Album Terbaru Rilisan Minggu Ini – 14 Februari 2025
Album terbaru yang rilis minggu ini meliputi : Park Jiha, Délirant, The Lumineers, Prehistoria, Boldy James, Mantar, dan masih banyak lagi.
Dengan maraknya album-album baru bermunculan setiap minggu, tentunya akan menyulitkan para penikmat musik untuk menentukan mana album yang sebaiknya didengarkan terlebih dahulu. Namun kalian tidak perlu risau lagi, sebab setiap minggu IndonesiansMostWanted berusaha memberikan rangkuman rilisan album terbaru yang tersedia di berbagai platform online streaming. Dengan harapan agar rekomendasi dari kami bisa menjadi pertimbangan utama kalian untuk mulai mencoba mendengarkan musik-musik baru yang dirilis sepanjang minggu ini. Pastikan anda tidak melewatkan rekomendasi musik baru yang kami berikan setiap minggunya.
Park Jiha – All Living Things

Komposer dan multi-instrumentalis asal Korea, Park Jiha, kembali dengan album studio keempatnya, All Living Things, yang dirilis melalui label tak:till. Sebagai komposer yang dikenal karena pendekatannya yang inovatif terhadap musik tradisional Korea, Park Jiha sekali lagi memainkan berbagai instrumen khas seperti piri, yanggeum, dan saenghwang. Namun, dalam All Living Things, ia semakin memperkaya palet suaranya dengan penggunaan flute, glockenspiel, lonceng, vokal, serta elemen elektronik yang lebih mendalam dibandingkan album sebelumnya. Lebih dari sekadar kumpulan lagu, All Living Things dirancang sebagai siklus sonik yang mencerminkan perjalanan manusia dari lahir, tumbuh, dewasa, hingga akhirnya menghadapi kematian. Struktur konseptual ini mendorong pendengar untuk mengalami album sebagai satu kesatuan naratif yang mengalir. “Album ini adalah ekspresi harapan dan ketidakpastian yang saya coba hadirkan dalam musik,” kata Jiha. “Kita semua memiliki kemampuan untuk merasakan berbagai hal dan menafsirkannya secara emosional bagi diri kita sendiri. Ini adalah hal yang sangat indah bagi saya. Saya berharap musik saya dapat menjadi bagian dari kehidupan orang-orang dan memberi mereka harapan.” lanjutnya.
Park Jiha Bandcamp | Park Jiha Spotify | Park Jiha Apple Music | Park Jiha Deezer | Park Jiha Tidal
Délirant – Thoughteater

Selama terlelap dalam gelap gulitanya kosmis selama 6 tahun, Délirant kembali berbisik melalui sekat kabut yang halus membawa mantra-mantra hitam yang termaktub dalam “Thoughteater”. Ini merupakan rangkuman ruas abstraksi ke-2 mereka yang berdiri di antara persimpangan jeritan black metal dengan penggambaran dadaisme yang membutakan realitas sejenak untuk terperosok dalam absurditas tarian kematian. Album ini dilepas melalui naungan label Sentient Ruin Laboratories, lirik yang secara hati-hati ditulis oleh RP dengan rentang waktu yang cukup lama, yakni 2018 hingga 2023. Pihak band telah merampungkan dan merekam seluruh aspek instrumen pada tahun 2018 hingga 2019, namun vokal baru ditambahkan ke dalam layar ketika memasuki tahun 2023. 7 lagu dipersembahkan oleh Délirant yang masing-masing mempertegas setiap bab penting yang dicetak oleh angka Romawi dan penekanan berulang pada judul, yang tetap menyematkan adanya benang merah konseptual yang saling terikat selayaknya mata rantai.
Délirant Bandcamp | Délirant Apple Music | Délirant Deezer
The Lumineers – Automatic

Setelah mengembara dalam lanskap folk selama lebih dari dua dekade, The Lumineers kembali menyulam narasi personal dan mentah dalam album studio kelima mereka, Automatic. Di bawah naungan MNRK, duo Jeremiah Fraites dan Wesley Schultz meramu keterusterangan liris yang mengalir melalui melodi hangat, sebuah perjalanan sonik yang merangkul kebersahajaan sekaligus eksplorasi baru. Dalam pencarian bunyi yang lebih organik, The Lumineers menggandeng David Baron, produser yang menghidupkan kembali nuansa rekaman klasik di Utopia Studio, Woodstock. Ruang siaran langsungnya menjadi altar bagi rekaman yang minim polesan, menyingkap ketidaksempurnaan yang justru menambah dimensi emosional. Dalam sesi yang mengalir bebas, lagu-lagu Automatic menyelami keintiman yang riskan, dibubuhi humor subtil yang jarang tersentuh sebelumnya. “Ada banyak cinta dalam rekaman ini,” ujar Fraites. “Saya tak sabar untuk membawanya ke panggung.” Album ini diproduksi oleh The Lumineers bersama David Baron dan Simone Felice, dengan. Howie Weinberg dan Will Borza bertanggung jawab atas mastering.
The Lumineers Bandcamp | The Lumineers Spotify | The Lumineers Apple Music | The Lumineers Deezer | The Lumineers Tidal
Prehistoria – Cryptic Halo

Sejarah tidak hadir untuk dilupakan begitu saja, justru menjadi semacam kumpulan fenomena dan keputusan-keputusan faktual di masa lampau, yang dapat dikaji untuk merancang masa depan yang tercerahkan. Hal itu dibuktikan pada kelompok power metal asal Amerika, Prehistoria yang baru terbentuk 2020 lalu. Melalui album debutnya, “Cryptic Halo” mereka menghormati para leluhur dan budaya heavy metal lawas, seperti power metal, thrash metal, heavy metal untuk menciptakan gubahan musik mereka sendiri yang terasa dinamis memadukan ragam jenis musik metal. Tidak hanya menciptakan hibridisasi melainkan revitalisasi dilakukan sehingga tampak Prehistoria tidak seperti kumpuran kolase barang lama yang ditemukan kembali, melainkan seperti sebuah lukisan yang di restorasi dengan sentuhan seniman berbeda. Dan Wagoner sebagai penanggung jawab utama dalam merampungkan sesi rekaman, teknisi audio, hingga menjadi produser, sementara Simone Mularoni mengerjakan tahap mixing dan mastering. Seniman Adam Burke menangani divisi seni visual sampul utama album.
Prehistoria Bandcamp | Prehistoria Spotify | Prehistoria Apple Music | Prehistoria Deezer
Boldy James – The Exorcism

Rapper asal Atlanta yang kini menetap di Detroit, Boldy James, kembali dengan album solo terbaru bertajuk The Exorcism. Namun, dalam proyek ini, ia memilih untuk tampil dengan nama panggung baru, 88:88. Album ini dirilis secara independen dan menghadirkan sejumlah kolaborasi menarik dengan berbagai musisi dan rapper seperti Rome Streetz, Dave Hill, Archie Dean, CO:LD, Citizen Cope, The Flaurist, dan Lomaji. Pemilihan nama 88:88 menimbulkan banyak spekulasi di kalangan penggemar. Beberapa berpendapat bahwa angka tersebut merujuk pada konsep waktu yang tidak terbatas, menandakan fase baru dalam perjalanan musikal Boldy James. Langkah ini mengindikasikan eksplorasi kreatif yang lebih dalam, baik dalam lirik maupun produksi musiknya. Boldy James bukanlah nama baru dalam industri hip-hop. Ia pertama kali mencuri perhatian lewat mixtape Trappers Alley: Pros & Cons pada 2011, yang menampilkan gaya rap introspektif dengan nuansa khas Detroit. Namanya semakin dikenal setelah bekerja sama dengan The Alchemist dalam album My 1st Chemistry Set (2013), yang mendapat pujian luas atas produksi dan storytelling yang kuat. Sejak saat itu, Boldy James terus menanjak sebagai salah satu MC paling disegani di skena bawah tanah. Beberapa album kolaboratifnya, seperti The Price of Tea in China (2020) dan Bo Jackson (2021), memperkuat reputasinya sebagai lyricist berbakat dengan gaya flow rap yang terkesan effortless dan tenang tetapi penuh kedalaman.
Mantar – Post Apocalyptic Depression

Setelah sukses membuat setiap pendengarnya terperangkap dalam lumpur yang telah menghitam bersama kerapuhan jiwa yang kehilangan cahayanya, Mantar membeberkan proses pasca apokalips batiniah melalui catatan terbarunya “Post Apocalyptic Depression” yang dilepas melalui Metal Blade Records. Ini adalah 3 tahun, pasca mereka berjibaku dalam turbulensi batin yang digerogoti oleh kesakitan dan pembatalan realitas pada album “Pain Is Forever and This Is the End”.Seniman Aron Wiesenfeld yang sebelumnya sempat mengerjakan sampul album Mantar, Death by Burning dan mini album The Spell, kembali dipercaya untuk mendesain visual utama sampul album terbaru Mantar kali ini. Bersamaan dengan perilisan album, Mantar telah siap untuk melakukan tur Eropa yang akan dimulai 15 Februari mendatang, bermula di venue ASTRA Kulturhaus, yang berdomisili di Berlin, Jerman.
Mantar Bandcamp | Mantar Spotify | Mantar Apple Music | Mantar Deezer | Mantar Tidal
Rilisan Lainnya
クラウンプラザ – 第二自分 (Ambient / New Age)
Alessia Cara – Love & Hyperbole (Contemporary R&B / Electropop / Pop Soul)
The Altons – Heartache in Room 14 (Soul)
Arankai – A Portrait of Red (Alt-Metal)
Art d’Ecco – Serene Demon (New Wave / Glam Rock)
Aspaarn – Oblations in Atrocity (Raw Black Metal)
Atoll – Protonesia (IDM / Techno)
Bakunawa – Ritwal (Death / Doom Metal)
Bartees Strange – Horror (Indie Rock / Midwest Emo / Experimental Hip Hop)
BLOND:ISH – Never Walk Alone (Tech House)
Cantu Ignis – The Fathomless Dominion (Symphonic Melodic Death Metal)
Chaos Inception – Vengeance Evangel (Death Metal)
CHUNG HA – Alivio (Contemporary R&B / K-Pop)
Cryogeyser – Cryogeyser (Dream Pop)
David Kushner – 20 Years From Now EP (Pop Soul / Adult Contemporary / Indie Folk)
Dawn of Solace – Affliction Vortex (Gothic / Doom Metal)
Dead American – Attention Deficit (Alt-Rock)
Decline of the I – Wilhelm (Post-Black Metal)
The Delines – Mr. Luck and Ms. Doom (Americana)
Denison Witmer – Anything At All (Contemporary Folk / Indie Folk)
Dolent – Dolent (Hardcore Punk)
Doves – Constellations For The Lonely (Dream Pop / Post-Britpop / Indie Rock)
Drake and PartyNextDoor – $ome $exy $ongs (Pop Rap / Hip-Hop / Alternative R&B / Afrobeats)
Dušan Vlk & Aroma – Rok draka a Vlka s mulletom (Conscious Hip-Hop)
Dynazty – Game of Faces (Power Metal / Heavy Metal)
Dysangelium – Exxekratus (Black Metal)
Fennesz – The Last Days of May (Ambient / Electroacoustic)
fish narc – frog song (Pop Punk / Emo Rap)
Frog – 1000 Variations on the Same Song (Alt-Country / Indie Rock)
Gary Louris (of The Jayhawks) – Dark Country (Alt-Country)
Head Like Houses – A T M O S P H E R I C S (Alternative Rock / Post-Hardcore / Alternative Metal)
Gore Impurity – Suffering on Earth Execution (Slam / Brutal Death Metal)
home is in your arms – _ (Shoegaze)
Horsegirl – Phonetics On and On (Indie Rock / Slacker Rock / Noise Pop)
Hysterical Love Project – Robbery (Dream-Pop)
The Illness – Macrodosed (Alt-Rock)
JISOO (of BLACKPINK) – AMORTAGE (Alt-Pop / K-Pop)
John Glacier – Like A Ribbon (UK Hip Hop / Experimental Hip Hop / Abstract Hip Hop)
Kanako Momota – ビタミンB (J-Pop)
Kelela – In the Blue Light (Vocal Jazz / Neo-Soul)
Kelora – Sleepers (Indie Folk / Dark Folk)
Korkvak – The Fall of the Gods (Black Metal)
Kryptan – Violence, Our Power (Atmospheric Post-Black Metal)
Lacuna Coil – Sleepless Empire (Alternative Metal / Gothic Metal / Nu Metal)
Löanshark – No Sins to Confess (Heavy Metal)
Mallrat – Light hit my face like a straight right (Alt-Pop)
Mantric Momentum – Alienized (Power Metal)
Margaret Cho – Lucky Gift (Stand-Up Comedy)
Marshall Allen (of Sun Ra Arkestra) – New Dawn (Avant-Jazz)
Mastord – Lemmon lintu (Progressive Metal)
Mereba – The Breeze Grew a Fire (Neo-Soul / Alternative R&B)
Morgan Saint – Out of the Blue (Alt-R&B)
Natalia Beylis – Coy-Koi (Field Recordings / Ambient / Drone / Electroacoustic)
Obscureviolence – Refuting the Flesh (Death / Black Metal)
Ohgeesy – Paid N Full (West Coast Hip Hop / Nervous Music / Trap)
Oracle Sisters – Divinations (Psychedelic Pop)
Oslo Twins – Tresor EP (Dream Pop)
overtyhinkingpaupaer – Toothoho + More (Ambient)
Pattern-Seeking Animals – Friend of All Creatures (Progressive Rock / Symphonic Prog)
Pusta Noc – Speculo Magicas (Atmospheric Post-Black Metal)
Pyrrhic Salvation – When Society Crumbles (Technical Death Metal)
Ranzer – Leidkultur (Death Thrash Meta / Crust-Punk)
Richard Dawson – End of the Middle (Avant-Folk / Singer-Songwriter / Art Rock)
Sabrina Carpenter – Short n’ Sweet Deluxe (Contemporary R&B / Dance-Pop / Electropop)
Saint Motel – Symphony in the Sky (Indie Pop / Alternative Dance / Dance-Pop)
Senyawa – Samudera (Avant-Folk / Post-Industrial)
Septicflesh – Amphibians (Symphonic Death Metal)
Serpentyne – Tales from the Dark (Symphonic Folk Metal)
Shygirl – Club Shy Room 2 EP (UK Hip Hop / UK Bass / Alternative R&B)
Smokingskul – Smoke Carter 3 (Dark Plugg)
Soerd – Keldrikojast (Black Metal)
Subscum – Massgrave Summit (Deathgrind)
SUMIN & Slom – MINISERIES: Remixes (K-Pop / Alt-R&B)
Thala – Avalance (Dream Pop)
Tujiko Noriko – Echoes on the Hem (Ambient)
Ultima Necat – Fragments of Pain (Black Metal)
The Velveteers – A Million Knives (Alternative Rock)
Ventr – Ubique Diaboli Voluntas (Black Metal)
venturing – Ghostholding (Slacker Rock)
Violet Cold – Modular Consciousness (Experimental Black Metal / Shoegaze)
Volatile Ways – Perfect Dark (Deathcore)
The War and Treaty – Plus One (Country Soul / Soul)
WARLUNG – The Poison Touch (Stoner Rock)
Westside Gunn – 12 (Hardcore Hip-Hop / Abstract Hip-Hop)
whait – Close Quarters (Freak Folk)
Winona Fighter – My Apologies to the Chef (Pop Punk)
Wizard Bloody Wizard – None Heavier (Stoner / Doom Metal)
Zod Vistrg – Necrophoric Dirge (Blackened Progressive Metal)
Baca Juga : Musik Asal Eropa Yang Identik Dengan Kultur Balapan & Jepang