dipandu oleh 3 orang yakni Juan Pablo Contreras, Héctor Isla, dan Felipe Espinoza, sementara Leo Cáceres bertugas untuk menangani masalah mixing hingga mastering pada album. Mereka juga mengundang penyanyi folk, Javiera Electra untuk berkolaborasi dalam salah satu lagu yang berjudul “la Berenice”. Mengenai album terbarunya, pihak band mengatakan: “Album ini merupakan bagian pertama dari konsep double album yang direncanakan, yaitu sebagai album pertama yang direkam sebagai sebuah band. Album ini sendiri memiliki konsep musik cueca, karena setiap lagu disusun mengikuti struktur klasik genre ini, dan dibagi menjadi empat bagian (kaki) yang masing-masing terdiri dari 3 lagu, dipisahkan oleh selingan, meniru cara pembagian buku tertentu. Dalam pengertian ini, Tetraología adalah album yang bersifat sastra, baik dari segi struktur maupun isi liriknya. Terakhir, dalam tataran musikal, ini eklektik, karena setiap bagian cueca memiliki gaya (dan fusi) tersendiri.”
Phuyu y la Fantasma Bandcamp | Phuyu y la Fantasma Spotify | Phuyu y la Fantasma Apple Music | Phuyu y la Fantasma Deezer | Phuyu y la Fantasma Tidal
Dialogue+ – Dialogue+3
Idol grup beranggotakan 9 orang asal Jepang, Dialogue+ melepas album studio ke-3 mereka bertajuk “Dialogue+3” melalui label Pony Canyon. Keseluruhan album diproduksi oleh Tomoya Tabuchi, dimana dirinya juga terlibat dalam pembuatan komposisi aransemen dan lirik pada lagu. Album ini sendiri berupa kumpulan lagu-lagu Dialogue+ yang dirilis selama tahun 2023, ditambah dengan 6 lagu baru yang khusus mereka rekam dan sertakan ke dalam “Dialogue+3”. Total terdapat 13 lagu yang terdaftar, dan album ini juga akan dirilis dalam bentuk Blu-Ray yang menyertakan beberapa footage tambahan seperti single klip “FU-TSU-TSU-KA I love you” beserta proses pembuatannya, video klip わたしたちのラプソディー, hingga penampilan mereka di “Log x Gig” Selection pada 30 Maret 2024.
Dialogue+ Spotify | Dialogue+ Apple Music | Dialogue+ Deezer | Dialogue+ Tidal
Anotherside – Irreversible
Kuartet black / death metal pendatang kelahiran Russia, Anotherside melepas album debutnya bertajuk “Irreversible” melalui label Cemetery Profanation Records. Ini menjadi album perdana, setelah Anotherside didirikan pada tahun 2018 lalu. Лев Попов yang merupakan seorang drummer untuk band Caustic Vomit, dipercaya untuk menggarap sesi layout album, sementara untuk keseluruhan gambar artwork album, pengerjaan diserahkan pada seniman asal Rusia, Evgeny Malyshev. Sang gitaris, Nikita Andreevich turut menangani sesi mixing dan mastering pada albumnya, dimana ia telah melakukannya sejak Anotherside melepas ep perdana bertajuk “Death Eternal” 2019 lalu. Terdapat 8 lagu baru yang terdaftar dengan total durasi mencapai 39 menit lebih.
Anotherside Spotfy | Anotherside Apple Music | Anotherside Deezer
The Waeve – City Lights
The Weave, duo art-punk / Post-punk asal London yang terdiri dari Graham Coxon (vokal, saxophone, gitar, cittern) dan Rose Elinor Dougall (vokal, piano, synthesizer) merilis album ke-2 berjudul “City Lights” melalui label Transgressive. Setahun lalu, mereka melepas album debut, “self-titled” yang menghantarkan mereka pada salah satu band post-punk / rock terbaik di tahun 2023. James Ford kembali ditunjuk sebagai produser dan juga bertanggung jawab mengerjakan sesi mixing album. Mereka juga menggaet teknisi audio tambahan, Animesh Ravel. Keseluruhan album direkam di Orbb Studios, dan kemudian proses mastering dikerjakan di studio legendaris Abbey Road Studios yang dikerjakan oleh Frank Arkwright. Tidak hanya menghadirkan personil inti, tetapi The Weave juga turut berkolaborasi dengan banyak regu dan pemain string. Nama-nama seperti Richard Jones and Emma Smit, dan The Elysian Quartet yang terdiri dari Richard Jones, Emma Smith, Jennymay Logan, dan Laura Moody menggarap bagian aransemen dan alat musik senar pada keseluruhan album.
The Weave Bandcamp | The Weave Spotify | The Weave Apple Music | The Weave Deezer | The Weave Tidal