Album Terbaru Rilisan Minggu Ini – 18 Febuari 2023
Album terbaru yang rilis minggu ini meliputi : Ulthar, Caroline Polachek, Trhä / Sëht, MAITA, Hania Rani, Tulus, Grim, Screaming Females, dan masih banyak lagi.
Dengan maraknya album-album baru bermunculan setiap minggu, tentunya akan menyulitkan para penikmat musik untuk menentukan mana album yang sebaiknya didengarkan terlebih dahulu. Namun kalian tidak perlu risau lagi, sebab setiap minggu IndonesiansMostWanted berusaha memberikan rangkuman rilisan album terbaru yang tersedia di berbagai platform online streaming. Dengan harapan agar rekomendasi dari kami bisa menjadi pertimbangan utama kalian untuk mulai mencoba mendengarkan musik-musik baru yang dirilis sepanjang minggu ini. Pastikan anda tidak melewatkan rekomendasi musik baru yang kami berikan setiap minggunya.
Ulthar – Anthronomicon & Helionomico
Beberapa tahun menjelang akhir dekade 10’an, Ulthar menjadi salah satu daya tarik bagi skena death metal global. Karya-karyanya seperti “Cosmovore” (2018) & “Providence” (2020) menjadi sorotan atas keberhasilan mereka melepas album death metal yang bersekutu dengan kisah filosofis kosmis horor dan beragam gubahan bentuk musik ekstrim khususnya pada ranah death metal, black metal, doom metal, hingga crust. Kini 3 tahun pasca “Providence”, Ulthar bergerak menuju siklus baru yang paling ambisius dan mencoba secara lebih jauh mendobrak batasan. Band asal Oregon ini memperkenalkan konsep double album yang mereka rilis minggu ini dengan masing-masing berjudul “Anthromicon & Helonomicon”. Ian Miller masih menjadi seniman utama yang mengerjakan bagian artwork, Adam Tucker secara nyaman menjadi orang yang terus berada dalam meja mastering semenjak debut mereka. Mereka hanya mengganti jasa rekaman dan mempercayakannya pada Kevin Bernsten. Pihak band menjelaskan sedikit mengenai konsep album ganda yang mereka representasikan : “‘Anthronomicon’ mewujudkan kemajuan berkelanjutan dari penguasaan Ulthar atas seninya – selalu berkembang, menyempurnakan, dan mendorong ke depan. Dari ledakan pembukaan hingga memutar eksperimentasi secara maniak dengan riffage yang bergerak dinamis, dan menerobos masuk dan keluar berbagai ruang dimensi gaya musik.” Kemudian mereka melanjutkan: “‘Helionomicon’ mengambil elemen-elemen yang sudah diperkenalkan sebelumnya dan menciptakan dua monolit 20 menit yang menjulang tinggi dengan pendekatan kebesaran musik avant-garde yang bersinar.”
Ulthar Bandcamp | Ulthar Spotify | Ulthar Apple Music | Ulthar Deezer
Caroline Polachek – Desire, I Want To Turn Into You
Sebelumnya Caroline Polachek telah merilis beberapa album studio namun dia tidak menggunakan nama aslinya sebagai moniker yang menaungi projek-projek yang digarap. Namun tahun 2019, ia memberanikan diri untuk tampil menggunakan nama aslinya sebagai solois, dan siapa sangka, album “Pang” yang ia rilis menuai banyak pujian dan melebihi pencapaian album-album sebelumnya. Dengan meningkatnya percaya diri dan momentum yang luar biasa, ia sekali lagi mencoba melangkah keluar dari zona nyamannya, dengan melepas album studio ke-2 nya bertajuk “Desire, I Want To Turn Into You”. Polachek menggunakan jasa sederet tim produser yang sama digunakan oleh Olivia Rodrigo ketika menggarap debutnya, di antara lain : Dan Nigro, Polachek, Danny L Harle, and Jim-E Stack . “Ini jelas merupakan sebuah album ekstrovert, dan saya bermain lebih banyak dengan sesuatu yang bersifat acak dan abstraksi.” Sahut Polachek, ketika melakukan sesi wawancara bersama Vogue. Ia kemudian menambahkan: “Saya ingin menaikkan volume pada perasaan yang begitu meluap-luap ini, mungkin akan terdengar sedikit lebih mania. Saya sangat mengharapkan ada humor di sana, meskipun itu hanya perubahan sonik yang membuat Anda lengah, atau membuat Anda berteriak.”
Caroline Polachek Bandcamp | Caroline Polachek Spotify | Caroline Polachek Apple Music | Caroline Polachek Deezer | Caroline Polachek Tidal
Trhä / Sëht – Dlahdlhë
Sejak mulai tercetus pada tahun 2020 lalu, Trhä selaku projek one-man black metal sama sekali tidak berniat absen untuk melepas karya-karya baru baik berbentuk album, split, maupun EP. Itu belum terhitung dengan proyek garapan lainnya dari sang konseptor, Damián Antón Ojeda dan dia menerapkan prinsip yang serupa pada beberapa proyek lainnya termasuk Sadness, Life, Liminal Dream, dan lainnya. Sekarang tahun 2023 baru memasuki pertengahan Februari, tetapi Trhä telah mengantongi sebanyak 4 split album, termasuk “Dlahdlhë”. Kali ini dia memilih Sëht yang juga merupakan proyek one-man black metal asal India untuk menjadi tandemnya dalam menggarap mantra black metal berbalut ambient yang berputar di antara narasi fantasi, ilmu ajaib, dan cerita tidak masuk akal lainnya. “2023 benar-benar membentuk Trhä sebagai tahun untuk merilis proyek-proyek split, dan ini menjadi yang keempat bagi Trhä tahun ini. Kali ini melakukan perkumpulan bersama Sëht, sebuah proyek yang baru saja dimulai dan memiliki jejak jalur lentera terang seperti Trhä.” Tulis Trhä pada laman bandcamp resmi miliknya. Kemudian ia melanjutkan: “Mirip dengan split terakhir Trhä, bersama Starcave Nebula, lagu yang hadir di sini lebih digerakkan oleh gitar daripada sebagian besar proyek yang dikerjakan baru-baru ini, dan sekali lagi menunjukkan betapa inventif dan kreatifnya Trhä.”
Trhä Bandcamp | Trhä Spotify | Trhä Apple Music
Baca Juga : Black Metal – Sebuah Panduan Praktis Menuju Kehancuran – Eps 1
MAITA – Loneliness
Tepat setahun yang lalu, penyanyi indie kelahiran Portland ini meletakan album ke-2 nya berjudul, “I Just Want To Be Wild For You”. Merupakan sebuah cermin besar untuk melakukan pendekatan secara introspektif MAITA dan tenggelam bersama aransemen musik yang subur akan instrumentasi indie-pop jazz dengan pendekatan lo-fi dan minimalis. kejernihan artikulasi vokal-nya telah meluluhlantakkan dan menggetarkan garis batas emosi untuk segera luluh dan melepas unek-unek yang ada. Kini sang penulis lagu itu mencoba me-reinterpretasi karyanya itu, melalui album penuh berikutnya, “Loneliness”. Album studio ini merekam serta mengarasemen ulang keseluruhan lagu MAITA yang berada pada albu, “I Just Want To Be Wild For You” menjadi format akustik . Matthew Zeltzer dan Matthew Thomson menjadi teknisi audio untuk album MAITA kali ini & Thomson turut mengerjakan sesi mastering dan mixing. Bersamaan dengan rilisnya album ini, MAITA sudah merencanakan untuk menyelenggarakan sejumlah konser di beberapa titik kota lokal setempat.
MAITABandcamp | MAITA Spotify | MAITA Apple Music | MAITA Deezer | MAITA Tidal
Hania Rani – On Giacometti
Kesempatan bagus mungkin datang berkali-kali, tetapi keberanian dan kesiapan yang lebih menentukan dan secara langsung hal itu digenapi oleh Hania Rani. Musisi sekaligus komponis kelahiran Warszawa, Polandia ini ditawari untuk membuat soundtrack film dari besutan keluarga Giacometti. Rani sejak lama telah menjadi penggemar salah satu anggota keluarga Giacometti, Alberto Giacometti yang merupakan pemahat sekaligus pelukis. Tanpa berpikir dua kali, Rani menerima tawaran tersebut, hingga akhirnya “On Giacometti” terlahir dari pengalamannya membuat soundtrack bagi keluarga sang idola. Secara panjang lebar, Rani menguraikan konsep utama daripada album; “Album “On Giacometti” menyertakan kutipan dari soundtrack, lagu yang paling representatif dan paling beresonansi kuat terhadap nuansa film itu sendiri. Album ini banyak didasari oleh improvisasi melodi, harmoni sederhana, struktur dan keheningan – mengingatkan saya pada album debut “Esja” yang sebagian tersusun dan direkam di tempat dingin lainnya, di Islandia. Semua komponen ini, baik mental maupun fisik, membimbing saya kembali ke instrumen utama saya – piano, yang saya coba definisikan kembali dengan bahasa ruang tempat saya bekerja.”
Hania Rani Bandcamp | Hania Rani Spotify | Hania Rani Apple Music | Hania Rani Deezer | Hania Rani Tidal
Tulus – Fandens kall
Tulus mungkin bukan merupakan salah satu tokoh sentral dalam sirkel black metal Norwegia era 90’an, tetapi konsistensi mereka dalam sekedar berproduktivitas maupun menciptakan maha karya yang agung, menaikkan Tulus pada podium salah satu band black metal terbaik yang pernah berjalan di muka bumi. Menandakan perjalanan eksistensi band selama lebih dari 30 tahun, mereka telah menyiapkan album bertajuk “Fandens Kall” sebagai upaya selebrasi Tulus yang mampu bertahan selama 3 dekade lebih. Prosesi rekaman dan mixing dikerjakan sepenuhnya oleh Lars-Erik Westby, sementara bagian mastering dialihkan pada Thomas Eberger. Tulus turut mengajak sejumlah musisi untuk tampil dalam albumnya kali ini: Anders Hunstad (keyboards), Lars Erik Westby (piano) dan Lena Fløitmoen (penyanyi additional).
Tulus Bandcamp | Tulus Spotify | Tulus Apple Music | Tulus Deezer
Grim – Therianthropy
Bagi yang tidak tahu, Grim merupakan salah satu tokoh sentral atau pionir daripada pergerakan musik power electronic / noise di Jepang. Grim lahir justru ketika 2 punggawa utama, Jun (Grim) dan Tomasada Kuwahara berada di rumah sakit. “Holocaust” selaku satu-satunya album yang mereka rilis pada periode dekade 80’an, telah melejitkan nama mereka dalam skena lokal, namun mereka memutuskan untuk bubar tidak lama setelah itu. Memasuki 2010’an, Grim kembali aktif dan produktif melepas begitu banyak album, dengan hanya menyisakan Jun sebagai anggota Solo. Terhitung Grim telah merampungkan 13 album studio yang baru dilepas antara rentang dekade 10’s – 20’s dan “Therianthropy” sebagai kepingan ke-14 katalog album Grim. Album ini sendiri dilepas di bawah naungan ant-zen
, sebuah label rekaman independen asal Jerman yang telah berdiri lama sejak 1993. Dalam laman resmi bandcamp milik ant-zen, di sana tertera deskripsi daripada konsep album “Therianthropy” : “Pengaturan psychedelic yang moody serta mendedikasikan khusus untuk elemen musik yang menghipnotis merupakan inti dari ‘Therianthropy’. Suram adalah kemurnian sederhana dalam suara serta kebisingan dari: rekaman yang dilakukan secara langsung dan organik, decitan elektronik, kebisingan rongsokan, ritme berat, serta vokal khas dalam campuran uniknya tersendiri.”
Screaming Females – Desire Pathway
Absen selama 5 tahun, tentunya merupakan sebuah anomali bagi Screaming Females. Pasalnya, trio indie rock / garage rock yang berdiri sejak 2005 ini, telah begitu banyak mengeluarkan album studio dengan rentang jeda waktu 2-3 tahun di antaranya. “Desire Pathway” sepertinya sudah dipersiapkan lebih matang, semenjak mereka melepas album “All At Once” 2018 lalu. Hal ini terlihat ketika mereka merekam album ini di Pachyderm Studios, studio yang sama ketika Nirvana merekam album “In Utero” pada tahun 1993 silam. Awalnya, pihak band merencanakan untuk menyertakan sebanyak 14 lagu, namun hasil akhir dari “Desire Pathway” terpangkas menjadi 10 lagu saja. Tetapi itu tidak mendefinisikan apapun pada aliran visi mereka yang terus bereksperimen dan mencoba yang terbaik bagi perjalanan spiritual kedekatan mereka terhadap karya-karyanya. Jarrett Dougherty sebagai drummer dari Desire Pathway berkomentar: “Saya pribadi masih merasa kami memiliki hal-hal untuk dijelajahi, secara musikal, yang belum kami lakukan.”
Screaming Females Bandcamp | Screaming Females Spotify | Screaming Females Apple Music | Screaming Females Deezer | Screaming Females Tidal
Rilisan Lainnya
(ghost) – Effloresce (IDM)
30/70 – Art Make Love (Nu Jazz / Jazz Fusion)
Accusefive – We Will Be Fine (Mando-pop)
Andor – Pretty Fucking Ugly/Boy Crazy (Art-Pop / Glitch-Pop / Experimental Rock / Post-Industrial)
Andrew Osterhoudt – Out Together (Ambient / Drone)
Anna B Savage – inIFUX (Art-Pop / Indie Folk)
Attila Csihar – Void ov Voices : Baalbek (Black Metal)
Arthur H – La vie (Chamber Pop / French Pop / Jazz Pop)
Autrest – Follow the Cold Path (Black Metal)
Avatar – Dance Devil Dance (Alternative Metal / Nu-Metal)
Avey Tare (of Animal Collective) – 7s (Neo-Psychedelia / Psychedelic Pop / Psychedelic Folk)
Ber – Halfway EP (Pop)
Billy Lockett – Abington Grove (Pop)
The Black Moriah – Desert Hymns & Funeral Grins (Black / Thrash Metal)
Bktherula – LVL 5, PT 1 EP (Trap / Cloud Hip-Hop / Rap / Rage)
Bruno Duplant – Quelques instants d’éternité (Field Recordings / Musique concrète / Ambient)
Brouillard – Self-Titled (Atmospheric Black Metal)
Camellia – Ashed Wings (Hardcore (EDM) / J-Core)
Caroline Polachek – Desire, I Want to Turn Into You (Art Pop / Alt-Pop / Electronic)
Chamsom – Cue Sign (Pop)
Church of the Ten Horns – Kingdoms (Ambient / Drone)
Coronach Collective – A Seance (Experimental)
Cult of Fire – Om Kali Maha Kali (Black Metal)
Dangaus Čiabuvis – Dubokelis (Ambient / Drone)
death’s dynamic shroud.wmv – History of Holy Magic (Vaporwave / Plunderphonic / Glitch-Pop)
dEUS – How to Replace It (Alternative Rock / Art-Rock)
Eliane Radigue – 11 Dec 80 (Drone / Minimalism / Electroacoustic)
Emerson Laura Palmer – something that matters (Slacker Rock)
Emilie Levienaise-Farrouch – The Strays (Modern Classical)
Engegård Quartet – Complete String Quartets (Chamber Music / Romanticism)
Enisum – Forgotten Mountains (Black Metal / Ambient)
eRikm & Ensemble Dedalus – Fata Morgana ( Field Recordings / Reductionism)
Fiesta Soundsystem – Sinking (Jungle / Drum ‘n’ Bass)
Frail – Gone (Ambient / Drone)
Free Range – Practice (Indie Rock / Indie Pop)
Friedl & Pita – Pita / Friedl (Electroacoustic / Drone / Modern Classical)
Gli Incogniti – Mystery Sonatas (Baroque Music / Chamber Concerto)
Glüme – Main Character (Synth-Pop / Electropop)
Grade 2 – Grade 2 (OI! / Punk Rock)
Graphic Nature – A Mind Waiting to Die (Metalcore / Nu-Metal)
Hail the Void – Memento Mori (Stoner / Doom Metal)
Haircuts for Men – DELUXE ’70 V1 ( Downtempo / Barber Beats)
Hellripper – Warlocks Grim & Withered Hags (Black / Speed Metal)
Hexer – Abyssal (Doom / Stoner Metal)
Indy Yelich O’Connor – Threads EP (Indie)
Inhaler – Cuts & Bruises (Post-Punk / Indie Rock)
Jennifer Touch – Midnight Proposals (Darkwave / Minimal Synth)
Jeremiah Chiu & Marta Sofia Honer – Leaving Grass Mountain (Ambient / Progressive Electronic)
Jonnine Standish – Maritz (Ambient Pop)
Joe Louis Walker – Weight of the World (Electric Blues)
John-Allison Weiss – The Long Way (Indie-Pop / Pop Rock)
Jordan Davis – Bluebird Days (Contemporary Country / Country Pop)
Jouska (of Sassy 009) – Suddenly My Mind is Blank (Pop)
Kx5 (Kaskade + Deadmau5) – Kx5 (Future Wave / Progressive House)
Kelsea Ballerini – Rolling Up the Welcome Mat (Folk Pop)
Kerala Dust – Violet Drive (Downtempo)
Khotin – Release Spirit (Downtempo / Ambient / Ambient House)
koleżanka – Alone with the Sound the Mind Makes (Bedroom Pop)
Korine – Tear (Synth-Pop / New Wave)
Leaving Laurel – fireflies (for as far as we could see) (Ambient House / Progressive House)
Lena Lenore – The Little Things (Harsh Noise Wall)
Lisel – Patterns for Auto-tuned Voices and Delay (Art-Pop / Synth-Pop)
Lowly – Keep Up the Good Work (Art-Pop / Indie Pop / Indietronica)
Lurka – Molten Drum (Techno / Dub-step)
Machinefabriek – + (Ambient / Drone / Electroacoustic / Electronic)
Magic Tuber Stringband – Tarantism (American Primitivism / Appalachian Folk Music)
Majestic Ryte – Majestic Ryte (Heavy Metal / Power Metal)
Man Must Die – The Pain Behind It All (Technical Death Metal)
MF Tomlinson – We Are Still Wild Horses (Neo-Psychedelia / Chamber Pop)
Mioclono (Oriol Riverola aka John Talabot + Arnau Obiols aka Velmondo) – Cluster 1 (Electronic)
moreru – l0V3L3$$R0BxT (Noise Rock / Screamo)
Nappy Nina – Mourning Due (Jazz Hip-Hop / East-Coast Hip-Hop)
Northxan – Northxan (Trap)
Neupink – opt-in to remove myself (Ambient / Drone)
Oh No – Good Vibes (Instrumental Hip-Hop / West-Coast Hip-Hop)
OnlyOneOf – Chrome Arts (Contemporary R&B / K-Pop)
Orbital – Optical Delusion (Techno / Acid House / Breakbeat)
Owl – Geomancy (Heavy / Stoner Metal)
Physique – Again (D-Beat)
Pigs Pigs Pigs Pigs Pigs Pigs Pigs – Land of Sleeper (Stoner Rock / Stoner Metal / Heavy Psych)
Pile – All Fiction (Indie Rock / Post-Hardcore)
P!NK – TRUSTFALL (Pop)
Polymoon – Chrysalis (Space Rock / Psychedelic Rock)
Post-Hudba – My všichni tady a teď (Electronic / Noise-Pop)
POSH SWAT (feat. John Dwyer of OSEES) – POSH SWAT (IJazz Fusion)
Purple Kiss – Cabin Fever (K-Pop / Dance-Pop / Contemporary R&B)
Runner – Like Dying Stars, We’re Reaching Out (AOR / Yacht Rock)
Saint Mercatør – JUSTGETTINGSTARTED (PluggnB / Experimental Hip Hop)
Secret Machines – The Moth, The Lizard, and the Secret Machines (Alternative Rock / Space Rock)
Skullflower – Romance (Drone / Neo-Psychedelia / Noise / Noise Rock)
Skrillex – Quest For Fire (Brostep / Future Garage / Moombahcore)
Slow Fiction – Slow Fiction EP (Alternative Rock / Garage Rock)
SOLOMA – PYTKA AVANGARDOM (Instrumental Hip-Hop / Experimental HIp-Hop)
Sonnov – Mefyreat (Ambient)
SPINALL – TOP BOY (Hip-Hop)
Steady Holiday – Newfound Oxygen (Chamber Pop / Indie Pop / Dream Pop)
Sun Yizhou & Kevin Corcoran – rooms and shadows (1 and 3) (Reductionism / EAI / Free Improvisation / Noise)
Sunny – 旅梦 (Mandopop)
Sworn – Salvation Comes from Below (Death Metal)
Tamanaramen – hajimari (Ambient House / Ambient Pop)
Theophonos – Nightmare Visions (Black Metal)
Thumos – Symposium (Instrumental Progressive Doom / Post-Metal)
Tianna Esperanza – Terror (Pop / Latin)
Timo Tolkki – Renaissance Acoustica (Melodic Rock / Heavy Metal)
Tithe – Inverse Rapture (Death-Doom Metal / Grindcore)
TORIENA – Blood Debug (Hardcore (EDM) / J-Pop / Chiptune / Experimental)
Tramalizer – Fumes of Funeral Pyres (Death Metal)
TRI.BE – W.A.Y (K-Pop)
Tungz – A Good Dream (Alternative / Disco / Funk)
Vacarch – Reaching the Epsilonic Crown of Absistence (Dungeon Synth)
Vosegus – Retourne à la terre (Black / Pagan Metal
Wesley Joseph – GLOW (Alt R&B / UK Hip-Hop)
Winds of Tragedy – Hating Life (Melodic Black / Doom Metal)
Winnie – Rec.X (Mandopop)
Woe Bather – Oh Achlys Please Love Me Once More (Black Metal)
Ya stanu krashche – Коли ми були разом (Midwest-Emo)
Baca Juga : Untuk Penggemar Alvvays