2022Black MetalDeath MetalHip HopMetalNewsPop

8 Album Musik Terbaru Minggu Ini

Album musik Terbaru Minggu Ini meliputi rilisan dari Kaina, Midnight, Hath, Palantir, The Weather Station, dan masih banyak lagi.

Dengan maraknya album-album baru bermunculan setiap minggu, tentunya akan menyulitkan para penikmat musik untuk menentukan mana album yang sebaiknya didengarkan terlebih dahulu. Namun kalian tidak perlu risau lagi, sebab setiap minggu IndonesiansMostWanted berusaha memberikan rangkuman rilisan album terbaru yang tersedia di berbagai platform online streaming. Dengan harapan agar rekomendasi dari kami bisa menjadi pertimbangan utama kalian untuk mulai mencoba mendengarkan musik-musik baru yang dirilis sepanjang minggu ini. Pastikan anda tidak melewatkan rekomendasi musik baru yang kami berikan setiap minggunya.

Palantír – Chasing a Dream

Album-Palantir-Chasing-A-Dream

Palantir merupakan band power metal pendatang baru berdomisili di Stockholm, Sweden. Debut album mereka, ‘Lost Between Dimensions’ dilepas pada tahun 2017 lalu, bayak mendapat respon positif dari kalangan metalhead. Kehadiraan mereka yang ditandai dengan start menjanjikan mendorong mereka untuk kembali melepas materi baru. ‘Chasing A Dream’ menjadi tindaklanjut Palantir dan sekaligus menjadi album studio ke-2 selama mereka berkarir. ‘Chasing A Dream’ dirilis di bawah naungan label Stormspell Records dan ‘Chasing a Dream’ berisikan 8 lagu baru. Petualangan fantasi, yang dibalut dengan rasa imajinasi dan filosofi mulai memasuki babak baru dengan komposisi musik power metal bersemangat dan menggebu-gebu.

Palantir Bandcamp | Palantir Spotify

Hath – All That Was Promised

Album-Hath-All-That-Was-Promised

Menjadi band extreme metal pendatang baru yang langsung dikontrak oleh Willowtip Records, membuat pasukan progressive blackened death metal Hath langsung menampilkan materi menjanjikan sejak mereka mengeluarkan album perdananya. Perpaduan trilogi dari unsur agresitifitas death metal, rasa ketakatuan dan kegelapan black metal, dan sisi virtuosity dari musik prog metal menjadikan Hath berada di garda terdepan memberikan rasa spesialisasi dalam musiknya. ‘All That Was Promised’ merupakan perpanjangan tangan dari musik dan kreatifitas tanpa batas, Hath untuk menindaklanjuti ide-idenya yang belum terealisasikan pada materi-materi sebelumnya. Sekali lagi, Hath mampu berpotensi untuk melepas salah satu mahakarya extreme metal terbaik tahun ini lewat album ‘All That Was Promised’.

Hath Bandcamp | Hath Spotify | Hath Deezer | Hath Music Apple

Kaina – It Was a Home

Album-Kaina-It-Was-A-Home

Beberapa waktu yang lalu penyanyi asal Chichago, Kaina mengumumkan perilisan album studio ke-2 nya berjudul ‘It Was A Home’. Sembari mengumumkan album studio terbarunya, Kaina turut merilis sebuah lagu berjudul ‘Anybody Can Be in Love,’ sekaligus menjadi single terbarunya. Penyanyi yang akrab dengan corak vokal soulnya ini melibatkan beberapa musisi tamu untuk berkolaborasi bersamanya dialbum ini. Sleater-Kinney, Helado Negro, dan Sen Morimoto menjadi sejumlah nama yang turut berkontribusi dalam mengisi warna musik ‘It Was A Home’. ‘It Was A Home’ menjadi album yang menguji konsistensi dan kreatifitas Kaina, setelah dirinya cukup sukses ketika melepas album debutnya berjudul ‘Next To The Sun’ 2019 lalu. Kaina merilis ‘It Was A Home’ di bawah naungan label City Slang, selain itu Kaina akan melakoni sejumlah tur untuk mempromosikan album terbarunya ini. Tur ‘It Was A Home’ mulai berlangsung pada tanggal 5 Maret di Chicago.

Kaina Bandcamp | Kaina Apple Music | Kaina Deezer | Kaina Amazon Music

Kojey Radical – Reason To Smile

Album-Kojey-Radical-Reason-To-Smile

Rapper 29 tahun, Kojey Radical merupakan salah satu figur hip hop yang berusaha membawa nama Britania Raya ke meja permainan, agar dapat bersaing lebih ketat lagi dalam tangga musik hip hop global. Dengan aksen British kental, serta permainan antara tekstur flow, dan elemen-elemen musik funk, soul, dan Rnb memiliki andil penuh untuk membuat setiap lagu-lagu Kojey terkesan berbeda dari rapper berkebangsaan Britania Raya kebanyakan. Tahun 2022 ini, Kojey melepas album studio terbarunya dengan judul ‘Reason To Smle’. Sesuai pernyataan resmi Kojey, ‘Reason To Smile’ merupakan karya paling ambisius yang pernah ia buat selama dirinya berkarir sebagai rapper dan penulis lagu. ‘Reason To Smile’ mengajak sejumlah nama seperti Major9, Masego, Shaé Universe, Cashh, Kelis, Lex Amor, dan ibunya sendiri untuk menjadi guest apperance.

Kojey Radical Spotify | Kojey Radical Amazon Music | Kojey Radical Apple Music | Kojey Radical Deezer

Baca Juga : Album J Pop dan J Music Tahun 2022 Yang Wajib Ditunggu.

Midnight – Let There Be Witchery

Album-Midnight-Let-There-Be-Witchery

Sejak kehadiranya dalam industri extreme metal, Midnight band asal Cleverland tidak sedikitpun berniat untuk membelot dari dunia ini sedikitpun. Band yang hanya dimotori oleh seorang pria bernama Jamie Walters atau akrab dengan sebutah Athenar selalu menawarkan perpaduan musik speed metal lawas 80’an dengan keangkeran dari musik first wave black metal dan keliaran dari thrash metal. ‘Let There Be Witchery’ menjadi saksi ke-5 untuk sekali lagi melihat Midnight kembali menggunakan formulasi musik serupa pada album studio terbarunya ini. Tanpa terpengaruh sedikitpun dengan revolusi besar-besaran dalam skena musik metal, Midnight dengan kukuh mempertahankan keaslian daripada musik metal dengan gaya dan caranya tersendiri.

Midnight Bandcamp | Midnight Apple Music | Midnight Amazon Music | Midnight Deezer

The Weather Station – How Is It That I Should Look at the Stars

Album-The-Weather-Station-How-Is-It-That-I-Should-Look-at-the-Stars

Tahun lalu, The Weather Station yang dikomandoi oleh penyanyi asal Toronto, Tamara Lindeman melepas album studio berjudul ‘Ignorance’. Namun karena Tamara menulis beberapa lagu yang tidak disertakan dalam album tersebut, akhirnya di tahun ini dirinya memutuskan kembali melepas album The Weather Station baru lainnya. ‘How Is It That I Should Look at the Stars‘ berisikan 10 lagu baru dari The Weather Station yang menjadi sebuah perjalanan baru bagi musikalitas The Weather Station. Tamara menejelaskan lewat press release bahwa ‘How Is It That I Should Look at the Stars’ bernuansa lebih balada dengan sentuhan musik lebih tenang namun terdengar aneh dibandigkan karya-karya lamanya. Sebelum album ini dilepas secara penuh, The Weather Station sempat merilis sebuah single bertajuk ‘Endless Time’ beberapa waktu lalu.

The Weather Station Bandcamp | The Weather Station Spotify | The Weather Station Amazon Music | The Weather Station Apple Music | The Weather Station Deezer

Cruel Santino – Subaru Boys: FINAL HEAVEN

Cruel-Santino-Subaru-Boys-FINAL-HEAVEN

Multi-directior sekaligus rapper berkebangsaan Nigeria, Cruel Santino kembali mencurahkan visi bermusiknya yang unik lewat karya terbarunya. ‘Subaru Boys : Final Heaven’ menjadi album penuh Cruel Santino dengan latar konseptual. Cruel Santino sudah menyiapkan 21 lagu untuk menjadi penunjuk utama dari storyline yang dibeberkan pada album terbarunya ini. Masih serupa dengan materi-materi umumnya, Cruel Santino masih sangat obsesif terhadap elemen-elemen musik 90’an. Cruel Santino terinspirasi dengan gelombang musik-musik alternatif yang dileburkan dengan ketukan-ketukan trap dan teknik flow musik hip hop kontemporer. Dirinya juga turut berperan menjadi seorang visual director pada album terbarunya ini. ‘Subaru Boys: FINAL HEAVEN’ dilepas di bawah naungan Interscope Records.

Cruel Santino Apple Music | Cruel Santino Spotify

Nilüfer Yanya – Painless

Nilüfer-Yanya-Painless

Album ‘Miss Universe’ yang dilepas ke publik pada tahun 2019, menjadi sebuah batu loncatan bagi penyanyi pop berkebangsaan London, Nilüfer Yanya. Setelah mendaur ulang beberapa lagu menjadi sebuah mini album, Nilufer secara resmi melepas materi album studio ke-2 nya hari ini. ‘Painless’ menjadi juduh terpilih, dimana Yanya sebelumnya sudah melepas single promo dengan judul ‘Stabilise’. Yanya menejaslakan lebih rinci mengenai lagu terbarunya tersebut bahwa lagu ini menceritakan tentang persepsi masing-masing psendengar terhadap lingkungan sekitar yang sedang dihadapinya. ‘Painless’ direkam di basement studio di Riverfish Music di Penzance dan dilepas via ATO Records.

Nilufer Yanya Bandcamp | Nilufer Yanya Spotify | Nilufer Yanya Amazon Music | Nilufer Yanya Apple Music | Nilufer Yanya Deezer

Baca Juga : Album Black Metal Tahun 2022 Yang Wajib Ditunggu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share via
Copy link