Album Terbaru Rilisan Minggu Ini – 2 Mei 2025
Album terbaru yang rilis minggu ini meliputi : Jenny Hval, Acherontas, Car Seat Headrest, A Flock Named Murder, Yung Lean, Firienholt, dan masih banyak lagi.
Dengan maraknya album-album baru bermunculan setiap minggu, tentunya akan menyulitkan para penikmat musik untuk menentukan mana album yang sebaiknya didengarkan terlebih dahulu. Namun kalian tidak perlu risau lagi, sebab setiap minggu IndonesiansMostWanted berusaha memberikan rangkuman rilisan album terbaru yang tersedia di berbagai platform online streaming. Dengan harapan agar rekomendasi dari kami bisa menjadi pertimbangan utama kalian untuk mulai mencoba mendengarkan musik-musik baru yang dirilis sepanjang minggu ini. Pastikan anda tidak melewatkan rekomendasi musik baru yang kami berikan setiap minggunya.
Jenny Hval – Iris Sliver Mist

Musisi, penyanyi, dan novelis asal Norwegia, Jenny Hval, kembali menandai kehadirannya dalam lanskap musik eksperimental dengan merilis album terbarunya yang berjudul “Iris Silver Mist” melalui label 4AD Records. Album ini menandai kembalinya Hval setelah masa jeda kreatif yang dibentuk oleh kesunyian pandemi, ketika panggung musik langsung digantikan oleh kesenyapan algoritmik di rumah masing-masing pendengar. Berjudul dari parfum karya Maurice Roucel untuk rumah wewangian Serge Lutens, “Iris Silver Mist” adalah upaya Hval untuk menangkap kembali sensasi kehadiran fisik, bukan melalui musik semata, tetapi melalui tekstur dan pengalaman aroma yang dingin namun menyusup, seperti pagi yang berkabut. Alih-alih memulai dengan komposisi nada, Hval memulai proyek ini dari ruang hampa ketiadaan musik secara harfiah. Dalam masa di mana pertunjukan live terhenti, ia beralih ke dunia parfum untuk mengejar keintiman yang telah lama hilang. Ia mencium, menulis, membaca, dan mengoleksi menciptakan karya yang lahir dari kehampaan sonik dan hadir dalam bentuk kepekaan aroma. Proses kreatif “Iris Silver Mist” dimulai ketika, lagu-lagu dalam album ini terlebih dahulu dibawakan dalam pertunjukan live bertajuk I want to be a Machine sebelum dijadikan rekaman studio. Dalam penampilannya, Hval menyebarkan aroma nasi dari penanak nasi, menambah dimensi aroma sebagai bagian dari pengalaman musikal. Ini bukan hanya konser; ini adalah ritus kehadiran, menyatukan suara dan bau dalam ruang yang dibagikan secara fisik.
Jenny Hval Bandcamp | Jenny Hval Spotify | Jenny Hval Apple Music | Jenny Hval Deezer | Jenny Hval Tidal
Acherontas – Νekyia – The Necromantic Patterns

Band black metal esoterik asal Yunani, Acherontas, resmi merilis karya terbaru mereka bertajuk ΝΕΚΥΙΑ – The Necromantic Patterns melalui label independent Zazen Sounds. Album ini bukan sekadar kelanjutan musikal dari katalog band, melainkan pernyataan ritualistik yang menerobos batas spiritualitas, okultisme, dan kesenian bawah sadar. Acherontas menarasikan album ini sebagai litani merah, sebuah komposisi sakral tentang kehancuran dan pembaruan, tempat darah menjadi persembahan di atas altar kosmik. Album ini adalah bentuk lain dari necromantic devotion, menciptakan pengalaman mendengarkan sebagai upacara daripada sekadar hiburan. Album ini direkam, di-mix, dan di-master di Pentagram Studio, dengan produksi oleh Acherontas sendiri bersama George Emmanuel, yang juga menyumbangkan soundscape dan elemen synth bersama V.P. Adept. Sampul album menampilkan lukisan klasik bergaya neraka dari Jean Guillaume Martin dan ilustrasi Dante karya Silvio Bicci dan Paolo Pasquini, sebuah pilihan visual yang menegaskan nuansa perjalanan spiritual melalui neraka dan kebangkitan.
Acherontas Bandcamp | Acherontas Spotify | Acherontas Apple Music | Acherontas Deezer | Acherontas Tidal
Car Seat Headrest – The Scholars

Setelah lima tahun senyap dari rilisan album penuh, Car Seat Headrest kembali dengan karya paling teatrikal mereka, berjudul “The Scholars,” dan dirilis di bawah label Matador Records. Memperlihatkan evolusi tajam dari proyek solo bedroom-pop Will Toledo menjadi kolektif musik yang matang, padu, dan berani melangkah ke wilayah konseptual yang lebih besar. Will Toledo menjahit pengaruh dari Shakespeare, Mozart, hingga siklus rock opera klasik seperti Tommy (The Who) dan Ziggy Stardust (David Bowie), ke dalam struktur album ini. Namun alih-alih hanya mengulang kejayaan masa lalu, ia membawanya ke bentuk yang lebih cair dan kontemporer. “Setiap lagu dalam The Scholars berdiri sebagai karakter sendiri,” jelas Toledo. “Mereka naik ke panggung, menyanyikan kisahnya, menari dalam konfliknya, lalu mundur agar tokoh lain bisa muncul.” Toledo menyebut The Scholars sebagai momen pertama ketika semua anggota band terasa benar-benar terhubung secara emosional dan musikal. Ini bukan lagi suara seseorang yang berteriak dari balik dinding kamar, tapi sebuah panggung akustik yang penuh dialog dan interaksi.
Car Seat Headrest Bandcamp | Car Seat Headrest Spotify | Car Seat Headrest Apple Music | Car Seat Headrest Deezer | Car Seat Headrest Tidal
A Flock Named Murder – Incendiary Sanctum

Band post/atmospheric black metal asal Kanada, A Flock Named Murder, telah merilis album penuh terbaru mereka yang berjudul “Incendiary Sanctum”, lewat label independen Hypaethral Records. Sebuah pernyataan artistik yang gelap dan kontemplatif, album ini menyuguhkan perjalanan spiritual dan eksistensial melalui suara yang mendalam dan atmosferik, dibalut dalam balada penghancuran terhadap gagasan pemujaan dan kekudusan itu sendiri. “Incendiary Sanctum” berdiri sebagai kritik puitis terhadap hasrat manusia untuk memuja entah itu Tuhan, ideologi, kekuasaan, atau narasi sejarah yang diagungkan. Bagi A Flock Named Murder, ibadah adalah pisau bermata dua: ia menawarkan makna dan penghiburan, tetapi juga menyembunyikan potensi kehancuran saat objek yang disembah menjadi tidak dapat disentuh, tak tersentuh oleh kritik, dan tak mungkin bersalah. Direkam di berbagai studio ternama Kanada seperti Cavern of Echoes Studio, Seventh Level Sound, dan BWC Studios, produksi Incendiary Sanctum dikerjakan secara kolaboratif oleh Roland Rodas, Matt Hems, dan Greg Dawson. Nuansa atmosferik album semakin diperkuat lewat rekaman lapangan yang diambil di Taman Nasional Yosemite, California, dan Katedral Gereja St. James di Toronto. Sampul lukisan karya Adam Burke (Nightjar Illustration) menangkap semangat album dengan indah: visual dari tempat ibadah yang terbakar, bukan sebagai kehancuran semata, tetapi sebagai transendensi melalui api.
A Flock Named Murder Bandcamp | A Flock Named Murder Spotify | A Flock Named Murder Apple Music | A Flock Named Murder Deezer | A Flock Named Murder Tidal
Yung Lean – Jonatan

Rapper, penyanyi, dan penulis lagu asal Swedia, Yung Lean, kembali dengan album studio kelimanya yang berjudul “Jonatan”, dirilis melalui label independennya, World Affairs Records. Album ini menandai titik balik penting dalam karier Lean, yang kini menggabungkan berbagai aspek dari alter egonya, Jonatan Leandoer96, ke dalam satu narasi musikal yang lebih intim dan reflektif. Selama bertahun-tahun, Yung Lean dikenal dengan dua persona musikal: sebagai Yung Lean yang menghadirkan hip-hop eksperimental dengan lirik yang penuh referensi budaya pop, dan sebagai Jonatan Leandoer96 yang mengeksplorasi suara lo-fi, folk, dan art-pop. Dalam “Jonatan”, kedua dunia ini bersatu, menghasilkan suara yang lebih matang dan kohesif. Album ini juga menampilkan kolaborasi dengan anggota lama dari kolektif Sad Boys, seperti Yung Sherman dan Gud, serta keluarga dekat Lean. Video musik untuk “Forever Yung”, yang disutradarai oleh Aidan Zamiri, menampilkan momen-momen yang menggambarkan perjalanan hidup Lean, dari masa lalu yang penuh gejolak hingga pencarian kedamaian batin. Sebagai bagian dari promosi album, Yung Lean menggelar konser besar di Avicii Arena, Stockholm, pada 1 Maret 2025, yang dihadiri oleh lebih dari 10.000 penonton. Konser ini dianggap sebagai “triumph kolektif” oleh media Swedia dan menampilkan penampilan tamu dari anggota Drain Gang seperti Bladee dan Ecco2K.
Yung Lean Spotify | Yung Lean Apple Music | Yung Lean Deezer | Yung Lean Tidal
Firienholt – Night Eternal

Kegelapan tidak pernah hanya tentang ketiadaan cahaya ia adalah panggung tempat mitos, kenangan, dan kehancuran bersemayam. Band epic black metal / dungeon synth asal Inggris, Firienholt, kembali membangkitkan lanskap kelam dan elegi heroik dalam album penuh ketiga mereka, “Night Eternal”, yang resmi dirilis pada 2 Mei 2025 melalui label atmosferik kenamaan, Naturmacht Productions. Menggabungkan epic black metal yang membara dengan dungeon synth yang atmosferik, Firienholt menciptakan pengalaman audio yang tidak hanya keras, tetapi juga magis dan sinematik. Lapisan-lapisan synth seolah membangun kastil gaib di tengah hutan tua, sementara riff-riff metal yang membara membentuk gelombang badai emosional yang menggugah dan menghantui. Tiga sosok utama Ancalagon (Infernal Fyres), Vulthuryol (Roaring Winds), dan Shruikan (Searing Rage) bukan sekadar nama panggung, tapi cerminan kekuatan-kekuatan alam dan kosmik yang menghuni setiap komposisi. Dengan peran-peran ini, mereka seolah menjadi penjaga dari dunia yang diciptakan dalam Night Eternal, dunia yang dibangun oleh Tom O’Dell, yang menggarap penulisan, rekaman, produksi, dan mixing dengan kepekaan atmosferik yang mumpuni. Lirik dalam album ini sebagian terinspirasi dari Ancient Tomes memberikan lapisan tambahan pada narasi mistikal dan arkaik yang mereka usung. Sementara itu, ilustrasi sampul karya Fovea Nivalis menyempurnakan atmosfer dunia yang membeku antara tragedi dan kemenangan.
Firienholt Bandcamp | Firienholt Spotify | Firienholt Apple Music | Firienholt Deezer
Rilisan Lainnya
2003 Toyota Corolla – 1983 Toyota Corolla (Dreampunk)
Abyssal Vacuum – s.t. (Black Metal)
Amalekim – s.t. (Black Metal)
Andy Bell – Flicker (Synthpop / Electronic)
Ariabl’eyes – Revenant (Symphonic Power Metal)
Black Honey Cult – Aphelion (Psychedelic Rock / Garage Rock)
Bladee – Ste the Beautiful Martyr 1st Attempt (Cloud Rap / Rage / Trap Rap)
Bleed – Somebody’s Closer (Shoegaze / Post-Hardcore)
Bleed – Bleed (Alt-Metal)
Blondshell – Blondshell (Indie Rock / Alternative Rock)
Briston Maroney – Sunflower (Indie Rock / Singer-Songwriter)
Brzask – Noce, które nie mają końca (Black / Death Metal)
Carriers – Now Is The Time For Loving Me, Yourself & Everyone Else (Indie Rock / Dream Pop)
Clem Snide – Forever Just Beyond (Alt-Country / Indie Folk)
Club Night – What Life (Indie Rock / Math Rock)
Cyanide – A Hailstorm of Fire and Steel (Symphonic Metal)
Decuma – Fighting for Portions (Experimental Hip-Hop / Conscious Hip-Hop)
Dispyt – Från melankoli till meningslöshet (Crust Punk)
Draugur – Arvsynd (Black Metal)
Effigy – Nexus of Teeth (Death Metal)
Eli Keszler – Self-Titled (Avant-Jazz / Free Improvisation / Electroacoustic)
Eli Winter – Eli Winter (American Primitivism / Folk)
Eric Church – Mr. Misunderstood (Country Rock / Americana)
Esther Rose – Safe to Run (Alt-Country / Singer-Songwriter)
The Farm – Spartacus (Baggy / Alternative Dance)
FIFTY FIFTY – Day & Night (Contemporary R&B / K-Pop)
Firienholt – By the Waters of Awakening (Epic Black Metal / Dungeon Synth)
The Flower Kings – Islands (Progressive Rock / Symphonic Rock)
Flume & JPEGMAFIA – We Live in a Society (Experimental Hip-Hop / Electronic)
Gods Wisdom & Mal Devisa – Heated Floors (Noise Jazz / Free Jazz)
Gringo Star – Back to the City (Garage Rock / Psychedelic Pop)
Hagane – Blue Crescent (Melodic Power Metal)
HARDY – the mockingbird & THE CROW (Country Rock / Southern Rock)
Hate – Rugia (Blackened Death Metal)
The Hellp – LL Revisited (Electropop / Electroclash / Glitch)
Helstar – The Devil’s Masquerade (Power Metal / Thrash Metal / Speed Metal)
Infiltration – Point Blank Termination (Death Metal)
James Krivchenia – Blood Karaoke (Experimental / Ambient)
Josh Groban – Noël (Classical Crossover / Pop)
Kalaveraztekah – Guerrero Jaguar (Progressive / Folk Death Metal)
Kep1er – Against the World (K-Pop / Dance-Pop / EDM)
Key Glock – Glockoma 2 (Trap / Southern Hip Hop)
Khora – Timaeus (Atmospheric Black Metal)
Korone Pochi & Nanahira – Patty Cake! (J-Pop / Electronic Pop / Denpa / Doujin Music)
Labyrinthus Stellarum – Void Reflections (Atmospheric / Ambient Black Metal)
Lael Neale – Star Eaters Delight (Indie Folk / Dream Pop)
Låpsley – Through Water (Electronic Pop / Downtempo)
LaViejo PoeTeta y Las Hijos de la Serpiente – Recobo lado A (Indie Rock)
L E M F R E C K – Blood, Sweat & Fears (Grime / UK Hip Hop)
Lightless – Hive Mind (Doom / Sludge / Post-Metal)
Lights – PEP (Synthpop / Electropop)
Lucius – Lucius (Indie Pop / Pop Soul / Folk Pop)
Lucius – Second Nature (Indie Pop / Chamber Pop)
Lugubria – Despertar De Las Sombras (Gothic / Black Metal)
Maddie & Tae – Through the Madness Vol. 2 (Country Pop / Contemporary Country)
Masakatsu Takagi – スタジオ地図 Music Journey Vol. 2 – 高木 正勝 うたの時間 (Neoclassical New Age / Ambient / Film Score)
Mei Semones – Animaru (Chamber Pop / Bossa Nova)
Mei Semones – Kabutomushi (Indie Pop / Jazz Pop)
Mickey Diamond – Diamond Cutter (Hardcore Hip-Hop / Boom Bap)
Model/Actriz – Dogsbody (Noise Rock / Post-Punk)
Murdered – Bludgeon (Brutal Death Metal)
Namebearer – The Land of Rape and Honey (Black Metal)
Nasciturus – The Hate is Born (Black Metal)
Nebelfaust – Desolation (Black Metal)
Nightfall – At Night We Prey (Melodic Death Metal / Gothic Metal)
OMB Peezy & FBLManny – Too Deep For Tears (Southern Hip Hop / Trap)
Personality Cult – New Arrows (Power Pop / Punk Rock)
Pet Symmetry – Future Suits (Emo / Indie Rock)
Propagandhi – Victory Lap (Punk Rock / Melodic Hardcore)
Puddle of Mudd – Ubiquitous (Post-Grunge / Alternative Rock)
PUNCHBAG – Clown’s Parade (Hardcore Punk / Noise Rock)
PUP – THE UNRAVELING OF PUPTHEBAND (Punk Rock / Emo)
Pyramids – A Northern Meadow (Experimental / Ambient)
RÜFÜS DU SOL – Surrender (Deep House / Electronica)
Sacral – Ashes to Ashes, Dust to Dust (Black Metal)
Sally Potter – The Road to Baghdad (Spoken Word / Experimental)
Samantha Crain – A Small Death (Indie Folk / Singer-Songwriter)
Say Sue Me – Time Is Not Yours (Indie Rock)
Sextile – Push (Post-Punk / Synthpunk)
Shearling – Motherfucker, I Am Both: “Amen” and “Hallelujah”… (Noise Rock / Experimental Rock / Post Rock)
Solfatare – s.t. (Black Metal)
Spiritwood – Duskbound (Atmospheric Black Metal)
Stillhygge – Landet Ingenstans (Black Metal)
Sufjan Stevens – Death With Dignity (Demo) (Indie Folk)
Suzanne Vega – Tales from the Realm of the Queen of Pentacles (Folk Pop / Singer-Songwriter)
t+pazolite – NGHTSHFT 2 (Hardcore [EDM])
Teether and Kuya Neil – STRESSOR (Alternative Hip Hop / Experimental Hip Hop)
Tillhygge – s.t. (Black Metal)
Tombstone – Embrace the Hate (Black Metal)
Toshiki Kadomatsu – Forgotten Shores (City Pop)
Valeria Castro – El cuerpo después de todo (Chamber Pop)
Vulfpeck – Clarity of Cal (Pop Soul / Funk)
Violets – Pure (Indie Pop / Dream Pop)
Zhu Wenbo – Read Fat City Lyrics (Spoken Word / Free Improvisation / Tape Music)
まだ見たことのないセカイ – 終わりの始まり (Melodic Power Metal)
Baca Juga : Lebih Dekat Dengan Enka – Simbol Kultur & Modernisasi Jepang