20 Album Dalam 5 Menit – Harsh Noise
Sampai saat ini terus terjadi perdebatan sengit dan seolah tanpa dasar, yang terus mempertanyakan apakah noise pantas disebut sebagai jenis musik yang sahih? Orang-orang yang mengaku peduli terhadap musik dan “menguliahi” dirinya dengan literasi akademik musik, menuding bahwa seniman noise tiada lain hanyalah sekelompok orang sinting yang buta terhadap segala aspek musik, dan sedang berusaha untuk diakui sedang membuat musik dari sekumpulan bunyi dari sumber-sumber yang tidak jelas. Bahkan menyebut mereka sebagai “seniman” mungkin adalah suatu hal yang tabu.
Tidak terhitung berapa banyaknya tudingan dan hujatan yang dilontarkan, para pelaku dan penggiat musik noise hanya merespon dengan santai bahwa mereka melakukannya atas nama kebebasan berekspresi, sebagaimana salah satu esensi utama dari terciptanya musik. Ada yang memberikan penjelasan lebih dalam bahwa noise termasuk musik dikarenakan terdapat permainan tekstur dan dinamika dengan memasukan unsur ambient hingga musik berkarakteristik berat semacam post-industrial dan pemaparan itu terdengar logis. Tetapi ketika harsh noise muncul sebagai turunan musik murni dari noise, ini seperti membunuh argumen yang telah disusun sedemikian rupa.
Secara literal, sudah ada penambahan kata “harsh” di sana, yang mempertebal bahwa musik ini memiliki karakter yang lebih kasar, keras, dan kejam. Anda bisa mendengar sebuah lagu yang hanya terdiri dari suara-suara mengganggu yang tidak sedikitpun berubah dalam jangka waktu yang sangat lama, sehingga tampak lebih mirip seperti alat penghancur indra pendengaran dibanding disebut sebagai musik. Tetapi mungkin masih ada yang merasa penasaran tentang seberapa “anehnya” musik harsh noise dan anda bisa memulai siksaan itu dari 20 album harsh noise berikut ini.
Black Sand Desert – Painted Rope
15 tahun kembali sejak debut sudah sangat lebih dari cukup untuk mereka mengendapkan lempengan elektronik bertekstur baja yang sekarang tampak lebih berkarat dan berkerak. Dinding-dinding tebal noise itu sudah berevolusi menjadi mesin penggiling yang menimbulkan serangan yang bersifat lebih korosif.
Heat Signature – Dehumanization in Progress
Sebuah album yang tengah menggambarkan peristiwa seorang tentara yang terhujani ledakan mortir dahsyat, sembari meninggalkan walkie talkie yang berdengung dengan feedback yang mengiritasi dan menghujam gendang telinga tanpa henti. Ada cukup banyak pergeseran tekstur yang terjadi di sini.
Niku Daruma – Twin Sisters’ Stomachs Full of Blood
Sebuah seni musik yang tampak lebih sebagai alat terapi masokis yang mujarab. Gesekan antara improvisasi modular synth yang memanipulasi tingkatan pitch pada di luar batas kewajaran jangkauan frekuensi pendengaran manusia. Dengan decitan efek glitch dan loop tampak seperti membuat gumpalan serangan laser pulsar yang mengeluarkan bebunyian ngilu.
Evicshen – Hair Birth
Seluruh album seperti dibentengi oleh labirin raksasa yang penuh dengan berbagai metode siksaan berbeda. Ada bagian yang begitu langsung menghardik secara konfrontasi dengan modular synth yang seperti menempelkan magnet pada speaker aktif dengan volume tinggi. Sedikit mengendorkan kebisingan justru membuat atmosfernya menjadi lebih suram, seperti tawanan kamp auschwitz yang sedang menunggu gilirannya untuk dieksekusi.
Striations – Vietnamization
Sebuah seni pertunjukkan teater kehancuran yang mengangkat tema atau peristiwa perang vietnam. Begitu banyaknya desingan peluru dan suaran ledakan bahan peledak, bau-bau mesiu yang bercampur darah dan nanah. Direpresentasikan dalam tekstur musik power electronic tanpa bentuk yang mengiris-ngiris indra pendengaran secara aktif maupun pasif.
Aprapat – Reef Crasher
Mereka hanya merilis 2 lagu dengan durasi panjang, namun juga mengandalkan begitu banyak efek trik manipulasi. Sepanjang album dapat terdengar dengkuran, jeritan, geraman, lengkingan, hingga bagian yang tercabik-cabik dengan sengatan listrik bervoltase tinggi. Bahkan mereka seperti sengaja melakukan disintegrasi pada beberapa bagian, sehingga seperti diteleportasi pada tempat asing dalam seketika.
Lost Graves – No Resting Place
Mereka tidak sedikitpun memiliki itikad untuk merancang filosofis mendalam yang mendukung maksud dan tujuan mereka membuat kekacauan. Ini hanyalah bentuk sebuah ketulusan mereka untuk menyiksa dengan dinding noise wall yang begitu statis, tanpa dinamika dan benar-benar merasa tidak berdaya ketika dihadapkan pada dinding hancur berukuran raksasa seperti ini.
Musyne – Mudwater Mirror
Puisi dan noise, mungkin merupakan ide yang sangat tidak lazim, namun Musyne menggunakanya untuk meningkatkanurgensi dan level emosional pada musiknya. Begitu banyak suara-suara menyerupai partikel-partikel atom yang bergerak sangat cepat dan saling bertumbukkan, dan sesekali neutron yang menyentuh inti atom menghasilkan ledakan-ledakan brutal di sini.
CYBERBULLY – On Top of Bitch Mountain
Digital hardcore yang dipandang sebelah mata, kini mungkin terasa menjadi penyelamat. Kehadirannya di sini telah membuat Struktur musik yang terdengar lebih berbentuk. Begitu banyak ledakan ketukan gabber yang spektakuler dengan efek manipulasi noise yang bersifat lebih memecut.
Commuter – No Longer Penitent
Mereka mengitari tempat-tempat sumber masalah di kota untuk merasakan secara langsung kehidupan di sana yang penuh masalah dan bernuansa depresi. Bahkan dapat dibaca sekilas mengenai setiap judul lagu yang begitu deskriptif. Ini seperti terdengar gumpalan jiwa dari orang-orang yang tinggal di sana yang penuh dengan penderitaan dan keputusasaan, suara yang begitu pilu.
Spate – Dogmono
Mungkin terdengar konyol, tetapi ini bisa menjadi lanjutan series “everywhere at the end of time” ke-7 dari the Caretaker yang menceritakan seorang dementia menjelang akhir hayatnya. Album ini berfungsi mengisahkan orang tersebut yang berada di alam kubur, dengan skenario menjelajahi siksaan neraka yang penuh dihujani bara panas dan cambukan tanpa ampun.
Emancipator – دهس المستوطن
Sebuah album yang mengisahkan peristiwa genosida yang terjadi pada masa perjuangan Aljazair mengusir Perancis yang saat itu menjajah mereka. Semangat patriotisme mereka benar-benar telah membuat suara yang berhamburan seolah ingin menembus keluar dari speaker. Teksturnya begitu tebal dan tingkat loudness album yang sengaja dinaikan pada tingkat maksimum.
David Gilden – Texas Chainsaw Dopefiend
Merupakan sebuah kitab klasik yang begitu dipuja. Bahkan album ini mendapat perlakuan suci, dengan cara dirilisnya kembali sebagai reissue. Teknik rekaman yang terdengar begitu otentik dan kental dengan gaya rekaman pita loop tape analog. Suaranya terdengar lebih diredam dengan ambient yang begitu kental mengitari sepanjang aransemen.
Jaakko Vanhala – Here Be Lions
Mungkin sudah saatnya harsh noise memiliki kelompok sendiri yang dikategorikan sebagai Math Harsh Noise. Album itu merepresentasikan segala kebutuhan dari terminologi tersebut, mulai dari jeritan yang begitu liar dengan suara yang begitu literal dan asli dari manusia. Hingga transisi dan perubahannya yang terkesan begitu hiperaktif dan chaotic.
Seepage – Throes
Seepage membuat suara harsh-noise setidaknya lebih memperhatikan adab dalam gaya produksi. Struktur dan pemasangan tekstur suara di sini berlapis, dan diberi ruang yang cukup leluasa. Tetapi itu tidak sedikit melunturkan keganasan esensi musik mereka. Suaranya terdengar begitu menghantam muka dengan tepian suara-suara yang begitu bergerigi dan bergerak secara inkremental untuk memberikan kerusakan secara bertahap.
Star of Creation – Winter Voyager
Perjalanan transcendental galaksi yang digambarkan dengan konsep serta struktur yang jelas dan runut. Persilangan suara dark ambient dengan noise seperti memberikan pandangan menghadapi segala terjangan asteroid, hingga termenung di hadapan bentangan galaksi yang begitu luas, namun terasa gelap dan hampa.
Plague Mother – Carrying Your Halo
Dengan bangga mereka mendeklarasikan diri sebagai ibu dari segala wabah yang ada. Gempuran sonik yang membuat sekujur tubuh merasakan dislokasi yang menimbulkan serentetan nyeri yang begitu hebat. Serpihan bebunyian modular synth yang diruncingkan dan disebar ke dalam serangan berbentuk mikroskopik, sehingga dapat masuk pada lubang terkecil sekalipun.
Greathumour – Choose the Speculum
Sebuah album penuh dualitas mengenai apakah merupakan sebuah bentuk ramalan kehidupan yang carut marut akibat ter-disintegrasi dengan teknologi atau justru peradaban manusia yang sepenuhnya dikendalikan oleh mesin seperti gambaran skynet. Elemen glitch yang menggambarkan berbagai bentuk pemahaman postmodernisme yang mendominasi.
Zbigniew Karkowski – One and Many
Salah satu figur noise yang tampak lebih berbudaya dengan rekam jejak Zbignew yang begitu erat dengan literasi dan aksi daripada musik klasik. Namun ia memutuskan untuk mencurahkan segala visinya ke dalam perangkat elektronik. Sebuah pertunjukkan ansambel yang terelektrifikasi dengan nada-nada korslet menghasilkan gesekan lempengan baja yang tersendat-sendat hingga menciptakan sebuah portal vortex sebagai alat penghisap raksasa mematikan.
Machismo – Severe Disconnect
Teriakan vokal yang lebih nyaring daripada sebagian besar lagu rock dan metal manapun. Karena upaya penetrasinya yang tetap ingin menunjukkan eksistensinya yang disandingkan oleh dinding noise tebal. Namun itu harus terbayarkan dengan konsekuensi suara yang mengerang kesakitan tanpa henti, tetapi ini menjadi semacam kenikmatan bersifat sadomasokisme.
Baca Juga : 20 Album Dalam 5 Menit – Raw Black Metal
Post Yang Berhubungan:
